a. Persen terhadap Median Median adalah nilai tengah dari suatu populasi, dalam antropometri gizi
median sama dengan persentil 50. Nilai median dinyatakan sama dengan 100 untuk standar. Setelah itu dihitung persentase terhadap nilai median untuk
mendapatkan ambang batas. b. Persentil
Cara lain untuk menentukan ambang batas selain persen terhadap median adalah persentil. Persentil 50 sama dengan median atau nilai tengah dari jumlah
populasi berada diatsny dan setengahnya berada dibawahnya. National Center of Health Statistics NCHS merekomendasikan persentil ke 5 sebagai batas gizi baik
dan kurang, serta persentil 95 sebagai batas gizi lebih dan gizi baik. Contoh 100 anak yang diukur tingginya, kemudian diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar.
Seorang anak Ali berada pada urutan ke 15 berarti persentil 15, hal ini berarti 14 anak berada dibawahnya dan 85 anak berada diatasnya Supariasa, 2002.
c. Standar Deviasi Unit SD Standar deviasi unit disebut juga Z-skor. WHO 2007, menyarankan untuk
menggunakan cara ini untuk meneliti dan untuk memantau pertumbuhan.
2.5. Cara Pengukuran Tinggi Badan Anak SD
Pengukuran tinggi badan secara periodik bermanfaat untuk mengevaluasi kecenderungan pertumbuhan fisik anak usia sekolah. Disamping itu, informasi ini
juga sangat berguna untuk para penentu kebijakan dalam rangka perencanaan dan
intervensi upaya peningkatan status gizi pada umumnya serta sebagai indikator pembangunan. Depkes RI, 1999.
a. Posisi Anak, dengan syarat-syarat sebagai berikut : 1. Sewaktu diukur anak tidak boleh memakai alas kaki sandal, sepatu dan
penutup kepala topi atau kerudung 2. Anak berdiri membelakangi dinding dengan pita meteran berada ditengah
bagian kepala 3. Posisi anak tegak bebas, tidak sikap tegak seperti tentara
4. Tangan dibiarkan tergantung bebas menempel ke badan 5. Tumit rapat, tetapi ibu jari kaki tidak rapat
6. Kepala, tulang belikat, pinggul dan tumit menempel ke dinding 7. Anak menghadap dengan pandangan lurus ke depan
b. Cara Penggunaan Alat Bantu Untuk menentukan angka tinggi badan anak pada pita meteran, digunakan alat bantu
berupa segitiga siku-siku. Segitiga siku-siku diletakkan di atas kepala : a Satu sisi menempel di bagian tengah kepala anak dan satu sisi lainnya
menempel ke pita meteran di dinding b Hasil pengukuran dibaca sebelum segitiga siku-siku yang menempel di kepala
anak digerakkan. Sedangkan untuk cara membaca angka tinggi badan dapat dilakukan dengan 2
dua cara yaitu sebagai berikut : 1. Pembacaan dilakukan setelah anak selesai diukur pada skala yang ditunjuk oleh
sudut segitiga siku-siku.
2. Lihat skala panjang di bawah sudut siku. a Baca angka dibawah sisi segitiga siku-siku tersebut, yang menunjukkan angka
dalam cm. b Jumlah skala kecil diatas skala panjang menunjukkan milimeter persepuluh
cm c Sudut segitiga siku-siku tepat di skala panjang, contoh baca : 109, 3 cm.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survai yang bersifat deskriptif yaitu untuk menganalisa pertumbuhan anak sekolah dasar dengan antropometri di Desa
Lau Bekeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian