Bidang Akuntansi Keuangan Peran Akuntansi dalam Menyukseskan Penerapan Good Corporat e Governance

Financial Account ing dan Akunt ansi Manaj emen Management Account ing. Para pemakai ekst ernal akan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh bidang akunt ansi keuangan, sement ara pemakai int ernal akan menggunakan t erut ama informasi yang dihasilkan dari bidang akunt ansi manaj emen. Pembahasan mengenai peranan akunt ansi dalam corporat e governance di bawah ini didasarkan kepada pengelompokan t ersebut .

5.1. Bidang Akuntansi Keuangan

Prinsip t ransparansi menginginkan agar para pemegang saham memperoleh informasi yang cukup, benar, akurat , dan t epat wakt u sehingga para pemegang saham t idak t ersesat dalam pengambilan keput usan. Laporan keuangan sebagaimana diat ur oleh st andar akunt ansi haruslah menyaj ikan informasi sesuai dengan apa adanya, t anpa ada upaya unt uk menut up-nut upi segala sesuat u yang seharusnya diungkapkan. Hal ini diat ur dalam SAK yang secara j elas menet apkan berbagai karakt erist ik kualit at if yang harus dipenuhi oleh laporan keuangan. Karakt erist ik it u t erdiri dari dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat dibandingkan. Pemenuhan t erhadap keempat karakt erist ik di at as akan menj adikan laporan keuangan it u mengandung informasi yang t idak menyesat kan bagi pemakainya. Selain it u, pengert ian dasar laporan keuangan it u t idaklah hanya sebat as laporan keuangan saj a, melainkan meliput i pula cat at an at as laporan keuangan yang secara keseluruhan akan menggambarkan secara lengkap kondisi keuangan, hasil usaha dan segala sesuat u yang berkait an dengan keuangan perusahaan. Meskipun di dalam st andar akunt ansi t erdapat kemungkinan perusahaan menggant i met ode akunt ansi yang digunakan misalnya met ode dalam penilaian persediaan, penyusut an hart a t et ap, t et api st andar akunt ansi mewaj ibkan adanya penggunaan sesuat u met ode at au t eknik sert a prinsip secara konsist en. Kalaupun dilakukan pergant ian, pengaruhnya waj ib unt uk dij elaskan. Ket ent uan ini j elas akan membuat laporan keuangan menj adi lebih bermut u dan bermanfaat karena para pemakainya dapat mengukur dan memperbandingkan kondisi dan perkembangan keuangan sert a kinerj a perusahaan dari wakt u ke wakt u. Uraian pada alinea ini dan alinea 31 Azhar Maksum: Tinjauan Atas Good Corporate Governance Di Indonesia, 2005. USU e-Repository © 2008 sebelumnya j elas mendukung t erpenuhinya prinsip t ransparansi dari good corporat e governance. Prinsip “ Adil” dalam good corporat e governance menunt ut adanya perlakuan yang adil kepada semua pihak t erkait , t erut ama pemegang saham minorit as. Penegakan at as prinsip ini t ent u lebih banyak dit ent ukan oleh perat uran dan norma yang t ersedia sert a perilaku berbagai pihak, t erut ama manaj emen. Sedikit yang dapat disumbangkan oleh akunt ansi dalam hal ini, adalah bahwa akunt ansi it u bersifat net ral dan independen. Sikap net ral dan independen ini berlaku secara keseluruhan, t idak hanya secara t eori t et api j uga harus t ercermin dalam sikap dan perilaku para akunt an dalam kehidupannya. Hal ini diat ur dalam kode et ik akunt an. Dengan demikian informasi yang disiapkan melalui proses akunt ansi keuangan t idak akan dit uj ukan unt uk lebih mengunt ungkan bagi golongan pemakai t ert ent u karena ia t idak dirancang unt uk memenuhi kebut uhan salah sat u at au beberapa pemakai saj a, melainkan dipersiapkan unt uk memenuhi kebut uhan umum semua j enis pemakainya. Jadi sikap net ral dan independennya akunt ansi dan para akunt an akan mendukung t erealisasinya good corporat e governance. Salah sat u prinsip dasar yang dianut dalam akunt ansi adalah prinsip konservat isme conservat ism yang menunj ukkan sikap kehat i-hat ian. Prinsip ini mengat ur bahwa dalam hal perusahaan berhadapan dengan kej adian- kej adian yang t idak past i uncert aint y, maka laporan keuangan harus memilih angka dan posisi yang kurang mengunt ungkan. Perusahaan sudah dapat mencat at sesuat u kerugian yang belum direalisasi t api sudah ada dasarnya, sement ara laba yang sudah ada indikasinya belum boleh dicat at sebelum laba it u direalisasi. Dengan menganut prinsip ini j elas bahwa pelaporan akt iva maupun laba yang dit inggikan overst at ed at au sebaliknya pelaporan kewaj iban dan biaya at au rugi yang direndahkan underst at ed akan t erhindarkan. Para akunt an percaya bahwa dengan menganut prinsip ini para pemakai laporan keuangan kemungkinan kecil akan disesat kan Schroeder dkk. 2001. Dengan demikian menganut prinsip konservat isme akan mendukung t ercipt anya good corporat e governance. 32 Azhar Maksum: Tinjauan Atas Good Corporate Governance Di Indonesia, 2005. USU e-Repository © 2008

5.2. Bidang Akuntansi Manajemen