31
2.5.4 Dewan Direksi
Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai
dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
M.Yusrizal, 2011.Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas, direksi merupakan organ perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan ketentuan anggaran
dasar.Dapat disimpulkan bahwa dewan direksi berperan dan bertanggung jawab dalam memastikan perusahaan telah menjalankan ketentuan dalam
anggaran dasar dan perundang-undangan yang berlaku.
2.5.5 Komite Audit
Komite audit merupakan organ tambahan yang diperlukan dalam melaksanakan Good Corporate Governance, yang dibentuk oleh dewan
komisaris untuk membantu komisaris melakukan pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam pengelolaan
suatu perusahaan serta memastikan bahwa operasional perusahaan berjalan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan di dalam perusahaan. Tugas
dan tanggung jawab komite audit juga akan menentukan kinerja dan keberhasilan di dalam suatu perusahaan. Menurut Komite Nasional Kebijakan
Corporate Governance 2002 mengenai komite audit adalah “Suatu komite
32 yang beranggotakan satu atau lebih anggota Dewan Komisaris dan dapat
meminta kalangan luar dengan berbagai keahlian, pengalaman, dan kualitas lain yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Komite Audit.”
Tujuan komite audit sebenarnya sudah ada dalam definisi komite audit itu sendiri yang tujuannya untuk membantu dewan komisaris untuk memenuhi
tanggungjawab dalam memberikan pengawasan secara menyeluruh. Menurut Jati 2009 Komite audit merupakan
sebuah komite yang ditunjuk oleh perusahaan sebagai penghubung antara dewan direksi dan audit eksternal, internal auditor serta anggota
independen. Komite audit ditugaskan untuk memberikan pengawasan pada auditor perusahaan internal dan eksternal, serta memastikan
manajemen tersebut melakukan tindakan korektif yang tepat secara berkala dan dapat mengontrol kelemahan, ketidak sesuaian dengan
kebijakan, hukum dan regulasi.
2.6 Nilai Perusahaan