2.4. Toleransi dan Klasifikasi Bahaya Erosi
2.4.1.   Toleransi Erosi
Untuk  mencegah  terjadinya  erosi  sampai  batas  maksimum  yang  diijinkan disebut dengan tolerasi erosi dan dimaksudkan untuk mengetahui besarnya erosi yang
mungkin masih dapat diimbangi dengan tindakan atau perlakuan manusia yang dapat membantu lajunya pembentukan tanah, sehingga besarnya erosi selalu di bawah laju
pembentukan tanah B.A. Kironoto, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Erosi yang dipercepat accelerated erosion masih dapat dianggap aman, jika tidak  melewati  suatu  batas  toleransi  kehilangan  tanah  Rusdianto,  2002.  Besarnya
Erosi
Berkurannya vegetasi Penutup atau pelindung tanah
Memperbesar aliran permukaan surface runoff
Mengurangi tingkat kesuburan tanah
Memperkecil infiltrasi resapan air kedalam tanah
Sedimen luruh dan Banjir Bandang
Memperbesar debit sungai
Aliran Sedimen
Pendangkalan waduk, sungai, muara dan
saluran irigasi
SEDIMENTASI
Memperkecil kapasitas tampungan pengaliran alur sungai
BANJIR
Pengupasan lapisan Tanah
Gambar 2.2. Bagan Alir Dampak dan Bencana Erosi
Sumber: Pengendalian erosi dan sedimentasi – Proyek Pengembangan Teknik Sabo, 1977
Universitas Sumatera Utara
batas toleransi erosi untuk masing-masing jenis tanah yang berbeda, dipengaruhi oleh kedalaman  tanah,  batuan  asal  pembentuk  tanah,  iklim  dan  lain-lain.  Mengacu  pada
kriteria  yang  digunakan  Rusdianto  2002,  batas  toleransi  erosi  tanah-tanah di Indonesia sesuai dengan Tabel 2.8. Kriteria dalam penetapan batas toleransi erosi
adalah kedalaman efektif lapisan solum tanah dan laju permeabilitas. Batas  nilai  toleransi  erosi  untuk  tanah-tanah  yang  memiliki  solum  dangkal
nilainya  kecil  bahkan  nol,  maka  pada  tanah  tersebut  tidak  boleh  terjadi  erosi, sedangkan  untuk  tanah  yang  memiliki  lapisan  dalam  dan  permeabilitas  cepat,  nilai
batas erosinya  lebih tinggi.  Kedalaman  efektif  lapisan tanah adalah  kedalaman  yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman sampai pada lapisan yang tidak dapat ditembus
akar.
Tabel  2.8.  Pedoman  Penetapan  Nilai  Batas  Toleransi  Erosi  T  untuk  Tanah- tanah di Indonesia
No Sifat Tanah dan Subtratum
Nilai T mmtahun
1.  Tanah sangat dangkal di atas batuan 0,0
2.  Tanah sangat dangkal di atas  bahan telah melapuk tidak terkonsolidasi
0,4 3.  Tanah dangkal di atas bahan telah melapuk
0,8 4.  Tanah  dengan  kedalaman  sedang  diatas  bahan  telah
melapuk 1,2
5.  Tanah dalam dengan lapisan bawah yang kedap air di atas bahan yang telah melapuk
1,4 6.  Tanah
dalam dengan
lapisan bawah
memiliki permeabilitas lambat, di atas bahan yang telah melapuk
1,6 7.  Tanah
dalam dengan
lapisan bawah
memiliki permeabilitas sedang di atas bahan yang telah melapuk
2,0 8.  Tanah  dalam  dengan  lapisan  bawah  yang  memiliki
permeabilitas cepat di atas bahan yang telah melapuk 2,5
Sumber: Rusdianto, 2002
Universitas Sumatera Utara
Adapun kriteria kedalam tanah adalah, bila tanah mempunyai lapisan dengan kedalaman  90 cm dinyatakan tanah bersolum dalam, 50 -  90 cm tanah bersolum
sedang, 25 -  50 cm tanah bersolum dangkal dan apabila  25 cm dinyatakan sebagai tanah bersolum sangat dangkal.
2.4.2.   Klasifikasi Bahaya Erosi