43
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data tersebut. Adapun
pembahasan yang dimaksud meliputi: deskripsi hasil penelitian, pengujian variabel independen secara parsial dengan model regresi, pengujian asumsi klasik,
dan pembahasan.
4.1. Data Penelitian
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 140 Perusahaan dan dari 140 perusahaan tersebut terpilih 18 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini
dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu perusahaan manufaktur yang listing sejak tahun 2012-2014 serta membagikan dividen secara
continue selama periode 2012-2014, menyajikan laporan keuangan secara lengkap pada periode tahun 2012 – 2014, dan perusahaan yang secara jelas menyajikan
struktur kepemilikan.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif
Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah analisis deskriptif. Analisis deskriptif ini
meliputi nilai rata-rata, jumlah data, dan standard deviasi dari 4 variabel
44 independen sebagai variabel yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio. Hasil
analisis deskriptif akan ditunjukkan dalam Tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation MANAJERIAL
54 .000
.475 .07021
.121961 INSTITUSIONAL
54 .225
1.196 .65631
.217326 ROA
54 .001
10.202 .28100
1.377126 DER
54 .103
4.011 .84035
.801517 DPR
54 .002
6.329 .51506
.885710 Valid N listwise
54 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dengan N = 54 waktu amatan, Dividend Payout Ratio mempunyai nilai minimum 0,002 dan nilai maksimum
6.32 Sementara nilai standar deviasi standard deviation sebesar 0,88 dan nilai rata-rata mean sebesar 0,51.
Kepemilikan Manajerial mempunyai nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum 0,47. Sementara nilai standar deviasi standard deviation sebesar 0,07
dan nilai rata-rata mean sebesar 0,12. Kepemilikan Institusional mempunyai nilai minimum 0,225 dan nilai
maksimum 1,19. Sementara nilai standar deviasi standard deviation sebesar 0,217 dan nilai rata-rata mean sebesar 0,656.
Return on Asset mempunyai nilai minimum 0,001 dan nilai maksimum 10,20. Sementara nilai standar deviasi standard deviation sebesar 1,377 dan
nilai rata-rata mean sebesar 0,281. Debt to Equity Ratio mempunyai nilai minimum 0,103 dan nilai
maksimum 4,011. Sementara nilai standar deviasi standard deviation sebesar 0,801 dan nilai rata-rata mean sebesar 0,840.
45
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas adalah
Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dalam Tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
54 Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .67399591
Most Extreme Differences Absolute
.193 Positive
.193 Negative
-.145 Kolmogorov-Smirnov Z
1.421 Asymp. Sig. 2-tailed
.035 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Data yang tidak berdistribusi secara normal dapat ditransformasikan ke dalam Logaritma Natural agar menjadi normal. Berikut ini hasil uji K-S setelah
ditransformasikan.
46
Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Setelah Transformasi Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 54
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.15898980
Most Extreme Differences Absolute
.107 Positive
.077 Negative
-.107 Kolmogorov-Smirnov Z
.788 Asymp. Sig. 2-tailed
.564 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Metode lain untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan metode analisis grafik, baik dengan melihat grafik secara histrogram ataupun
dengan melihat secara Normal Probability Plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histogram dari residualnya. Berdasarkan tampilan grafik histogram dapat dilihat pada Gambar 4.1,
Uji normalitas dengan melihat grafik secara histogram dapat disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi normal karena data mengikuti arah garis grafik
histogramnya.
47
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Sedangkan berdasarkan grafik normal plot dapat dilihat pada gambar 4.2, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal. Hal ini
mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2 Normal Plot
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
48
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regressi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh hasil bahwa variable Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Return on Asset, dan Debt to Equity Ratio bebas dari multikolinearitas yang ditunjukkan dengan nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 1
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
MANAJERIAL .457
2.187 INSTITUSIONAL
.451 2.217
ROA .989
1.011 DER
.968 1.033
a. Dependent Variable: LNDPR Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Hasil dari uji
heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut:
49
Gambar 4.3 Scatterplot
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
4.2.2.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
penggangggu pada periode t-1 sebelumnya. Cara mengetahui adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Hasil dari uji
autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
.487
a
.237 .175
1.20537 1.858
a. Predictors: Constant, DER, ROA, MANAJERIAL, INSTITUSIONAL b. Dependent Variable: LNDPR
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
50 Berdasarkan uji autokorelasi pada Tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa nilai
Durbin Watson DW sebesar 1,858. Penelitian ini diantara 1,5 sampai 2,5. Hal ini berarti dalam penellitian ini tidak terdapat autokorelasi.
4.2.3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Persamaan
regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients terhadap keempat variabel independen yaitu Manajerial, Institusional, ROA, dan DER terhadap Dividend
Payout RatioPerusahaaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiaditunjukkan pada Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-1.838 .868
-2.118 .039
MANAJERIAL -2.249
2.007 -.207
-1.120 .268
INSTITUSIONAL .049
1.134 .008
.043 .966
ROA .061
.121 .063
.506 .615
DER .687
.210 .415
3.273 .002
a. Dependent Variable: LNDPR Sumber: Hasil Penelitian, 2015 data diolah
Dari Tabel 4.6 dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = -1,838 – 2,249 X
1
+ 0,049 X
2
+ 0,061 X
3
+ 0,687 X
4
Berdasarkan persamaan regresi linear berganda diperoleh koefisien regresi Manajerial sebesar -2,249. Koefisen tersebut mengindikasikan adanya hubungan
negatif antara Manajerial terhadap Dividend Payout Ratio. Koefisien regresi Institusional sebesar 0,049. Koefisen tersebut mengindikasikan adanya hubungan
51 positif antara Institusional terhadap Dividend Payout Ratio. Koefisien regresi
ROA sebesar 0,061. Koefisien tersebut mengindikasikan adanya hubungan positif antara ROA terhadap Dividend Payout Ratio. Koefisien regresi DER sebesar
0,687. Koefisien tersebut mengindikasikan bahwa adanya hubungan positif antara DER terhadap Dividend Payout Ratio.
Dari persamaan regresi linear berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta persamaan diatas adalah sebesar -1,838. Artinya apabila nilai
Manajerial X
1
, Institusional X
2
, ROA X
3
, dan DER X
4
dianggap konstan, maka Dividend Payout RatioPerusahaaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia sebesar 18,3. 2.
Manajerial memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebesar -2,249. Nilai koefisien negatif menunjukkan bahwa Manajerial berpengaruh negatif
terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan Kepemilikan Manajerial sebesar 1, maka Dividend Payout Ratio
akan mengalami penurunan sebesar 22,4, dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
3. Institusional memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebsar 0,049.
Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap Dividend Payout Ratio. Hal ini menggambarkan
bahwa jika terjadi kenaikan Institusional sebesar 1x, maka Dividend Payout Ratio akan mengalami kenaikan sebesar 0,49, dengan asumsi variabel
independen lain dianggap konstan.
52 4.
ROA memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebsar 0,061. Nilai koefisien positif mneunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap
Dividend Payout Ratio. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan ROA sebesar 1, maka Dividend Payout Ratio akan mengalami kenaikan
sebesar 0,61, dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan. 5.
DER memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebsar 0,687. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif terhadap
Dividend Payout Ratio. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan FS sebesar 1x, maka Dividend Payout Ratio akan mengalami kenaikkan
sebesar 68,7, dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
4.2.4. Pengujian Hipotesis 4.2.4.1. Uji Hipotesis Secara Serempak Uji F