I-30 ¾ , abu batu dan pasir dibawa dengan menggunakan kereta sorong ke cold bin.
Cold bin berfungsi sebagai tempat penakaran jumlah masing-masing agregat yang akan digunakan pada proses produksi. Masing-masing operator memeriksa
komposisi dari bahan baku tersebut. Kemudian bahan baku dialirkan dengan menggunakan conveyor ke rotary dryer.
2. Proses Pembakaran Bahan Baku
Pada proses ini, bahan baku yang telah dicampur di rotary dryer akan dialirkan dengan menggunakan conveyor ke mesin hopper. Pada mesin hopper
agregat akan dibakar pada suhu 140 C selama 10 menit. Selanjutnyaagregat yang
telah dibakar diperiksa dan ditampung didalam mesin measuring tray dengan kapasitas 375 kg.
3. Proses Pencampuran Aspal Cair
Pada proses ini, bahan baku yang telah dibakar di hopper dialirkan ke dalam tempat pencampuran atau mixer. Di dalam mixer ini, agregat akan
dicampurkan dengan sejumlah aspal cair atau ter. Selama menunggu proses pencampuran, aspal cair disimpan di dalam tangki khusus yang dipanaskan pada
suhu 150
o
C untuk menjaga agar aspal cair tetap dalam keadaan cair. Campuran dari agregat dan aspal cair inilah yang disebut dengan hotmix. Hotmix ini akan
langsung dikeluarkan ke truk untuk dibawa ke lokasi kerja atau ketempat proyek.
2.6 Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan yang digunakan untuk mendukung proses produksi pada PT. Karya Murni Perkasa sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
I-31 a.
Mesin yang digunakan 1. Nama mesin: Mesin SprayScrubber
Fungsi : tempat penampungan limbah dari proses pembakaran.
Kapasitas : 2000–4500 mold per unit
Daya : 0.4KW
Merk : Hitachi Zosen
Putaran : 1.500 rpm
Jumlah : 1 unit
2. Nama mesin: Mesin Rotary Dryer Fungsi
: tempat penampungan bahan baku yang telah dicampur Kapasitas
: 1 ton per pengolahan Merek
: Bosch 06 F Ukuran
: 1000 x 800 x 1050 mm Buatan
: Jerman Jumlah
: 1 unit
3. Nama mesin : Mesin Mixer
Fungsi : Untuk mencampur agregat dan aspal cair. Merek : Bosch 06 F
Ukuran : 1000 x 800 x 1050 mm
Universitas Sumatera Utara
I-32 Power
: 2 HP, 220 V, 50 Hz Buatan
: Jerman Jumlah
: 2 unit Kapasitas
: 1 ton per pengolahan Putaran
: 40 putaran per menit
4. Nama mesin : Hopper
Fungsi : memasak campuran agregat yang berasal dari rotary
dryer. Model
: LF 21 cw Daya
: 10 HP Jumlah
: 1 unit
5. Nama mesin : Mesin Heater
Fungsi : Memanaskan tanki aspal cair agar tetap pada suhu 150
o
C. Model
: TF 155R Merek
: Yanmar Jumlah
: 1 unit
b. Peralatan yang digunakan yaitu:
1. Timbangan elektro digital–Jembatan Timbang Kapasitas
: 40 ton
Universitas Sumatera Utara
I-33 Fungsi
: Sebagai alat untuk menimbang bahan baku pada saat penerimaan bahan baku
2. Asphalt tank Kapasitas
: 35 ton Fungsi
: Sebagai alat penyimpanan aspal cair ter.
3. Rap bin convenyor Kapasitas
: 5 ton Fungsi : Sebagai alat untuk menghubungkan bahan baku ke tempat
produksi atau pencampuran menjadi satu secara otomatis. 4. Cold Bin
Kapasitas: 1 ton Fungsi
: Sebagai tempat penyimpanan bahan baku
Universitas Sumatera Utara
I-34
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Produktivitas
Produktivitas sangatlah berbeda dengan produksi.Orang sering menghubungkan pengertian antara produktivitas dengan produksi, hal ini
disebabkan karena produksi nyata dan langsung terukur.Produksi merupakan aktivitas untuk menghasilkan barang dan jasa, sedangkan produktivitas berkaitan
erat dengan penggunaan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa. Jika produksi hanya memandang dari sisi output, maka produktivitas memandang dari
dua sisi sekaligus, yaitu sisi input dan sisi output. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan efisiensi penggunaan input dalam
memproduksi output secara efektif. Produktivitas sebenarnya juga menyangkut aspek yang luas, seperti modal, biaya, tenaga kerja, alat dan teknologi.
Beberapa pengertian produktivitas dapat diuraikan sebagai berikut Yamit, 2007, pp11-14 :
1. Menurut Organization For Economic and Development OECD, menyatakan bahwa pada dasarnya produktivitas adalah output dibagi dengan elemen
produksi yang dimanfaatkan. 2. Menurut International Labour Organization ILO, pada dasarnya
produktivitas adalah perbandingan antara elemen-elemen produksi dengan yang dihasilkan. Elemen-elemen tersebut berupa tanah, tenaga kerja, modal
dan organisasi.
Universitas Sumatera Utara