BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Daerah Aliran Sungai
Daerah  aliran  sungai  DAS  adalah  sebuah  kawasan  yang  dibatasi  oleh pemisah topografis,  yang  menyimpan, menampung dan  mengalirkan air  curah hujan
yang  jatuh  di  atasnya  ke  sungai  utama  yang  bermuara  ke  laut  atau  danau  Manan, 1978.
Menurut  Budhiyono  dan  Murdhiyono  1982,  DAS  merupakan  ekosistem yang  di  dalamnya  terjadi  interaksi  antara  faktor-faktor  biotik  vegetasi  dan  faktor-
faktor  fisik  tanah  dan  iklim.  Interaksi  yang  ada  dinyatakan  dalam  bentuk keseimbangan input dan output air serta sedimen yang dikeluarkan.
DAS  mempunyai  ciri-ciri  luas  dan  bentuk  daerah,  keadaan  topografi, kepadatan drainase, geologi dan elevasi rata-rata DAS Subarkah, 1980. Sedangkan
keadaan  fisik  daerah  aliran  sungai  dipengaruhi  oleh  tiga  parameter  yaitu  tanah, vegetasi dan sungai.
Faktor  tanah  meliputi  luas  DAS,  topografi,  jenis  tanah,  penggunaan  tanah, kadar  air  tanah  dan  kemampuan  tanah  menyerap  air.  Sedangkan  vegetasi  meliputi
jenis tanaman, kapasitas pengambilan air oleh tanaman, luasan hutan dan kemampuan tanaman mengendalikan air. Sungai meliputi luas penampang sungai, debit air sungai
dan kapasitas penampungan sungai.
Universitas Sumatera Utara
Vegetasi  menahan  sebahagian  hujan  yang  jatuh,  sebahagiannya  lagi  jatuh di permukaan tanah. Jika kapasitas intersepsi, infiltrasi dan bagian yang cekung telah
terpenuhi,  maka  akan  terjadi  proses  aliran  permukaan  yang  menyebabkan  erosi Subarkah, 1980.
Menurut Sosrodarsono dan Tekeda 1982, bahwa bentuk daerah aliran sungai terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
a.  DAS berbentuk bulu burung mempunyai debit banjir yang kecil, karena waktu tiba banjir berbeda-beda dan banjir berlangsung agak lama.
b.  DAS  yang  berbentuk  radial,  mempunyai  debit  banjir  yang  besar  di  dekat pertemuan anak-anak sungainya.
c.  DAS  yang  berbentuk  paralel,  banjir  akan  terjadi  di  daerah  sebelah  hilir  titik pertemuan sungai.
2.2. Mekanisme Terjadi Erosi