Corporate Governance Code Konsep dan Manfaat Good Corporat e Governance

dengan uang yang mereka korbankan saat membeli; pemasok akan menerima pembayaran at as barang at au j asa yang mereka serahkan kepada perusahaan dan bahkan masyarakat sekit arnya pun diharapkan akan memperoleh kont ribusi sosial at au bent uk-bent uk manf aat yang lainnya. Tat a hubungan yang sedemikian it ulah yang ingin diwuj udkan oleh corporat e governance. Sebenarnya konsep corporat e governance bukanlah sesuat u yang baru, karena konsep ini t elah ada dan berkembang sej ak konsep korporasi mulai diperkenalkan di Inggeris di sekit ar pert engahan abad XIX Solomon Solomon, 2004. Teori korporasi pert ama yang dikat akan sebagai t eori induk dari berbagai t eori mengenai korporasi adalah Equit y Theory. Teori ini kemudian menurunkan berbagai t eori lainnya, ant ara Ent it y Theory yang kemudian menurunkan pula Agency Theory yang menj elaskan bagaimana hubungan kont rakt ual ant ara pihak pemilik perusahaan principal yang mendelegasikan pengambilan keput usan t ert ent u guna meningkat kan kesej aht eraannya dengan pihak manaj emen pengelola agent yang menerima pendelegasian t ersebut . Agency Theory inilah yang kemudian memberikan landasan model t eorit is yang sangat berpengaruh t erhadap konsep good corporat e governance di berbagai perusahaan di seluruh dunia. Kemudian konsep ini menj adi sangat populer dan bahkan dapat dikat akan t elah menj adi isu sent ral bagi kalangan pelaku usaha, pemerint ah dan j uga pihak-pihak lainnya.

2.2. Corporate Governance Code

Konsep ini dirasakan menj adi sangat pent ing t erut ama dengan semakin berkembang dan mengglobalnya bursa efek di sekit ar t ahun 1990-an. Kemudian konsep ini berkembang menj adi masalah yang sangat hangat dan menarik unt uk dibicarakan sej ak t erj adinya perist iwa pent ing dalam dunia ekonomi dan bisnis, ant ara lain perist iwa krisis keuangan di Asia di t ahun 1997-1998. Khusus bagi kalangan negara maj u t erut ama Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, konsep corporat e governance kembali menj adi isu hangat t erut ama dengan t erj adinya perist iwa bangkrut nya Enron Corporat ion sat u dari 10 perusahaan t erbesar di Amerika di t ahun 2001. Kepopuleran 6 Azhar Maksum: Tinjauan Atas Good Corporate Governance Di Indonesia, 2005. USU e-Repository © 2008 konsep corporat e governance ini di seluruh dunia didorong pula oleh banyak dan kuat nya desakan dari berbagai pihak agar menerapkan konsep t ersebut . Pihak-pihak t ersebut t erut ama t erdiri at as media massa, inst it ut ional invest ors, dan NGOs Non-Government al Organizat ions. Desakan-desakan t ersebut kemudian diwuj udkan dengan berbagai bent uk pert emuan dan diskusi roundt abl e discussions di ant ara pihak-pihak t ersebut di at as dengan para pelaku bisnis. Akt ivit as-akt ivit as sepert i ini yang t elah dimulai sej ak awal t ahun 1990-an akhirnya t elah berhasil merumuskan konsep dan pedoman-pedoman pelaksanaan corporat e governance dikenal sebagai corporat e governance code, baik pedoman yang berlaku secara nasional maupun yang dirumuskan oleh organisasi int ernasional. Perkembangan pedoman-pedoman ini sampai dengan t erbent uknya pedoman di Indonesia dapat dilihat dalam gambar di bawah ini. UK USA S. Africa Asia Sumber: Alij oyo Zaini 2004. 1992 2001 Indonesia Code 2001 OECD Principles 1999 Hongkong Rules 1999 Malaysian Code 1999 Thai Code 1998 Singapore Rules 1998 Blue Ribbon 1998 Japan Code 1998 Bosch 1995 King 1994 Dey 1994 Coso 1992 Cadbury 1992 Gambar 1. Perkembangan Corporat e Governance Code 7 Azhar Maksum: Tinjauan Atas Good Corporate Governance Di Indonesia, 2005. USU e-Repository © 2008

2.2. Manfaat Good Corporate Governance