BAB III PERKEMBANGAN SLB-E NEGERI PEMBINA
TINGKAT PROPINSI
3.1. Tata Layanan
Pada tahun 1983 cikal bakal berdirinya sekolah, SLB-E Pembina belum mempunyai guru-guru khusus untuk anak-anak cacat maka melalui
kebijakan dan inisiatif pemerintah pusat pada waktu itu di datangkanlah guru- guru langsung dari Jakarta.
12
Seiring dengan program pemerintah pusat, SLB-E Negeri Pembinapun masih dikepalai oleh Bapak Partisupriadi dan guru-guru yang langsung
datang dari Jakarta. Di awal berdirinya pada tahun 1983 sekolah ini masih belum mempunyai murid untuk bersekolah di SLB-E Pembina, baru pada
tahun 1984 dibuatlah suatu kebijakan untuk mempromosikan serta mensosialisasikan sekolah kepada masyarakat agar anak-anak dengan
kategori Tuna Laras anak-anak nakal dapat disekolahkan di SLB-E Pembina. Sosialisasi yang dilakukan pihak sekolah berupa informasi kepada
Mengingat tenaga pengajar yang ada di Sumatera Utara belum ada pada saat itu.
12
. Hasil Wawancara dengan Bapak Komaruddin, Guru SLB-E Negeri Pembina Tanggal 24 Agustus 2010.
Universitas Sumatera Utara
masyarakat melalui radio, iklan, koran, dan kerjasama dengan institusi terkait seperti Departemen Sosial.
13
Mengingat di Medan banyak terdapat anak tunas laras nakal tidak menyulut banyaknya murid yang mendaftar di SLB-E Negeri Pembina
dikarenakan orangtua tidak mau atau tidak rela anaknya dikatakan nakal,
14
13
.Hasil Wawancara Dengan Bapak Sutardi, Guru SLB-E, Negeri Pembina Tanggal 28 September 2010, Pukul 13.00 Wib.
14
.Hasil Wawancara Dengan Bapak Komarudin, Guru SLB-E Negeri Pembina Tanggal 24 Agustus 2010, Pukul 11.50 Wib.
ini merupakan tantangan dan masalah tersendiri dari pihak sekolah pada saat itu.
Selanjutnya berdasarkan kebijakan pemerintah tentang gerakan wajib belajar yang dirancangkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia tanggal 2 mei
1984, maka untuk memanfaatkan bangunan yang telah siap pakai dari gedung yqang semula hanya untuk menampung anak tuna laras, dalam rangka
mempercepat proses masuknya anak penyandang cacat ke sekolah mulai tahun ajaran 19841985; dilaksanakan kegiatan pendidikan dengan
menampung berbagai jenis kelainan yaitu : anak tuna rungu, anak tuna netra, terbelakang mental, tuna daksa dan tuna laras. Sesuai dengan surat keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah Direktorat Pendidikan Dasar Nomor : 0339 kode 2T 84 tanggal 21 maret 1984.
Maka dari itu terjadilah perkembangan dari pihak sekolah berupa jenis pendidikan yang di selenggarakan SLB-E Negeri Pembina.
Universitas Sumatera Utara
Adapun jenis pendidikan yang diselenggarakan SLB-E antara lain : a.
Tingkat Persiapan TKLB Dua tahun untuk anak tuna netra, tuna rungu, tuna grahita ringan, tuna
grahita sedang, tuna daksa dan tuna laras. b.
Tingkat Dasar SDLB Enam tahun untuk anak tuna netra, tuna rungu, tuna grahita ringan, tuna
grahita sedang, tuna daksa dan tuna laras. c.
Tingkat Lanjutan Pertama SLTP LB C Dua tahun untuk anak tuna netra, empat tahun untuk anak tuna rungu dan
tuna grahita, dan tiga tahun untuk anak tuna laras. d.
Tingkat Menengah SMLB Untuk lebih mengoptimalkan proses pendidikan yang berlangsung perlu
merancang program agar lebih efisien dan dapat langsung mengenai sasaran proses belajar mengajar di sekolah. Program pendidikan di SLB-E
Negeri Pembina Tingakat Propinsi meliputi : a.
Program pendidikan umum b.
Program pendidikan khusus c.
Program muatan lokal d.
Program pilihan Seiring dengan perkembangan sekolah perangkat seperti guru-guru,
tenaga teknis, juga mengalami perubahan demi meningkatkan layanan dan mutu pendidikan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, mengingat murid
Universitas Sumatera Utara
yang diterima di sekolah tidak lagi berpatokan kepada anak tuna laras. Untuk itu perlu di buat struktur dan kepengurusan sekolah yang lebih relevan
terhadap tantangan dan kebutuhan yang berkembang pada saat itu. Adapun struktur organisasi SLB-E Negeri Pembina Medan dapat
dilihat pada bagan berikut :
Sumber : Profil Sekolah Luar Biasa-E Negeri Pembina pada tahun 1996
Keterangan : -
PKS 1 :
Edukatifpengajaran -
PKS 2 :
Administrasi -
PKS 3 :
Kesiswaan -
PKS 4 :
Hubungan masyarakat Kepala Sekolah
PKS 4 PKS 3
PKS 2 PKS 1
SubBag. Tata Usaha
Kepegawaian Umum
Keuangan Sanggar
Klinik Asrama
Guru dan tenaga Pendidik
Universitas Sumatera Utara
Agar lebih lengkapnya dapat dilihat data ketenagaan sekolah SLB-E Negeri Pembina pada lampiran 1.
Rekapitulasi Guru dan Pegawai Guru :
1. Diploma SGPLB :
25 orang 2. Diploma Non PLB
: 01 orang
3. Sarjana PLB :
06 orang 4. Sarjana Non PLB
: 02 orang
Jumlah : 34 orang
Pegawai : 1.SLTP : 02 orang
2. SLTA : 05 orang
Jumlah 07 orang Honorer : 30 orang
Untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah yang terus berkembang sesuai dengan tuntutan akan penyelenggaran pendidikan khusus, maka
pemerintah selaku penanggung jawab bidang kependidikan termasuk didalamnya pendidikan luar biasa, telah melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan mutu ketenagaan khususnya bagi kepala sekolah dan guru antara lain :
1. Mengikutsertakan dalam berbagai kegiatan penataran, yang berhubungan
dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Mengikut sertakan dalam pelatihan, khususnya di bidang keterampilan
khusus mengajar dan keterampilan yang berhubungan dengan pembekalan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
3. mengikut sertakan dalam studi perbandingan antar sekolah baik dalam
negeri maupun ke luar negeri. 4.
Mengirimkan beberapa orang guru mengikuti tugas belajar baik di perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri, seperti ke Australia,
Amerika, dan Eropa.
3.2. Murid