Karena Ghîrâh dan Ghairâhnya terhadap Islam, maka Abduh sering tampil ke depan untuk membela Islam dari segala serangan dan penghinaan yang
datang. Pernah ditantangnya G. Hanotaux, seorang menteri luar negeri Perancis, karena tulisannya tentang Islam yang menurut Abduh tidak benar dan merupakan
suatu penghinaan. Ternyata kemudian G. Hanataux seolah-olah minta maaf dalam sebuah tulisannya yang dimuat dalam majalah “al-Muayyâd”. Kemudian diasah
penanya untuk menghadapi Farah Anton, seorang Kristen, pemimpin umum majalah “al-Jamî’ah”, yaitu sebuah majalah dari orang Kristen yang terbit di
Kairo, karena Anton menulis dalam majalah tersebut mengenai hal-hal yang menyinggung Islam dan menghinannya. Banyak lagi peristiwa-peristiwa lain yang
menunjukan keberanian Abduh dalam membela Islam.
33
B. Karya-karya Muhammad Abduh
Sebenarnya Abduh tidak terlalu tertarik menerangkan pemikiran- pemikirannya dalam buku. Abduh lebih memilih metode pidato dalam
menyampaikan ide dan pandangannya. Menurutnya, pemikiran yang disampaikan lewat ucapan lebih menyentuh hati sanubari pendengar, ketimbang menerangkan
dalam bentuk tulisan. Hal tersebut dapat dimaklumi karena waktu yang ia miliki habis terpakai untuk mengajar ketimbang untuk menulis. Abduh pernah mengajar
di al-Azhar, Masjid Raya Beirut, Masjid Raya al-Basyrah, Dâr al-‘Ulûm, dan masih banyak lagi. Pada umumnya materi yang diajarkan di Masjid-masjid
tersebut adalah tafsir al-Qur’an. Berikut ini beberapa bentuk buku dan majalah yang pernah ia tulis, di antaranya:
34
33
Abduh, Risalah Tauhid, h. 21.
34
M Rasyid Ridha, Tafsir al-Manar Kairo: Dar al-Manar, 1365 H, jilid ke-8, h. 77-778.
a. Al-Wâridâh, sebuah karya dalam ilmu kalam atau ilmu tauhid dengan
metode dan pendekatan tasawuf. Inilah karya pertama Muhammad Abduh. b.
Risâlah fi wahdâti al-Wûjûd. Karya ini memang tidak terbit, namun karya ini merupakan karya Muhammad Abduh yang kedua sebagaimana
diinformasikannya kepada Rasyid Ridha. Akan tetapi karya ini bukan merupakan karya Abdul Karim al-Jilli dan semisalnya yang mendekati
mazhab hulul. Karya ini dengan pendekatan dan metode yang berbeda dengan yang lainnya.
c. Târîkh Ismail Basyâ. Karya ini diberitahukan salah satu murid Muhammad
Abduh yang pertama-tama belajar bersamanya. Dikatakan bahwa Abdullah an-Nadzim telah banyak mengutip buku ini ketika terjadi
pemberontakan orang-orang Arab dan ia telah mempublikasikan sebagian isinya di media massa menurut sistematika aslinya atau tidak. Rasyid
Ridha tidak pernah mendengar isi buku tersebut dari Abdullah an-Nadzim, hanya saja an-Nadzim memberitahu Ridha sejarah buku ini dengan rinci
dan an-Nadzim menulis kembali secara global isi buku ini kepada Ridha sebagaimana an-Nadzim membacanya.
d. Falsafatul al-Ijtimâ’iyyah wa at-Târîkh. Buku ini adalah karya
Muhammad Abduh yang dikarang ketika ia mengajar Muqaddimah Ibnu Khaldun di Madrasah Darul Ulum. Buku ini telah hilang ketika Sayyid
Jamaluddin dibuang dan Rasyid mengambil lembaran-lembarannya. Thaibullah menganjurkan Rasyid Ridha untuk menyempurnakan buku itu
agar berguna bagi pembaca yang ingin mengetahuinya.
e. Hâsyiyah ‘Aqâidi al-Jalâli ad-Dawwânî li al-Adûdiyah. Buku ini adalah
karya terbaik Muhammad abduh dalam ilmu kalam. Sayyid Umi al- Khasyab berencana mencetaknya, dan semoga ia mampu mencetaknya
dalam waktu dekat. f.
Syarh Nahjul Balâghah. Buku ini sangat terkenal dan telah diterbitkan di Beirut dua kali, di Tharabulis sekali dan di Mesir sekali.
g. Syarh Maqâmat Badî’ al-Zamân al-Hamdânî. Buku ini terbit di Beirut,
buku ini berisikan tentang maqamat. h.
Syarh al-Bashâri al-Hamdânî al-Nâshiriyyah fi al-Manthiq. Ini adalah buku mantiq dengan pendekatan logika yang tinggi.
i. Nizhâmu al-Tarbîyah wa al-Ta’lim bi Mishr. Buku ini berisikan tentang
pendidikan dengan metode praktis yang dilaksanakan di Mesir. Ini adalah buku pendidikan terbaik karya Muhammad Abduh.
j. Risalâh at-Taûhîd. Yang berisikan tentang sistem teologi. Buku ini
diajarkan Muhammad Abduh di Universitas al-Azhar dan kepada Rasyid Ridha.
k. Taqrîru al-Mahâkim al-Syarîyyah. Buku ini sangat khusus, tema-temanya
berguna bukan saja bagi para hakim, tetapi juga bagi semua pencinta ilmu dan budaya, apalagi bagi para pelajar fiqih.
l. Al-Islâm wa al-Nashrâniyah ma’a al-‘Ilmi wa al-Madaniyyah. Berisikan
tentang semangat kaum muslimin. Buku ini adalah kumpulan makalah- makalah dari majalah al-Manar yang diedit dan diterbitkan oleh Rasyid
Ridha.
m. Tafsir Surat al-‘Ashr. Buku ini dipublikasikan di majalah al-Manar atas
permintaan muridnya dan lainnya di kota-kota. n.
Tafsir Juz ‘Amma o.
Tafsir al-Manâr Sebenarnya karya Abduh cukup sedikit untuk ukuran pemikir yang cukup
berpengaruh dalam dunia intelektual keislaman. Meskipun demikian, ide-ide pembaharuanya baik dalam bidang syariat, aqidah maupun pendidikan begitu
berpengaruh di dunia Islam. Ide-ide Abduh menyebar ke dunia Islam melalui karya-karya Abduh sendiri maupun melalui murid dan pengikutnya.
C. Pengaruh Muhammad Abduh dalam Pemikiran Islam