I-64
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data 5.1.1. Pembentukan dan Penentuan Indikator Produktivitas
Indikator yang akan digunakan dalam melakukan pengukuran produktivitas adalah sebagai berikut
1. Rasio A =
Hasil Produksi ton jumlah agregat kasar ton
2. Rasio B =
Hasil Produksi ton Konsumsi BBM liter
3. Rasio C =
Hasil Produksi ton pemakaian jam kerja jam
4. Rasio D =
Ha sil Produksi ton Pemakaian Aspal Cair ton
5. Rasio E =
Absensi Tenaga kerja org Jumlah Tenaga Kerja orang
Selanjutnya Indikator yang telah dibentuk akan dibobotkan sesuai dengan derajat kepentingannya.
5.1.2. Data Perbandingan berpasangan
Rekapitulasi data perbandingan berpasangan dapat dilihat pada lampiran III.
5.1.3. Data Produksi Perusahaan
Data produksi perusahaan dapat dilihat pada tabel 5.1.
Universitas Sumatera Utara
I-65
Tabel 5.1. Data Produksi Perusahaan
TAHUN BULAN
OUTPUT AGREGAT
KASAR JAM
KERJA TERPAKAI
ASPAL CAIR
BBM TOTAL
PEKERJA ABSENSI
2013 JANUARI
6472.46 7209.43
192 324.67
960 984
20 FEBRUARI
3640.91 4259.41
184 200.25
689 1196
9 MARET
6281.44 7040.87
168 351.76
930 945
16 APRIL
4905.16 5616.19
208 304.12
890 1144
17 MEI
4091.15 4753.98
192 233.2
786 1032
18 JUNI
3395.25 4075.65
192 196.92
650 1248
9 JULI
5179.01 5801.77
208 341.81
834 1248
13 AGUSTUS
5728.02 6450.45
160 309.31
850 960
13 SEPTEMBER
9341.03 9991.23
192 551.12
1776 1032
18 OKTOBER
9655.62 10392.44
176 550.37
1823 924
19 NOVEMBER
6365.03 7101.98
184 356.44
945 1196
9 DESEMBER
7624.86 8228.54
176 472.74
1243 1078
12
2014 JANUARI
5873.34 6793.34
192 356.89
960 1152
13 FEBRUARI
4563.87 5519.87
160 269.27
820 1040
9 MARET
3985.21 4298.88
168 259.04
734 1050
11 APRIL
6826.32 7775.32
208 471.02
1123 1274
12 MEI
6260.31 7064.31
192 400.66
1056 1104
15 JUNI
6312.84 7202.84
192 441.9
956 1296
7 Sumber :Karya Murni Perkasa
Universitas Sumatera Utara
I-66 5.2.
Pengolahan Data 5.2.1. Penentuan Nilai Standar Awal dan Target Pencapaian
Nilai standar awal yang bertujuan untuk menentukan patokan awal dalam perhitungan ObjectiveMatrix, diperoleh dari rata-rata tiap rasio dari kriteria yang
telah ditetapkan dalam suatu selang waktu tertentu. Dalam hal ini, nilai standar didapatkan dari bulan Januari 2013 sampai dengan Desember 2013. Nilai yang
didapatkan ini mempunyai skor 3 dari 11 tingkatan yang ada. Sedangkan target pencapaian adalah nilai target pencapaian yang diinginkan perusahaan. Target ini
hendaknya bersifat optimistis dan realistis. Nilai target yang ditentukan ini akan diletakkan pada skor 10.
Perhitungan nilai standar awal dan target pencapaian indikator 1 sampai indikator 5 adalah sebagai berikut,
1.
Rasio A =
Hasil Produksi ton jumlah agregat kasar ton
Rasio ini membandingkan jumlah produksi aktual dengan penggunaan agregat kasar.Tujuan dari pembandingan faktor adalah untuk melihat penggunaan agregat
kasar dalam menghasilkan hotmix output.Perhitungan dapat dilihat pada tabel 5.2.
Universitas Sumatera Utara
I-67
Tabel 5.2. Perhitungan Standar Awal Rasio A Bulan
Output Agregat
Rasio
Januari 6472.46
7209.43 0.898
Februari 3640.91
4259.41 0.855
Maret 6281.44
7040.87 0.892
April 4905.16
5616.19 0.873
Mei 4091.15
4753.98 0.861
Juni 3395.25
4075.65 0.833
Juli 5179.01
5801.77 0.893
Agustus 5728.02
6450.45 0.888
September 9341.03
9991.23 0.935
Oktober 9655.62
10392.44 0.929
Nopember 6365.03
7101.98 0.896
Desember 7624.86
8228.54 0.927
Nilai Standar Awal 0.890
Nilai Terendah 0.833
Nilai standar awal yang didapatkan dari rata-rata rasio adalah 0,89.Nilai yang didapatkan ini akan dimasukkan pada tabel OMAX di level atauskor 3. Sedangkan
nilai terendah merupakan nilai dengan pencapaianterburuk yang pernah dicapai dalam periode dasar yaitu 0,833.
Targetpencapaian yang diinginkan perusahaan adalah menaikkan nilai rasio standar awal rasio A. Perusahaan menginginkan kenaikan rasio standar awal
Universitas Sumatera Utara
I-68 sebanyak 6 sehingga nilai target yang ingin dicapai adalah 0,89 x 1 + 0,06 =
0,943
2. Rasio B =
Hasil Produksi ton Konsumsi Bahan Bakar Minyak liter
Rasio ini membandingkan jumlah produksi aktual dengan Bahan Bakar Minyak.Tujuan dari pembandingan faktor adalah untuk melihat penggunaan
Bahan Bakar Minyak dalam menghasilkan hotmix output. Perhitungan dapat dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3 .Perhitungan Standar Awal Rasio B
Bulan Output
BBM Rasio
Januari 6472.46
960 6.742
Februari 3640.91
689 5.284
Maret 6281.44
930 6.754
April 4905.16
890 5.511
Mei 4091.15
786 5.205
Juni 3395.25
650 5.223
Juli 5179.01
834 6.210
Agustus 5728.02
850 6.739
September 9341.03 1776
5.260 Oktober
9655.62 1823
5.297 Nopember 6365.03
945 6.735
Desember 7624.86 1243
6.134
Nilai Standar Awal 5.925
Nilai Terendah 5.205
.
Universitas Sumatera Utara
I-69 Nilai standar awal yang didapatkan dari rata-rata rasio adalah 5,925.Nilai yang
didapatkan ini akan dimasukkan pada tabel OMAX di level atauskor 3. Sedangkan nilai terendah merupakan nilai dengan pencapaianterburuk yang pernah dicapai
dalam periode dasar yaitu 5,205. Targetpencapaian yang diinginkan perusahaan adalah pengefisiensikan
penggunaan BBM pada bulan-bulan ke depan. Perusahaan menginginkan target pengurangan penggunaan BBM adalah dengan pencapaian maksimal pada periode
dasar yaitu 6,754.
3. Rasio C =
Hasil Produksi ton pemakaian jam kerja jam
Rasio ini membandingkan jumlah produksi aktual dengan pemakaian jam kerja. Tujuan dari pembandingan faktor adalah untuk melihat pemakaian jam
kerja dalam menghasilkan hotmix output. Perhitungan dapat dilihat pada tabel 5.4.
Universitas Sumatera Utara
I-70
Tabel 5.4. Perhitungan Standar Awal Rasio C Bulan
Output Pemakaian jam
kerja Rasio
Januari 6472.46
192 33.711
Februari 3640.91
184 19.788
Maret 6281.44
168 37.390
April 4905.16
208 23.583
Mei 4091.15
192 21.308
Juni 3395.25
192 17.684
Juli 5179.01
208 24.899
Agustus 5728.02
160 35.800
September 9341.03 192
48.651 Oktober
9655.62 176
54.861 Nopember 6365.03
184 34.593
Desember 7624.86 176
43.323
Nilai Standar Awal 32.966
Nilai Terendah 17.684
Nilai standar awal yang didapatkan dari rata-rata rasio adalah 32,965.Nilai yang didapatkan ini akan dimasukkan pada tabel OMAX di level atauskor 3.
Sedangkan nilai terendah merupakan nilai dengan pencapaianterburuk yang pernah dicapai dalam periode dasar yaitu 17,684
Targetpencapaian yang diinginkan perusahaan adalah menaikkan nilai rasio standar awal sebanyak 40.sehingga target pencapaian adalah 32,965 x 1+0,4 =
46,151
Universitas Sumatera Utara
I-71 4.
Rasio D =
Hasil Produksi ton Pemakaian Aspal Cair ton
Rasio ini membandingkan jumlah produksi aktual dengan pemakaian aspal cair.Tujuan dari pembandingan faktor adalah untuk melihat pemakaian aspal cair
dalam menghasilkan hotmix output. Perhitungan dapat dilihat pada tabel 5.5
Tabel 5.5. Perhitungan Standar Awal Rasio D Bulan
Output Aspal Cair
Rasio
Januari 6472.46
324.67
19.936 Februari
3640.91
200.25
18.182 Maret
6281.44
351.76
17.857 April
4905.16
304.12
16.129 Mei
4091.15
233.2
17.544 Juni
3395.25
196.92
17.242 Juli
5179.01
341.81
15.152 Agustus
5728.02
309.31
18.519 September
9341.03
551.12
16.949 Oktober
9655.62
550.37
17.544 Nopember
6365.03
356.44
17.857 Desember
7624.86
472.74
16.129
Nilai Standar Awal 17.420
Nilai Terendah 15.152
Nilai standar awal yang didapatkan dari rata-rata rasio adalah 17,42.Nilai yang didapatkan ini akan dimasukkan pada tabel OMAX di level atauskor 3. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
I-72 nilai terendah merupakan nilai dengan pencapaianterburuk yang pernah dicapai
dalam periode dasar yaitu 15,152 Targetpencapaian yang diinginkan perusahaan adalah pengefisiensikan
pemakaian asapal cair pada bulan-bulan ke depan. Perusahaan menginginkan target pengurangan pemakaian aspal cair adalah dengan pencapaian maksimal
pada periode dasar yaitu 19,936.
5. Rasio E =
Absensi Tenaga kerja org Jumlah Tenaga Kerja orang
Rasio ini membandingkan absensi pekerja dengan jumlah keseluruhan tenaga kerja.Tujuan dari pembandingan faktor adalah untuk banyaknya absensi pekerja.
Perhitungan dapat dilihat pada tabel 5.6
Universitas Sumatera Utara
I-73
Tabel 5.6. Perhitungan Standar Awal Rasio E Bulan
Absensi Jumlah Tenaga
Kerja Rasio
Januari
20 984
0.0203 Februari
9 1196
0.0075 Maret
16 945
0.0169 April
17 1144
0.0149 Mei
18 1032
0.0174 Juni
9 1248
0.0072 Juli
13 1248
0.0104 Agustus
13 960
0.0135 September
18 1032
0.0174 Oktober
19 924
0.0206 Nopember
9 1196
0.0075 Desember
12 1078
0.0111
Nilai Standar Awal 0.0137
Nilai Terendah 0.0206
Nilai standar awal yang didapatkan dari rata-rata rasio adalah 0,0137.Nilai yang didapatkan ini akan dimasukkan pada tabel OMAX di level atau skor 3.
Sedangkan nilai tertinggi merupakan nilai dengan pencapaianterburuk yang pernah dicapai dalam periode dasar yaitu 0,0206
Targetpencapaian yang diinginkan perusahaan adalah mengurangi nilai rasio standar awal sebanyak 50 sehingga target pencapaian menjadi 0,0137 x 1 – 0,5
= 0,0069
Universitas Sumatera Utara
I-74 5.2.2.
Perhitungan Nilai pada Badan Matriks
Nilai pada baris skor matirksdiperoleh dengan melakukan perhitungan antara target yang ingin dicapai, nilai standar awal dan pencapaian terburuk dari
indikator. Rekapitulasi nilai target, nilai standar awal dan pencapaian terburuk tiap indikator dapat dilihat pada tabel 5.7.
Tabel 5.7. Rekapitulasi Nilai Target, Standar Awal dan Pencapaian Terendah
Indikator Standar
awal Target
Nilai terburuk
Rasio A 0.890
0.943 0.833
Rasio B 5.925
6.754 5.205
Rasio C 32.965
46.151 17.684
Rasio D 17.420
19.936 15.152
Rasio E 0.0137
0.0069 0.0206
5.2.5. Perhitungan Indeks Produktivitas