− Menerima masukan berupa kritik dan saran dari orang tua akan kondisi
anak murid.
4.2 Terhadap Anak Berkelainan
4.2.1 Penyesuaian Sosial Anak Berkelainan
Masalah penyesuaian sosial bagi anak berkelainan bukan sesuatu yang selalu otomatis mudah dilakukan,hal ini mengingat ketunaan yang dialami
anak berkelainan tentu tidak lepas dari berbagai kesulitan yang mengikutinya, untuk itulah dibutuhkan peran sekolah dalam menanganinya. Berkaitan
dengan proses penyesuaian sosial anak berkelainan ini; menyusun berpendapat: pertama, kelainan dari segi fisik saja tidak dapat dipandang
sebagai suatu masalah sosiak psikologis anak berkelainan. Kedua, kelainan dapat dipandang sebagai suatu ketunaan yang hanya merupakan variasi fisik
yang kurang menguntungkan, baik penilaian yang diberikan oleh masyarakat maupun yang diberikan oleh penderita itu sendiri atas kecatatannya.
29
Berangkat dari pemikiran tersebut dapat disimpulkan bahwa kelainan yang dialami oleh seseorang memang tidak secara otomatis berakibat pada
penyimpangan kepribadian atau penyesuaian sosial. Hal ini disebabkan banyak faktor yang turut mempengaruhi, terutama faktor eksternal.Oleh
karena itu untuk, memperkecil frekuensi kemungkinan penyimpangan tersebut, maka peran keluargaorang tua menghindarkan sejauh mungkin
29
. Muhammad Efendi, Op Cit, Hal. 18.
Universitas Sumatera Utara
sikap-sikap yang dapat menyuburkan terjadinya penyimpangan kepribadian dan penyesuaian sosial dari anaknya yang berkelainan.
Dalam rangka menuju suatu bentuk penyesuaian sosial bagi anak berkelainan secara efektif, sekolah menggunakan formula acceptance yang
dapat dijadikan sebagai kerangka dasarnya, yaitu: 1.
Seorang penyandang kelainan harus menyadari tentang akibat yang ditimbulkan kemudian, diantaranya: yang menyangkut masalah keluarga,
hubungan hubungan sosial kemasyarakatan, kesempatam kerja, dan lain- lain acceptance sosial
2. Seorang penyandang kelainan harus menyadari tentang sifat dan derajat
kelainan yang dideritanya, komplikasi, dan prognosanya acceptance physic
3. Seorang penyandang kelainan diharapkan tidak menunjukkan gejala-
gejala emosional yang disebabkan oleh ketunaan atau kecacatannya acceptance psychology
Formula lain yang cukup positif dalam mendukung terciptanya proses pemyesuaian sosial yang efektif bagi anak berkelainan murid antara lain
sebagai berikut: 1.
Memberikan kesempatan bagi anak yang berkelainan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dimasyarakat,
2. Memberikan kesempatan kepada anak yang berkelainan untuk melakukan
aktivitas yang bersifat rekreatif dan edukatif,
Universitas Sumatera Utara
3. Membimbing anak berkelainan untuk dapat menyadari dan menerima
ketunaanya secara realistis, tanpa harus merasa sebagai bagian yang terpisah dari masyarakat lainnya,
4. Membantu membimbing dan mengarahkan anak berkelainan dalam meniti
kehidupan masa depannya yang lebih baik. 5.
Menanamkan perasaan percaya diri self confidence yang mantap kepada anak berkelainan, agar kelak tidak tergantung kepada orang lain.
30
Sebagai individu yang memiliki potensi daya, cipta dan karsa, sebagai mana layaknya anak normal lainnya, anak berkelainan pun mempunyai
kebutuhan dasar basic need yang harus dipenuhi dan digunakan sebagai dasar penyesuaian sosial, antara lain :
1. Kebutuhan fisikbiologis seperti : pangan, sandang, papan sebagai
kebutuhan primer 2.
Kebutuhan menjadi bagian dari suatu kelompok 3.
Kebutuhan merasa dirinya dianggap penting dan berguna 4.
Kebutuhan untuk mengaktualisasi diri atau mencapai sesuatu untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan diatas, anak berkelainan sering
kali mengalami kegagalan. Hal ini terjadi karena keterbatasan yang dimiliki sebagai akibat kelainan yang dialami.
Oleh karena itu, untuk memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anak berkelainan sekolah, sebaiknya memperhatikan beberapa aspek penting
30
. S. Moerdani. Psikologi Anak Luar Biasa, Bandung : Universitas Islam Nusantara, 1987, Hal : 21.
Universitas Sumatera Utara
yang perlu ditumbuh kembangkan dalam kaitannya dengan upaya penyesuaian diri anak, antara lain: self help kemampuan menolong diri
sendiri, self supporting Kemampuan motivasi tinggi, self concept kemampuan memahami konsep diri, self care kemampuan memelihara
diri dan self orientation kemampuan mengarahkan diri.
4.2.2 Prinsip Pendidikan Anak Berkelainan