I-96 2. Cuaca
Cuaca mendung mengakibatkan proses pemanasan aspal cair jadi terhambat sehingga pemakaian jam kerja pun ikut bertambah. Proses pencampuran
agregat kasar juga diperngaruhi oleh cuaca, karna cuaca mendung mengakibatkan proses pemanasan pada pencampuran agregat jadi lebih lama
3. Material Kualitas bahan baku juga ikut mempengaruhi pemakaian jam kerja, bahan
baku yang kualitas kurang baik akan menghasilkan output yng tidak sesuai standar sehingga akan dilakukan pengulangan produksi.
4. Mesin Kondisi mesin yang tidak prima akan mengganggu kelancaran produksi,
jadwal perawatan yang tidak teratur bisa menjadi penyebab kondisi mesin yang tidak prima
6.1.3.4. Analisis Skor Indikator D Penggunaan Aspal Cair
Skor indikator D dapat dilihat pada tabel 6.7.dan gambar 6.9.
Tabel 6.7. Skor Indikator D Bulan
Skor Indikator D
Januari 1.7262
Februari 2.377
Maret 0.3082
April Mei
0.6257 Juni
Rata-rata 0.8395
Universitas Sumatera Utara
I-97
Gambar 6.9. Skor Indikator D
Indikator D bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan aspal cair.Indikator ini adalah rasio perbandingan antara jumlah aspal cair dan
hotmix.Dari tabel 6.6. terlihat bahwa pencapaian skor indikator D pada bulan Januari – Juni 2014 masih dibawah skor 3, padahal indikator ini menjadi prioritas
ke 2 oleh perusahaan dengan bobot 27,343. Capaian skor yang buruk pada indikator ini berakibat pada rendahnya produktivitas perusahaan.
Faktor yang menyebabkan rendahnya penggunaan aspal cair dapat dilihat pada gambar 6.10
0.5 1
1.5 2
2.5
Januari Februari Maret April
Mei Juni
Skor Indikator D
Skor Indikator D
Universitas Sumatera Utara
I-98
Aspal Cair Manusia
Tidak Teliti
Agregat Kasar
Kualitas Rendah
Material Aspal CAir
Kualitas Suhu
Gambar 6.10. Diagram Sebab Akibat Indikator D
Dari gambar 6.10 faktor yang mempengaruhi konsumsi aspal cair antara lain adalah sebagai berikut
1. Manusia Ketidak telitian operator dalam menakar aspal cair yang dikeluarkan dalam
pencamppuran dengan agregat kasar mengakibatkan konsumsi aspal cair meningkat
2. Agregat kasar Kualitas agregat kasar yang rendah akan menyulitkan proses pencampuran.
Kualitas agregat yang rendah megakibatkan takaran aspal cair yang digunakan dalam pencampuran bisa lebih dari takaran yang seharusnya.
3. Material aspal cair Kualitas aspal cair juga bisa mempengaruhi konsumsi aspal cair. Semakin
rendah kualitas semakin sulit aspal cair akan bercampur dengan agregat kasar
Universitas Sumatera Utara
I-99
6.1.3.5. Analisis Skor Indikator E Absensi Pekerja
Skor indikator E dapat dilihat pada tabel 6.8 dan gambar 6.11.
Tabel 6.8. Skor Indikator E Bulan
Skor Indikator E
Januari 1.7826
Februari 0.6087
Maret April
2.8261 Mei
3 Juni
2.2609
Rata-rata 1.7464
Gambar 6.11. Skor Indikator E
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
Januari Februari Maret April
Mei Juni
Skor Indikator E
Skor Indikator E
Universitas Sumatera Utara
I-100 Indikator E bertujuan untuk pengurangan absensi pekerja.Indikator ini
merupakan usulan perusahaan untuk diikutkan sebagai indikator dalam pengukuran produktivitas.indikator ini adalah rasio perbandingan antara absensi
pekerja dengan jumlah tenaga kerja yang ada. Pencapaian skor indikator ini terlihahat masih dibawah standar.dari bulan
Januari – Juni 2014 tidak capaian skor diatas 3. Walaupun indikator E menjadi prioritas terakhir perusahaan, indikator E juga berpengaruh dalam peningkatan
produktivitas. Faktor –faktor penyebab menurunnya kedisiplinan pekerja dapat dilihat
pada gambar 6.12
Absensi Perkerja
Beban Kerja Gaji, Bonus
Kecil
Besar
Gambar 6.12. Diagram Sebab Akibat Indikator E
Universitas Sumatera Utara
I-101 Faktor penyebab kedisipilan pekerja kurang adalah sebagai berikut:
1. Gaji, Bonus Gaji yang kurang sesuai mungkin menyebabkan pekerja tidak disiplin
2. Beban Kerja Beban kerja yang tidak sesuai dengan gaji juga bisa mengakibatkan
kedisiplinan pekerja menurun
6.2. Pembahasan