Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t

53 Tabel 4.7 Hasil Hipotesis Secara Serempak Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 22.135 4 5.534 3.809 .009 b Residual 71.193 49 1.453 Total 93.327 53 a. Dependent Variable: LNDPR b. Predictors: Constant, ROA, INSTITUSIONAL, DER, MANAJERIAL Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh nilai F hitung sebesar 3,809 sedangkan F tabel pada tingka t kepercayaan α = 5 adalah 2,009. Nilai F hitung 3,809 F tabel 2,009 dengan tingkat signifikansi 0,009. Dengan demikian berarti H 1 diterima dan H ditolak, atau dapat dinyatakan bahwa Manajerial, Institusional, ROA, dan DER berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout RatioPerusahaaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.2.4.2. Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial yang terdiri atas Manajerial, Institusional, ROA, dan DER terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil uji t dapat kita lihat pada Tabel 4.8 berikut ini: 54 Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.838 .868 -2.118 .039 MANAJERIAL -2.249 2.007 -.207 -1.120 .268 INSTITUSIONAL .049 1.134 .008 .043 .966 ROA .061 .121 .063 .506 .615 DER .687 .210 .415 3.273 .002 a. Dependent Variable: LNDPR Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5 untuk uji dua arah α2 = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas df = n – k = 54 – 5 = 49. Nilai t tabel dengan tar af nyata α2 = 0,025 dan df = 49 adalah 2,002. 1. Pengujian Manajerial X 1 terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur di BEI Y menunjukkan signifikansi 0,268 α 0,05 dan t hitung adalah -1,120 dimana t hitung -1,120 t tabel 2,002, maka H 1 ditolak dan H diterima. Artinya karena tingkat sifnifikansi 0,05 dan t hitung bertanda negatif, maka secara parsial Manajerial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur di BEI. 2. Pengujian Institusional X 2 terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur di BEI Y menunjukkan signifikansi 0,966 α 0,05 dan t hitung adalah 0,043 dimana t hitung 0,043 t tabel 2,002, maka H 1 ditolak dan H diterima. Artinya karena tingkat sifnifikansi 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial DER berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Dividend Payout RatioPerusahaan Manufaktur di BEI. 55 3. Pengujian ROA X 3 terhadap Dividend Payout RatioPerusahaan Manufaktur di BEI Y menunjukkan signifikansi 0,615 α 0,05 dan t hitung adalah 0,506 dimana t hitung 0,615 t tabel 2,002, maka H 1 ditolak dan H diterima. Artinya karena tingkat sifnifikansi 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial ROA berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Dividend Payout RatioPerusahaan Manufaktur di BEI. 4. Pengujian DER X 2 terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur di BEI Y menunjukkan signifikansi 0,02 α 0,05 dan t hitung adalah 3,273 dimana t hitung 3,273 t tabel 2,002, maka H 1 diterima dan H ditolak. Artinya karena tingkat sifnifikansi 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial DER berpengaruh positif signifikan terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur di BEI.

4.2.4.3. Koefisien Determinasi