82 1
Constant 4.339
2.935 1.479
.146 SIZE
-.133 .093
-.783 -1.432
.159 UDK
-.803 .476
-6.542 -1.689
.098 Moderat1
.027 .015
7.463 1.811
.077 a. Dependent Variable: CSR
Sumber :Output SPSS, diolah Penulis, 2015
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0 lebih kecil dari 0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara simultan variable size,
ukuran dewan komisaris, dan moderat1 size x UDKdalam penelitian ini mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap CSR.
Sementara dalam uji parsial di table 4.11 menunjukkan variable moderat1 yang merupakan interaksi antara size dan ukuran dewan
komisaris,nilai signifikan sebesar 0.077 lebih besar dari 0.05.Maka dapat disimpulkan bahwa variabel moderat1 tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap CSR.Sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris bukan merupakan variabel moderating.
2. Pengaruh dewan direksi terhadap hubungan size dengan CSR
Hasil pengujian ditampilkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.12 Hasil UJi F Moderat2
ANOVA
b
83 Model
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.531 3
.177 4.522
.007
a
Residual 1.800
46 .039
Total 2.331
49 a. Predictors: Constant, Moderat2, SIZE, Direksi
b. Dependent Variable: CSR
Tabel 4.13 Hasil Uji T Moderat2
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
1.699 3.683
.461 .647
SIZE -.053
.119 -.310
-.441 .661
Direksi -.130
.400 -1.327
-.326 .746
Moderat2 .006
.013 2.056
.445 .658
a. Dependent Variable: CSR Sumber :Output SPSS, diolah Penulis, 2015
84 Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0.007 lebih
kecil dari 0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara simultan variable size, dewan direksi, dan moderat2 size x direksidalam penelitian ini
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap CSR. Sementara dalam uji parsial di table 4.13 menunjukkan variable
moderat2 yang merupakan interaksi antara size dengan dewan direksi,nilai signifikan sebesar 0.658 lebih besar dari 0.05.Maka dapat disimpulkan
bahwa variabel moderat2 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap CSR.Sehingga dapat disimpulkan bahwa dewan direksi bukan merupakan
variabel moderating.
3. Pengaruh komite audit terhadap hubungan size dengan CSR
Hasil pengujian ditampilkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.14 Hasil Uji F Moderat3
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression .375
3 .125
2.940 .043
a
Residual 1.956
46 .043
Total 2.331
49 a. Predictors: Constant, Moderat3, SIZE,
KA b. Dependent Variable: CSR
85
Tabel 4.15 Hasil Uji T Moderat3
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-1.197 3.057
-.391 .697
SIZE .049
.095 .286
.512 .611
KA .039
.801 .204
.048 .962
Moderat3 .000
.025 -.033
-.007 .994
a. Dependent Variable: CSR Sumber :Output SPSS, diolah Penulis, 2015
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0.043 lebih kecil dari 0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara simultan variabel
size, komite audit, dan moderat3 size x komite auditdalam penelitian ini mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap CSR.
Sementara dalam uji parsial di table 4.15 menunjukkan variabel moderat3 yang merupakan interaksi antara size dengan komite audit,nilai
signifikan sebesar 0.994 lebih besar dari 0.05.Maka dapat disimpulkan bahwa variabel moderat3 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
CSR. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komite audit bukan merupakan variabel moderating.
4. Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap hubungan ROA dengan