Fairness Kewajaran Keadilan Transparency Transparansi

Prinsip-prinsip dimaksud t erdiri dari: Fairness, Transparency, Account abil it y, dan Responsibil it y. Alinea-alinea berikut ini akan membahas prinsip-prinsip dimaksud, apa t uj uan dan sasarannya dan langkah-langkah yang harus diambil guna mengaplikasikannya.

3.1. Fairness Kewajaran Keadilan

Prinsip ‘ Keadilan at au Kewaj aran’ ini dapat diart ikan sebagai upaya dan t indakan yang t idak membeda-bedakan semua pihak yang berkepent ingan st akehol ders t erhadap organisasi at au perusahaan t erkait . Dengan konsep korporasi, maka t erdapat pemisahan ant ara pemegang saham at au pemilik dan manaj emen yang bert indak sebagai pengelola perusahaan dalam Agency Theory, pihak pert ama disebut sebagai Principal , sedang pihak kedua disebut Agent . Manaj emen bert ugas unt uk mengelola perusahaan guna meningkat kan kesej aht eraan para pemilik perusahaan. Namun sej alan dengan sifat -sif at manusia, manaj emen mungkin saj a bert indak ke arah yang lebih mengut amakan kepent ingannya dibandingkan dengan kepent ingan para pemegang saham. Selanj ut nya dengan berkembangnya pasar modal di dunia, akhirnya muncul para pemegang saham yang hanya memiliki sej umlah kecil saham di dalam perusahaan disebut pemegang saham minorit as dan pemegang saham asing yang secara ot omat is memiliki akses dan kekuat an yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok yang mayorit as. Prinsip f airness ini harus menj amin adanya perlakuan yang set ara adil t erhadap semua pihak t erkait , t erut ama para pemegang saham minorit as maupun asing. Unt uk dapat t erlaksananya prinsip ini diperlukan ket ersediaan perat uran yang melindungi kepent ingan para pemegang saham minorit as dan asing, membuat pedoman perilaku perusahaan dan at au kebij akan-kebij akan yang melindungi korporasi t erhadap perlakuan buruk orang dalam Tj ager dkk. 2003. Penet apan t anggung j awab dewan komisaris, direksi, kehadiran komisaris independen dan komit e audit , sert a penyaj ian informasi t erut ama laporan keuangan dengan pengungkapan penuh merupakan perwuj udan dari prinsip keadilan kewaj aran ini. 11 Azhar Maksum: Tinjauan Atas Good Corporate Governance Di Indonesia, 2005. USU e-Repository © 2008

3.2. Transparency Transparansi

Keput usan Ment eri Negara BUMN t ahun 2002 mengart ikan t ransparansi sebagai ket erbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keput usan dan ket erbukaan dalam mengemukakan informasi mat eriil dan relevan mengenai perusahaan. Jadi dalam prinsip ini, para pemegang saham haruslah diberi kesempat an unt uk berperan dalam pengambilan keput usan at as perubahan- perubahan mendasar dalam perusahaan dan dapat memperoleh informasi yang benar, akurat , dan t epat wakt u mengenai perusahaan. Secara sederhana dapat dikat akan bahwa prinsip ini t idak menghendaki berbagai pihak yang berkepent ingan menj adi t ersesat kan at au t idak akan membuat kesimpulan at au keput usan yang salah mengenai perusahaan. Dalam prakt ik, perusahaan seharusnya berkewaj iban mengungkapkan berbagai t ransaksi pent ing yang berkait an dengan perusahaan, sepert i kont rak kerj a yang bernilai t inggi dengan perusahaan lain, risiko-risiko yang dihadapi dan rencana kebij akan perusahaan yang akan dij alankan. Selain it u, perusahaan seharusnya j uga berkepent ingan unt uk menyampaikan kepada semua pihak t erkait informasi mengenai st rukt ur kepemilikan perusahaan sert a perubahan-perubahan yang t erj adi. Para pemain pasar modal t ent u akan bereaksi secara negat if bila mereka menilai bahwa t ingkat t ransparansi ini rendah dan begit u pula sebaliknya. Oleh sebab it u konsep good corporat e governance harus menj amin pengungkapan yang cukup, akurat dan t epat wakt u t erhadap seluruh kej adian pent ing yang berhubungan dengan perusahaan t ermasuk di dalamnya mengenai kondisi keuangan, kinerj a, st rukt ur kepemilikan dan pengat uran perusahaan.

3.3. Account abilit y Akuntabilitas