BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Prediksi Laju Erosi
4.1.1.   Peta Sub-DAS Batang Angkola
Dari  Peta  Sub-DAS  Batang  Angkola  dalam  Gambar  4.1,  diketahui  luasan lahan lokasi penelitian adalah 69.735,179 hektar.  Luasan Sub-DAS  Batang Angkola
meliputi 5 kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan antara lain: Kecamatan Padang Sidempuan,  Kecamatan  Padang  Sidempuan  Barat,  Padangsidempuan  Timur,  Siais
dan Batang Angkola.
4.1.2.   Peta Poligon Thiessen
Dalam  Peta  Poligon  Thiessen  ini  dapat  disajikan  pengaruh  Faktor  Erositivas Hujan  R  yang  berada  dalam  sub-DAS  Gambar  4.2.  Peta  ini  dibuat  berdasarkan
data  curah  hujan  dari  4  empat  pos  hujan  yang  berada  wilayahsekitar  sub  DAS Batang Angkola. Pos pos hujan tersebut antara lain: Padang Balangka, Pijar Koling,
Huta Holbung dan Marpinggan. Data  yang digunakan untuk membuat Peta Poligon Theissen merupakan data
curah hujan bulanan masing-masing pos tersebut selama 10 tahun. Ditinjau dari curah hujan di stasiun hujan dalam peta tersebut, maka luasan lahan sub-DAS digolongkan
dalam 4 empat zona seperti dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Zona Pengaruh Erosivitas Hujan pada Sub-DAS Batang Angkola
Zona Stasiun Hujan
Luas Luas
I Padang Balangka
33102.58 47.46
II Pijar Koling
14339.08 20.56
III Huta Holbung
10145.01 14.55
IV Marpinggan
12148.51 17.42
Sumber: Hasil Hitungan Soft-Map Info
4.1.3.   Faktor Erosivitas Hujan R
Data  curah  hujan  menunjukkan  bahwa  curah  hujan  maksimum  yang  terjadi adalah  bulan  Nopember  sebesar  34.5  cm  di  Stasiun  Marpinggan,  curah  hujan
minimum terjadi pada bulan Juni sebesar 6.1 cm di Stasiun Padang Balangka. Nilai  rerata  curah  hujan  disajikan  pada  Tabel  4.2  dan  nilai  Faktor  Erosivitas
Hujan Rm diberikan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.2. Jumlah Hujan Rerata Bulanan Pm
No Sta. Hujan
Jumlah Hujan Rerata Bulanan cmBulan
Jan Feb
Mar Apr
May Jun
Jul Aug
Sep Oct
Nov Dec
1 P Balangka
15.6 11.3
20.6 17.9
11.7 6.1
10.1 10.3
15.3 19.5
24.7 23.8
2 Pijar Koling
17.0 12.3
19.7 21.8
14.7 9.8
11.4 15.0
19.5 20.0
27.4 18.4
3 Huta Holbung
13.3 13.0
18.1 16.3
11.5 6.7
14.5 19.1
13.4 21.9
19.6 20.0
4 Marpinggan
22.7 14.9
22.9 26.7
19.5 14.6
17.6 22.0
27.0 29.3
34.5 27.6
Untuk  menghitung  erosivitas  bulanan  digunakan  Metode  pendekatan  Bols 1978  dengan  perhitungan  I
30
menggunakan  data  hujan  bulanan  sehingga menghasilkan nilai erosivitas seperti Tabel 4.3 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Hasil Hitungan Faktor Erosivitas Hujan Rm
No Sta. Hujan
Jumlah Hujan Rerata Bulanan cmbulan
Jan Feb
Mar Apr
May Jun
Jul Aug
Sep Oct
Nov Dec
1 P. Balangka
92 60
135 112
63 26
51 53
90 126
173 165
2 Pijar Koling
104 67
127 146
86 49
60 88
125 130
199 116
3 Huta Holbung
74 72
113 99
61 29
84 122
75 147
127 130
4 Marpinggan
155 87
156 193
125 85
109 148
196 219
273 201
4.1.4.   Faktor Erodibilitas Tanah K Jenis-jenis tanah yang terdapat pada lahan Sub-DAS Batang Angkola adalah 6
jenis,  yaitu  tanah  Aluvial  Coklat  Kelabu,  Hidromorfik  Kelabu,  Latosol  Coklat, Latosol Coklat Kemerahan, Podsolik Merah Kekuningan  Coklat dan Regosol.
Dari Tabel 4.4 diperoleh nilai faktor erodibilitas tanah. Peta faktor Erodibilitas Tanah K dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Tabel 4.4. Zona Jenis Tanah dan Nilai Faktor Erodibilitas Tanah K
Zona Jenis Tanah
Nilai K Luas Ha
Luas
1 Aluvial Coklat Kelabu
0.47 30761.52
44.11 2
Hidromorfik Kelabu 0.20
3730.90 5.35
3 Latosol Coklat
0.23 5272.45
7.56 4
Latosol Coklat Kemerahan 0.43
19770.04 28.35
5 Podsolik merah kekuningan  Coklat
0.32 7602.27
10.90 6
Regosol 0.14
2567.99 3.72
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1. Peta Sub DAS Batang Angkola
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Peta Thiessen Sub DAS Batang Angkola
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Peta Jenis Tanah Sub DAS Batang Angkola
Universitas Sumatera Utara
4.1.5.   Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng LS