Vegetasi menahan sebahagian hujan yang jatuh, sebahagiannya lagi jatuh di permukaan tanah. Jika kapasitas intersepsi, infiltrasi dan bagian yang cekung telah
terpenuhi, maka akan terjadi proses aliran permukaan yang menyebabkan erosi Subarkah, 1980.
Menurut Sosrodarsono dan Tekeda 1982, bahwa bentuk daerah aliran sungai terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. DAS berbentuk bulu burung mempunyai debit banjir yang kecil, karena waktu tiba banjir berbeda-beda dan banjir berlangsung agak lama.
b. DAS yang berbentuk radial, mempunyai debit banjir yang besar di dekat pertemuan anak-anak sungainya.
c. DAS yang berbentuk paralel, banjir akan terjadi di daerah sebelah hilir titik pertemuan sungai.
2.2. Mekanisme Terjadi Erosi
Proses terjadinya erosi pada permukaan lahan, umumnya disebabkan oleh faktor-faktor iklim intensitas curah hujan, tanah, topografi, vegetasi dan faktor
pengolah tanah. Curah hujan yang jatuh langsung atau tidak langsung dapat mengikis permukaan tanah yang secara perlahan dengan pertambahan waktu dan akumulasi
intensitas hujan akan mendatangkan erosi Kironoto, 2003. Erosi kulitpermukaan sheet erosion yang terjadi ketika lapis tipis
permukaan tanah terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian runoff, berawal dari adanya tenaga kinetik air hujan yang menyebabkan lepasnya partikel-partikel
Universitas Sumatera Utara
tanah dan bersama-sama dengan pengendapan sedimen hasil erosi di atas permukaan tanah, menyebabkan turunnya laju infiltrasi karena pori-pori tanah
tertutup oleh kikisan partikel tanah Asdak, 1995. Umumnya daerah-daerah di Indonesia mempunyai curah hujan yang tinggi
dan fenomena ini akan mempengaruhi kondisi alam itu sendiri, seperti halnya hujan merupakan salah satu faktor terpenting menyebabkan terjadinya erosi Dirjen
Pengairan, 1997. Adapun faktor-faktor penyebab erosi Asdak, 1995 adalah:
1. Iklim : intensitas hujan dan lama angin
2. Tanah : erodibilitas kemampuan dan ketahanan tanah
3. Topografi : panjang dan kemiringan lereng 4. Vegetasi
: macam dan kemampuan penutup lahan Ditinjau dari mekanisme terjadi erosi yang berbeda antara satu dengan lainnya
maka bentuk-bentuk erosi yang dipercepat accelerated erosion oleh faktor-faktor di atas faktor-faktor di atas bersama dengan faktor campur tangan manusia terhadap
lahan, maka erosi ini dibedakan menjadi empat jenis, di samping adanya erosi yang terjadi secara alamiah normal erosion, seperti yang terlihat dalam skema berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan batasan masalah sebelumnya, penelitian ini hanya menguraikan sebatas masalah erosi kulitpermukaan sheet erosion. Adapun proses terjadinya
erosi permukaan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Hujan menimpa permukaan lahan.
2. Energi jatuhnya titik hujan menyebabkan terlepasnya butir-butir tanah, dan energi ini tergantung pada ukuran dan kecepatan jatuhnya tetesan hujan.
3. Terlepasnya butiran tanah sangat tergantung pada stabilitas tanah tersebut yang sangat dipengaruhi oleh tingkatan struktur tanah, kandungan bahan
organik, persentase clay, silt, pasir dan sebagainya. 4. Air hujan yang jatuh akan meresap kedalam tanah infiltrasi, sebagian lain
akan mengalir sebagai aliran permukaan, yang sangat tergantung pada
EROSI Erosion
Erosi yang Dipercepat Accelerated Erosion
Erosi secara Alamiah Normal Erosion
Erosi Permukaan Sheet Erosion
Erosi Alur Riil Erosion
Erosi Parit Gully Erosion
Erosi Tebing Sungai Stream Bank Erosion
Gambar 2.1. Jenis-jenis Erosi
Universitas Sumatera Utara
kapasitas infiltrasi tanah, di mana kapasitas infiltrasi tergantung pada permeabilitas dan keadaan permukaan tanah tersebut.
5. Aliran permukaan akan membawa butiran-butiran tanah yang terlepas dan juga mengikis butiran-butiran tanah yang dilewatinya.
6. Akibatnya akan terjadi erosi permukaan, jika ketahanan tanah terhadap erosi soil erosion pada seluruh permukaan sama dan selanjutnya akan terjadi erosi
alur rill erosion jika ketahanan tanah terhadap erosi pada permukaan tidak seragam.
2.3. Prediksi Laju Potensi Erosi