Pendahuluan Tinjauan Atas Good Corporate Governance Di Indonesia

1. Pendahuluan

Krisis keuangan yang melanda kawasan Asia di sekit ar t ahun 1997-1998, di mana Indonesia t ermasuk di dalamnya t elah dirasakan amat memberat kan kehidupan bagi semua kalangan. Kesulit an it u t idak hanya dirasakan oleh rakyat miskin yang j umlahnya semakin bert ambah dengan krisis t ersebut , kalangan pelaku usaha pun j uga t idak t erkecuali ikut merasakannya. Bagi negara kit a, krisis ini kemudian diperburuk lagi dengan krisis polit ik dengan puncaknya berupa kej at uhan pemerint ahan Soehart o di t ahun 1998 sehingga pada akhirnya merusak perekonomian Indonesia. Pada saat it u negara kit a bukan lagi hanya sekedar mengalami krisis keuangan, melainkan t elah meluas menj adi krisis ekonomi. Hal ini dit andai dengan menciut nya produk domest ik brut o GDP pada t ahun 1998 it u menj adi minus 13,68 persen dibandingkan dengan 4,65 persen di t ahun 1997, begit u j uga dengan laj u inflasi yang naik menj adi 77,63 persen pada t ahun it u dibandingkan dengan hanya 11,05 persen di t ahun sebelumnya Siamat , 2004. Nilai t ukar rupiah t erhadap dolar Amerika Serikat j uga mengalami penurunan menj adi sekit ar Rp15.000 Zhuang dkk. 2001, dan t ingkat pert umbuhan ekonomi yang mencapai t it ik paling rendah sej ak masa pemerint ahan Soehart o, yakni sebesar minus 13 persen Kompas 2002. Ungkapan Doroj at un Kunt j oro Dj akt i yang berbunyi: “ Tidak ada negara yang kuat t anpa dunia usaha yang kuat ” kiranya t erbukt i dengan adanya krisis ekonomi yang t elah disinggung di at as. Sebagaimana dikemukakan oleh Baird 2000 bahwa salah sat u akar penyebab t imbulnya krisis ekonomi di Indonesia dan j uga di berbagai negara Asia lainnya adalah buruknya pelaksanaan corporat e governance t at a kelola perusahaan di hampir semua perusahaan yang ada, baik perusahaan yang dimiliki pemerint ah BUMN maupun yang dimiliki pihak swast a. Dengan buruknya pelaksanaan corporat e governance, maka t ingkat kepercayaan para pemilik modal menj adi t urun karena invest asi yang mereka lakukan menj adi t idak aman. Hal ini t ent u akan diikut i dengan t indakan penarikan at as invest asi yang sudah dit anamkan, sement ara invest or baru j uga enggan unt uk melakukan invest asi. Hasil survai bersama 2 Azhar Maksum: Tinjauan Atas Good Corporate Governance Di Indonesia, 2005. USU e-Repository © 2008 Pricewat erhouse Coopers, Invest ment Management Associat ion of Singapore dan Corporat e Governance Financial Report ing Cent er bulan Mei t ahun 2005 menunj ukkan bahwa 81 inst it ut ional invest ors yang disurvai t ert arik berinvest asi di Singapura dikarenakan baiknya aplikasi corporat e governance- nya. Keengganan ini t ent u akan menimbulkan kesulit an keuangan perusahaan, sehingga akt ivit asnya j adi menurun dan dalam t ahapan selanj ut nya mengakibat kan lambat nya perput aran roda ekonomi secara keseluruhan. Salah sat u indikat or keengganan invest or berinvest asi di Indonesia dapat dilihat dari perkembangan Foreign Direct Invest ment FDI index periode 1988-1990 dan periode 1998-2000 sebagai berikut . Tabel 1. FDI Index dari beberapa negara di Asia Negara FDI Index 1988-1990 FDI Index 1998-2000 Cina Hongkong Indonesia Jepang Korea Malaysia Filipina Singapura Taiwan Thailand 0.8 5.9 0.5 0.0 0.4 2.6 1.0 13.5 0.9 1.5 0.9 10.6 -0.4 0.2 0.6 1.0 0.3 3.3 0.4 0.5 Sumber: Worl d Invest ment Report 2001. Dari t abel di at as t erlihat bahwa t elah t erj adi penurunan angka indeks yang cukup signifikan selama periode 1998-2000. Meskipun beberapa negara Asia yang lain j uga ikut mengalami penurunan, sepert i Malaysia dan Filipina, namun penurunan yang mereka alami t idak separah negara kit a yang sampai mencapai angka di bawah nol. Unt uk mengat asi hal ini, salah sat u langkah pent ing yang harus diambil adalah memperbaiki implement asi corporat e governance. Secara sederhana corporat e governance dapat diart ikan sebagai suat u sist em yang mengat ur dan 3 Azhar Maksum: Tinjauan Atas Good Corporate Governance Di Indonesia, 2005. USU e-Repository © 2008 mengendalikan perusahaan unt uk mencipt akan nilai t ambah val ue added unt uk semua st akehol ders Sulist yant o Wibisono 2003. Beberapa negara Asia yang j uga ikut dilanda krisis keuangan di t ahun 1997-1998 it u, misalnya Korea dan Malaysia t elah mengalami pemulihan ekonominya economy recovery, sement ara negara kit a belum mengalami pemulihan yang berart i, bahkan mungkin dapat dikat akan bahwa “ krisis belum berlalu” Alij oyo dan Zaini 2004. Hal ini t erut ama disebabkan oleh kondisi pelaksanaan corporat e governance sebagaimana t elah disinggung di at as di mana negara kit a t ermasuk dalam kelompok yang t erburuk. Tulisan ini bermaksud membahas mengenai konsep corporat e governance, baik yang berkait an dengan t uj uan, manfaat , prinsip dan elemen- elemennya maupun mengenai kait annya dengan peningkat an kinerj a perusahaan dan daya saing sert a pengaruhnya t erhadap perekonomian negara. Tulisan ini j uga akan mencoba menyinggung bagaimana peran akunt an dalam menyukseskan implement asi corporat e governance sert a bagaimana harapan pelaksanaannya di Indonesia.

2. Konsep dan Manfaat Good Corporat e Governance