biasa. Mulai saat itulah sekolah bagai penyandang cacat disebut sekolah luar biasa SLB.
Penyelenggara SLB, sejak dulu hingga kini, sebagian besar adalah pihak swasta yang merupakan yayasan.
7
2.2. Berdirinya SLB-E Negeri Pembina Tingkat Propinsi
Meskipun demikian penyelenggaran SLB dibina oleh pemerintah yang mula-mula oleh seksi pengajaran luar biasa
merupakan bagian dari Balai Pendidikan Guru kemudian urusan Pendidikan Luar Biasa, bagian dari jawatan pengajaran, selanjutnya oleh urusan
pendidikan luar biasa. Bagian dari Jawatan pendidikan umum. Sejak tahun 1980 SLB dibina oleh Subdirektorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Subdit
PSLB, di bawah Direktorat Pendidikan Dasar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Selanjutnya Subdit PSLB ditingkatnya
fungsinya menjadi Direktorat Pendidikan Luar Biasa Dit PLB dan terakhir Direktorat ini berubah menjadi Dit. PSLB.
Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan terus meningkat akan pendidikan khusus bagi anak-anak cacat, tidak dapat dipungkiri bahwa
pendidikan luar biasa harus ditingkatkan secara kuantitatif maupun kualitatif. untuk itu pemerintah harus berbenah untuk memenuhinya, melihat semakin
meningkatnya jumlah anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia, sebagai
7
. Ibid, Hal 7
Universitas Sumatera Utara
salah satu jawaban dari semua itu, pemerintah telah mendirikan sekolah luar biasa.
Direktorat Pendidikan Dasar dan menengah mengutip hasil sensus kependudukan tahuan 1980 mengumumkan bahwa jumlah anak berkelainan
tahun 1980 mengumungkan bahwa jumlah anak berkelainan dengan usia 7-12 tahun diketahui sebanyak 254-134 orang. Adapun rincian masing-masing
kelompok dapat dilihat pada tabel berikut ini .
Tabel 1: Populasi Anak Berkelainan di Indonesia Tahun 1980 No
Jenis Kelamin Jumlah
1 Tuna Netra
41.057 16,16
2 Tuna Rungu
76.745 30,20
3 Tuna Grahita
40.441 15,91
4 Tuna Daksa Tuna Laksa
95.891 37,73
Jumlah 254.134
100
Sumber : Dirjen Dikdasmen Depdiknas Tahun 1980
Sedangkan anak-anak cacat yang terdata di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sumatera Utara pada tahun 1983, terdapat 699 orang yang
sudah tertampung di SLB-SLB yang ada di Sumatera Utara pada saat itu, dan terdapat 5.126 orang belum tertampung yang kesemuanya semua itu
merupakan anak-anak cacat berusia 7-12 tahun.
8
8
. Hasil wawancara dengan Bapak Komarudin, Guru SLB-E Negeri Pembina Tanggal 24 Agustus 2010, Pukul 11. Wib.
Untuk itu pemerintah harus
Universitas Sumatera Utara
menyiapkan sekolah bagi mereka, dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan dalam rangka penuntasan wajib belajar bagi anak cacat usia 7-
12 tahun. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan kebudayaan secara
bertahap mendirikan sekolah luar biasa tingkat propinsi diberbagai kota di Indonesia seperti: SLB-A Tuna Netra di Palembang, SLB-B Tuna Rungu
di Sumedang, SLB-C Tuna Grahita di Djokjakarta, SLB-D Tuna Daksa di Makasar dan SLB-E Tuna Laras di Medan.
Pendirian sekolah luar biasa tersebut di dasari dari pertimbangan bahwa di setiap daerah tersebut banyak terdapat anak-anak cacat sesuai
dengan ketunaannya.
9
9
. Hasil Wawancara dengan Bapak Tri Wahono, Guru SLB-E Negeri Pembina Tanggal 26 Agustus 2010. Pukul 10.30 Wib
Sekolaqh luar biasa pembina tingkat propinsi didirikan pemerintah dengan maksud sebagai tempat untuk menghimpun pemikiran-
pemikiran, konsepsi-konsepsi, serta inovasi tentang pembinaan sekolah luar biasa dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan dan perluasan
kesempatan belajar bagi anak berkelainan, sehingg mereka mampu membekali diri untuk dapat mandiri dan ikut berpartisipasi dalam proses
pembangunan bangsa dan negara. Adapun tujuan adalah melaksanakan latihan dan peyegaran bagi tenaga
kependidikan sekolah luar biasa yang meliputi tingkat persiapan, dasar, dan menengah.
Universitas Sumatera Utara
Fungsi dari sekolah luar biasa tingkat propinsi antara lain : 1.
Mengadakan latihan peyegaran bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya serta menyelenggarakan pendidikan luar biasa.
2. Melakukan percontohan penyelenggaraan pendidikan tingkat persiapan,
dasar dan menengah sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 3.
Mengadakan pemeriksaan psikologis, medis dan sosiologis murid. 4.
Memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi murid, orangtua, dan masyarakat.
5. Membina hubungan kerjasama dengan orangtua murid dan masyarakat.
6. Melakukan publikasi yang menyangkut pendidikan luar biasa sesuai
dengan kelainan ketunaannya. 7.
Melakukan urusan tata usaha sekolah. SLB-E Negeri Pembina Tingkat Propinsi merupakan sekolah binaan
sekolah langsung oleh pemerintah, sekolah ini dikategorikan untuk menampung anak-anak tuna laras Anak Nakal pada awalnya.
10
10
. Hasil Wawancara Dengan Bapak Komarudin, Guru SLB-E Negeri Pembina Tanggal 24 Agustus 2010, Pukul 11.30 Wib.
Maka pada tanggal 19 Januari 1983 yang berdasarkan surat keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No.05101983 didirikanlah sekolah luar biasa dengan nama : SLB-E Negeri Pembina Tingkat Propinsi Sumatera Utara yang
terletak di jalan Karya Ujung Medan.
Universitas Sumatera Utara
Pendirian sekolah merupakan realisasi dari salah satu program nasional dalam usaha peningkatan mutu pendidikan dan perluasan kesempatan belajar
bagi anak-anak cacat di Indonesia.
2.3 Struktur Organisasi