Pengaruh komite audit terhadap hubungan ROA dengan CSR Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap hubungan nilai

88 Tabel 4.19 Hasil Uji T Moderat5 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .083 .144 .580 .565 ROA -2.525 4.494 -.316 -.562 .577 Direksi .043 .018 .440 2.431 .019 Moderat5 .322 .656 .301 .491 .626 a. Dependent Variable: CSR Sumber :Output SPSS, diolah Penulis, 2015 Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0.007 lebih kecil dari 0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara simultan variabel ROA, dewan direksi, dan moderat5 ROA x direksidalam penelitian ini mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap CSR. Sementara dalam uji parsial di table 4.19 menunjukkan variabel moderat5 yang merupakan interaksi antara ROA dengan dewan direksi,nilai signifikan sebesar 0.626 lebih besar dari 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel moderat5 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap CSR.Sehingga dapat disimpulkan bahwa dewan direksi bukan merupakan variabel moderating.

6. Pengaruh komite audit terhadap hubungan ROA dengan CSR

89 Hasil pengujian ditampilkan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.20 Hasil Uji F Moderat6 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .264 3 .088 1.960 .133 a Residual 2.067 46 .045 Total 2.331 49 a. Predictors: Constant, Moderat6, KA, ROA b. Dependent Variable: CSR Tabel 4.21 Hasil Uji T Moderat6 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .189 .178 1.066 .292 ROA 3.277 6.190 .410 .529 .599 KA .075 .049 .394 1.516 .136 Moderat6 -.840 1.952 -.367 -.430 .669 90 Tabel 4.21 Hasil Uji T Moderat6 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .189 .178 1.066 .292 ROA 3.277 6.190 .410 .529 .599 KA .075 .049 .394 1.516 .136 Moderat6 -.840 1.952 -.367 -.430 .669 a. Dependent Variable: CSR Sumber :Output SPSS, diolah Penulis, 2015 Tabel 4.20 menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0.133 lebih besar dari 0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara simultan variabel ROA, komite audit, dan moderat6 ROA x komite auditdalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap CSR. Sementara dalam uji parsial di table 4.21 menunjukkan variabel moderat6 yang merupakan interaksi antara ROA dengan komite audit,nilai signifikan sebesar 0.669 lebih besar dari 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel moderat6 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap CSR. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komite audit bukan merupakan variabel moderating.

7. Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap hubungan nilai

perusahaan dengan CSR 91 Hasil pengujian ditampilkan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.22 Hasil Uji F Moderat7 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .787 3 .262 7.815 .000 a Residual 1.544 46 .034 Total 2.331 49 a. Predictors: Constant, Moderat7, FV, UDK b. Dependent Variable: CSR Tabel 4.23 Hasil Uji T Moderat7 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .180 .541 .333 .741 FV -.103 .544 -.071 -.190 .850 UDK .000 .094 -.007 -.009 .993 Moderat7 .071 .096 .609 .744 .461 a. Dependent Variable: CSR Sumber :Output SPSS, diolah Penulis, 2015 Tabel 4.22 menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0 lebih kecil dari 0.05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara simultan variabel nilai perusahaan, ukuran dewan komisaris, dan moderat7 FV x UDKdalam penelitian ini mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap CSR. 92 Sementara dalam uji parsial di tabel 4.23 menunjukkan variabel moderat7 yang merupakan interaksi antara nilai perusahaan dengan ukuran dewan komisaris,nilai signifikan sebesar 0.461 lebih besar dari 0.05.Maka dapat disimpulkan bahwa variabel moderat4 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap CSR.Sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris bukan merupakan variabel moderating.

8. Pengaruh dewan direksi terhadap hubungan nilai perusahaan

Dokumen yang terkait

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 30 100

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 44 63

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015)

1 14 119

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 5 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 15 88

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,GOOD CORPORATE Pengaruh Ukuran Perusahaan,Good Corporate Governance Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Peri

0 6 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,GOOD CORPORATE Pengaruh Ukuran Perusahaan,Good Corporate Governance Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Peri

0 2 18

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 10

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan dan Jumlah Dewan Komisaris sebagai Variabel Pemoderasi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia)

0 0 15