59 crosssection. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul dikarenakan residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi
lainnya.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pada penelitian ini, uji autokorelasi dideteksi dengan uji Durbin- Watson,
karena uji ini yang umum digunakan. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat pertama first order autokorelasi dan mensyaratkan
adanya intercept konstanta dalam model regresi.
3.7 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi berganda, uji sgnifikansi t-test serta uji signifikansi f-test. Menurut Rochaety, dkk
2007 : 107 “ …dengan uji hipotesis kita memusatkan perhatian pada peluang kita membuat keputusan yang salah. Hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan
informasi yang terkandung dalam sampel tetapi menggambarkan keadaan populasi”.
3.7.1 Analisis regresiberganda
Model persamaan regresi yang akan diuji adalah sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4Z + b5X1.Z + b6X2.Z + b7X3.Z + e Keterangan :
Y : CSR a : Konstanta
60 b1, b2, b3 : Koefisien regresi
X1 : ukuran perusahaan X2 : ROA
X3 : nilai perusahaan Z :good corporate governance
e : Error 3.7.2
Uji signifikansi parsial t-test
Menurut Ghozali 2006 : 84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual
dalam menerangkan variabel dependen”. Uji t merupakan suatu cara untuk mengukur apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen. Dalam pengujian ini dilakukan dengan menghitung serta melihat nilai signifikansinya yaitu dengan ketentuan sebagai
berikut: Ho diterima jika signifikansi 0.05
Ha diterima jika signifikansi 0.05
3.7.3 Uji signifikasi simultan F-test
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen.Uji ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen yaituukuran perusahaan, ROA, ukuran dewan komisaris, dewan
61 direksi, komite audit, dan nilai perusahaan berpengaruh terhadap CSR secara
simultan. Bentuk pengujiannya adalah : Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b1
≠ 0, artinya suatu variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika signifikansi 0.05
Ha diterima jika signifikansi 0.05
3.7.4 Uji koefisien determinasi
Nilai Koefisien Korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R diatas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel
dependen. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu, apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel – variabel independen
memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi- variabel dependen.
3.7.5 Analisis Regresi Moderasi Moderated Regression Analysis