Lipid Klasifikasi Hiperlipidemia TINJAUAN PUSTAKA

8 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Terdapat beberapa galur tikus yang memiliki kekhususan tertentu, salah satunya yaitu sparague-dawley berwarna albino putih, berkepala kecil dan ekornya lebih panjang daripada badannya Malole Sri, 1989. Klasifikasi tikus sparague-dawley sebagai berikut Baldatina, 2008: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Rodensia Famili : Muridae Genus : Rattus Spesies : Rattus rattus

2.6. Lipid

Menurut Akoh et al., 2002 Tidak ada definisi yang tepat dari lipid. Christie mendefinisikan lipid sebagai berbagai produk alami termasuk asam lemak dan turunannya, steroid, terpen, karotenoid dan asam empedu, yang memiliki kesamaan kelarutan dalam pelarut organik seperti dietil eter, heksan, benzena, kloroform atau metanol. Kates mengatakan bahwa lipid adalah zat yang a tidak larut dalam air; b larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter atau benzena, c mengandung rantai panjang kelompok hidrokarbon dalam molekulnya, dan d ada di atau berasal dari organisme hidup.

2.7. Lipid Plasma

Lipid plasma yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas, eksogen berasal dari makanan dan endogen dari sintesis lemak. Kolesterol dan trigliserida adalah dua jenis lipid yang relatif mempunyai makna klinis yang penting sehubungan dengan aterogenesis. Karena lipid tidak larut dalam plasma, lipid terikat pada protein sebagai transport dalam serum. Ikatan ini menghasilkan empat kelas utama lipoprotein : 1 kilomikron, 2 lipoprotein densitas sangat rendah VLDL, 3 lipoprotein densitas rendah LDL dan 4 lipoprotein densitas tinggi HDL Price, 1994. 9 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.7.1. Lipoprotein

Lipoprotein a [Lpa] terdiri atas partikel LDL dan suatu apoprotein sekunder selain apoB-100. Apo a ini melekat pada ApoB-100 melalui ikatan disulfida. Apo a pada Lp a secara struktural merupakan homolog plasminogen dan tampaknya bersifat aterogenik karena menghambat fibrinolisis thrombus. Kadar Lp a meningkat pada nefrosis Gunawan et al., 2007. 1. Kilomikron Lipoprotein yang terbesar, dibentuk di dalam usus halus dan mengangkut trigliserida yang berasal dari makanan. Sejumlah kolesterol diesterifikasi oleh sistem asil-koA : kolesterol asiltransferase ACAT yang juga tampak dalam inti kilomikron. Fosfolipid dan kolesterol bebas-bersama dengan ApoB-48, A-II, dan protein lain yang baru disintesis membentuk lapisan tunggal pada permukaan. Kilomikron yang baru timbul memasuki ruang limfe usus dan duktus torasikus ke aliran darah Katzung, 1998 Lipoprotein dengan berat molekul terbesar ini lebih dari 80 komponennya terdiri dari trigliserida dan kurang dari 5 kolesterol ester. Kilomikron membawa trigliserida dari makanan ke jaringan lemak dan otot rangka, juga membawa kolesterol makanan ke hati Gunawan et al., 2007.

2. VLDL

VLDL disekresi oleh hati dan mengangkut trigliserida yang disintesis disana. VLDL mengandung ApoB-100 dan sejumlah ApoC. ApoC lebih banyak didapat dari HDL dalam plasma Katzung, 1998. Lipoprotein ini terdiri dari 60 trigliserida endogen dan 10-15 kolesterol. VLDL disekresi oleh hati untuk mengangkut trigliserida ke jaringan perifer. Trigliserida VLDL dihidrolisis oleh LPL menghasilkan asam lemak bebas untuk disimpan dalam jaringan adipose dan bahan oksidasi di jantung dan otot skelet. Sebagian VLDL remnant akan diubah menjadi LDL, sehingga dapat terjadi peningkatan kadar LDL serum mengikuti penurunan hipertrigliserida delta shift. Karena asam lemak bebas dan gliserol dapat disintesis dari karbohidrat, maka makanan kaya karbohidrat akan meningkatkan jumlah VLDL Gunawan et al., 2007. 10 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. LDL

LDL merupakan lipoprotein yang mengangkut kolesterol terbesar untuk disebarkan ke seluruh jaringan tubuh dan pembuluh nadi. LDL sering disebut kolesterol jahat karena efeknya yang aterogenik mudah melakat pada dinding pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan penumpukan lemak dan penyempitan pembuluh darah arterosklerosis Wiryowidagdo et al,. 2002. Partikel LDL mengandung trigliserida sebanyak 10 dan kolesterol 50. Jalur utama katabolisme LDL berlangsung lewat receptor-mediated endocytosis di hati dan sel lain. Ester kolesterol dari inti LDL hidrolisis menghasilkan kolesterol bebas untuk sintesis sel membran dan hormon steroid. Selain lewat proses endositosis sel juga mendapat kolesterol dari sintesis de novo lewat enzim HMG- CoA reduktase. Produksi enzim ini dan reseptor LDL diatur lewat transkripsi genetik berdasarkan tinggi rendahnya kadar kolesterol dalam sel Gunawan et al., 2007.

4. HDL

HDL merupakan lipoprotein yang mengandung Apo A, yang memiliki efek anti-aterogenik, sehingga disebut kolesterol baik. Fungsi utamanya adalah membawa kolesterol bebas dari dalam endotel dan mengirimkannya ke pembuluh darah perifer, lalu keluar tubuh lewat empedu. Dengan demikian, penimbunan kolesterol di perifer menjadi berkurang Wiryowidagdo et al., 2002. HDL dapat disubklasifikasi ke dalam HDL1, HDL2, HDL3 dan berdasarkan kandungan Apo A-I dan Apo A-II nya. Metabolisme HDL kompleks dan terdapat petunjuk bahwa Apo A-I plasma yang merupakan apoprotein utama HDL merupakan inverse predictor untuk resiko penyakit jantung koroner yang lebih baik dari pada kadar HDL Gunawan et al., 2007. Apo-lipoprotein HDL di sekresi oleh hati dan usus kecil. Kebanyakan lipid di dalam HDL berasal dari permukaan lapisan tunggal kilomikron dan VLDL selama lipolisis Katzung, 1998. 11 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. IDL

IDL ini kurang mengandung trigliserida 30. Lebih banyak kolesterol 20 dan relatif lebih banyak mengandung apoprotein B dan E. IDL adalah zat perantara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL, tidak terdapat dalam kadar yang lebih besar kecuali bila terjadi hambatan konversi lebih lanjut Gunawan et al., 2007.

2.7.2. Kolesterol

Yun : chole = empedu, stereos = padat adalah zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak tetapi berumus steroida, seperti banyak senyawa alamiah lainnya. Kolesterol merupakan bahan bangunan esensial bagi membran sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf, begitu pula hormon kelamin dan anak ginjal, vitamin D serta asam empedu. Kolesterol terdapat pula dalam lemak hewani, kuning telur dan batu empedu Tjay et al., 2007. Karena itu, terjaminnya suplai kolesterol yang terus- menerus akan sangat penting bagi sel tubuh Pamela et al., 2010. Kolesterol berasal dari lemak yang menghasilkan 9 kalori. Sementara itu, karbohidrat dari tepung dan gula hanya menghasilkan 4 kalori. Lemak yang termakan terdiri atas lemak jenuh dan lemak tak jenuh yang masing-masing dibutuhkan tubuh Wiryowidagdo et al., 2002.

2.7.3. Trigliserida

Triasilgliserol trigliserida adalah ester trihidrat alkohol gliserol dan asam lemak. Mono- dan diasilgliserol, tempat satu atau dua asam lemak teresterifikasi dengan gliserol, juga ditemukan dijaringan Murray et al., 2009. Meningkatnya trigliserida akan menambah resiko terjadinya penyakit jantung dan stroke Sutanto, 2010.

2.8. Klasifikasi Hiperlipidemia

Dibedakan atas lima macam berdasarkan jenis lipoprotein yang meningkat. Hiperlipidemia ini mungkin primer atau sekunder akibat diet, penyakit atau pemberian obat Gunawan et al., 2007 . 12 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adapun klasifikasi hiperlipidemia menurut Gunawan et al., 2007 yaitu :

1. Tipe I

Tipe ini memperlihatkan hiperkilomikronemia pada waktu puasa bahkan dengan diet lemak normal dan biasanya disebabkan oleh defisiensi lipoproteinemia lipase yang dibutuhkan untuk metabolisme kilomikron. Pemeriksaan biokimia menunjukan adanya lapisan krem dipermukaan plasma pasien puasa.

2. Tipe II

Pada tipe ini terjadi peninggian LDL dan apoprotein B dengan VLDL kadar normal tipe II a atau meningkat sedikit tipe II b. Bentuk paling umum hiperlipidemia tipe II diduga disebabkan oleh penurunan jumlah reseptor LDL berafinitas tinggi. Blockade degradasi LDL menyebabkan penimbunan LDL dalam plasma yang kemudian meningkatkan deposit lemak di dinding arteri.

3. Tipe III

Penimbunan LDL pada tipe ini mungkin disebabkan oleh blockade parsial dalam metabolisme VLDL menjadi LDL, peningkatan produksi apoprotein B atau peningkatan kadar apoprotein E total. Pada kelainan ini kolesterol serum dan trigliserida meningkat 350-800 mgdl.

4. Tipe IV

Disini terjadi peningkatan VLDL dengan hiper-trigliseridemia. Mekanisme kelainan yang familial tidak diketahui, tetapi tipe IV yang didapat biasanya bersifat sekunder akibat penyakit lain, alkoholisme berat atau diet kaya karbohidrat, dan biasanya pasien gemuk.

5. Tipe V

Tipe ini memperlihatkan kumulasi VLDL dan kilomikron, mungkin karena gangguan katabolisme trigliserida endogen dan eksogen. Karena semua lipoprotein terdiri dari kolesterol, kadar kolesterol mungkin meningkat jika kadar trigliserida terlalu tinggi. 13 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.9. Pengobatan Hiperlipidemia