Fasilitas Sarana dan Prasarana

satuan pendidikan dasar dapat menambah mata pelajaran sesuai dengan keadaan lingkungan dengan tidak mengurangi kurikulum yang berlaku secara nasional. Pasal 14 ayat 3 dan bahwa satuan pendidikan dasar dapat menjabarkan dan menambah bahan kajian dari mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan setempat pasal 14 ayat 4. Muatan lokal dapat berupa bahasa Daerah, Bahasa Inggris Di SDLB, dan kesenian daerah lainnya, yang diterapkan oleh kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan kebudayaan setempat.

3.4. Fasilitas Sarana dan Prasarana

Sebagai kelengkapan untuk dapat berjalannya suatu program dengan baik tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana, tentunya dengan segala kriterianya sesuai dengan kebutuhan. Jadi, apabila sekolah ingin berkembangan secara optimal dengan harapan dan kebutuhan masyarakat maka unsur sarana dan prasarananya juga merupakan hal yang mutlak diperlukan. Hal tersebut sesuai dengan PP 19 pasal 42 tahun 2005. 24 1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi, perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. , yang menegaskan sebagai berikut : 24 . Syafaruddin, Undang-undang RI No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang 2003 tentang Sisdiknas, Permendiknas No.11 Tahun 2005. Universitas Sumatera Utara 2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendididkan, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan juga, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan ruang, tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Fasilitas sebagai slah satu syarat mutlak terhadap keterlangsungan sekolah selama kurun waktu tahun 1983-1999, mengalami banyak perubahan baik berupa penambahan gedung baru maupun sarana yang pendukung lainnya. Demi perkembangan sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan, SLB-E Negeri Pembina terus berbenah demi tercapainya sekolah yang mampu memberikan pelayanan bagi anak-anak cacat. 25 Sseiring dengan perkembangan zaman berupa informasi, teknologi, untuk pemerintahan sudah seharusnya memberikan Fasilitas kepada sekolah. Perkembangan dsari segi fasilitas SLB-E Negeri Pembina dapat dilihat dari berubahnya bentuk fisik sekolah. 25 . Hasil Wawancara Dengan Bapak Sutardi, Tanggal 2 Oktober 2010, Pukul 10.00Wib Universitas Sumatera Utara Tabel 7 Data Fisik SLB-E Negeri Pembina Tahun 1997 No Bangunan Jumlah Perangkat Luas Bangunan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ruang Teori Perpustakaan R. Keterampilan R.PSB R.Serbaguna R. Ka.Sekolah R. Tata Usaha R. Guru R. Penunjang a. Asrama Utara Asrama bertingkat b. Acaria graha c. Musholla d. Ruang Makan e. Garda Listrik f. Gardu Jaga g. Garasi h. Kamar mandi WC i. Rumah Dinas - Kepala Sekolah - Guru - Ka.Tata Usaha - Penjaga Sekolah 33 buah 1 buah 2 buah 3 buah 3 buah 1 buah 2 buah 1 buah 19 kamar 38 kamar 5 unit 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 3 unit 66 unit 1 unit 7 unit 1 unit 1 unit 974 m 2 24 m 2 88 m 2 132 m 2 628 m 2 24 m 2 66 m 2 42 m 2 300 m 2 370 m 2 500 m 2 48 m 2 288 m2 Sumber : Profil SLB-E Negeri Pembina Tahun 1997 Universitas Sumatera Utara Disamping itu terdapat perkembangan dari segi sarana berupa pembangunan lapangan sekolah, lapangan volly, jalan aspal: 4m x 681m2, jalan sirtu: 4m x 144m, jalan penghubung koridor 2 x 128,5 m2, taman dan lain lain. Disertai dengan renovasi sekolah berupa penambahan daya listrik menjadi 15.000 watt, penambahan jumlah meter listrik menjadi 12 unit dan titik api berjumlah 724 buah, pipa PDAM 1200 m, kran air, 114 buah, saluran parit : P .320 m, talang 893m, kaca mati 364 buah, kaca nako :2.912 buah dan pagar sekolah 3m x 667m : 2.001 m 2 . Pada tahun anggaran 19961997 SLB-E Negeri pembina tingkat propinsi mendapatkan bantuan bangunan gedung dari pemerintah berupa : ruang komputer, ruang screening audiometer, ruang laboratorium bagian A, ruang gymnasium. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PERANAN SLB-E NEGERI PEMBINA TINGKAT PROPINSI

4.1 Terhadap Orangtua Murid

Sekolah merupakan lembaga pendidikan untuk mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. 26 SLB-E Negeri Pembina dalam hal ini sekolah khusus bagi anak berkebutuhan khusus sejauh ini, turut serta dalam menjalin hubungan Didalam unsur masyarakat, sekolah harus dapat membentuk dan mengembangkan budaya sadar akan pentingnya pendidikan.Dalam hal ini, orang tua dari murid merupakan salah satu unsur dari masyarakat itu, jadi dapat dikatakan sekolah berperan strategis untuk menciptakan anak-anak yang cerdas dengan menjadi manusia dewasa yang mampu berdiri sendiri didalam kebudayaan dan masyarakat sekitarnya.Peran strategis itu salah satunya adalah menjalin komunikasi yang baik terhadap orang tua murid. Guru yang merupakan bagian dari perangkat sekolah mengemban tugas itu, agar tercipta suatu kondisi yang efektif didalam proses tumbuh berkembangnya anak-anak murid disekolah. 26 . Hari, Sudrajat, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Bandung : Cipta Cekasa Grafika, 2005, hal : 5. Universitas Sumatera Utara