B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Pada dasarnya banyak yang menarik untuk dibahas mengenai Muhammad Abduh dilihat dari corak pemikirannya. Dengan latar belakang masalah yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka dalam kesempatan ini menurut penulis perlu membatasi objek kajian penelitian untuk menghidari pelebaran masalah. Untuk itu
penulis membatasi pembahasan pada permasalahan Sifat-sifat dan Perbuatan- perbuatan Tuhan dalam pandangan Muhammad Abduh.
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusannya adalah bagaimana Muhammad Abduh menjelaskan dan memaparkan pendapatnya
mengenai sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan Tuhan? Dan apakah sifat dan perbuatan Tuhan mempunyai hubungan dengan makhluk-Nya, khususnya
manusia?
C. Tinjauan Kepustakaan
Penelitian pemikiran Muhammad Abduh bukanlah hal yang baru. Kajian dan eksplorasi terhadap figur ulama ini telah berlangsung sejak lama. Apalagi
penelitian dengan mengambil sebagian pemikiran darinya, beberapa tema yang mempunyai intensitas rasional dengan karakteristik pemikirannya sudah banyak
dilakukan. Adanya kecendrungan untuk mengungkap sisi lain dari pemikiran Muhammad Abduh, yaitu dalam bidang teologi adalah hal yang jarang dilakukan
mengingat ia juga dikenal sebagai ahli fiqh, tasawuf, bahasa, dan tafsir. Dalam dunia akademis ditemukan juga beberapa karya ilmiyah yang
mengkaji pemikirannya baik dalam bentuk makalah, laporan penelitian, skripsi, maupun disertasi. Terdapat beberapa nama yang berhasil menyumbangkan
karyanya yang membahas tokoh ini Harun Nasution dengan bukunya yang
berjudul Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu’tazilah, yang membahas tentang filsafat wujud, kekuatan akal, fungsi wahyu, permasalahan Tuhan secara
umum, dan konsep iman. Di samping itu, Muhammad Abduh tidak asing lagi dikalangan mahasiswa
di antaranya adalah skripsi yang ditulis oleh H. Ansoriyah dalam skripsinya, Konsep Tauhid dalam Al-Quran: Telaah atas Penafsiran Muhammad Abduh
terhadap surat Al-Ikhlas ayat 1-4 , yang membicarakan mengenai tauhid secara
umum dan implikasinya dalam kehidupan serta menafsirkan dalam surat al-Ikhlas ayat 1-4. Sedangkan Khairuddin dalam skripsinya, Pemikiran Teologi Muhammad
Abduh: Kehendak serta Kekuasaan Mutlak Ilmiah dan Kebebasan Manusia ,
dalam skripsi ini hanya menekankan pada akal manusia sebagai kebebasan yang mutlak dalam berpikir.
Dari buku dan judul skripsi yang telah disebutkan di atas, ternyata yang membahas tentang Konsep tauhid pemikiran Muhammad Abduh secara khusus
belum ada, Oleh karena itu sudah pasti berbeda dengan skripsi yang telah ada. Dengan itu, penulis tidak ragu lagi dalam menulis skripsi ini.
D. Tujuan Penelitian