24
6 Ruang tata usaha, 7 Tempat beribadah,
8 Ruang konseling, 9 Ruang UKS,
10 Ruang organisasi kesiswaan, 11 Jamban,
12 Gudang, 13 Ruang sirkulasi,
14 Tempat bermainberolahraga.
37
Memilih sarana dan prasana pendidikan bukanlah berupa resep yang lengkap dengan petunjuk-petunjuknya, lalu pendidik menerima resep itu
begitu saja. Sarana pembelajaran hendakanya direncanakan, dipilih dan diadakan dengan teliti sesuai dengan kebutuhan sehingga penggunaannya
berjalan dengan baik. Untuk itu pendidik hendaknya menyesuaikan dengan sarana pembelajaran dengan faktor-faktor yang dihadapi, yaitu tujuan
apakah yang hendak dicapai, media apa yang tersedia, pendidik mana yang akan mempergunakannya, dan yang peserta didik mana yang di hadapi.
Faktor lain yag hendaknya dipertimbangkan dalam pemilihan sarana pembelajaran adalah kesesuaian dengan ruang dan waktu.
c. Pemeliharaan
Pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana pendidikan di sekolah merupakan aktivitas yang harus dijalankan untuk menjaga agar
perlengkapan yang dibutuhkan oleh persnel sekolah dalam kondisi siap pakai. Kondisi sia pakai ini akan sangat membantu terhadap kelancaran
proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Oleh karena itu, semua perlengkapan yang ada di sekolah membutuhkan perawatan, pemeliharaan,
dan pengawasan agar dapat diperdayakan dengan sebaik mungkin.
37
Peraturan menteri pendidikan nasional republik Indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasarmadrasah ibtidaiyah SDMI, sekolah menengah
pertamamadrasah tsanawiyah SMPMTS, dan sekolah menengah atasmadrasah aliyah SMAMA
25
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan pemeliharaan yang terus menerus di lakukan untuk mengusahakan agar setiap jenis barang dapat ditetapkan
berada dalam keadaan baik atau siap pakai.
38
Pemeliharaan dilakukan agara sarana dan prasarana tidak cepat rusak dan selalu dalam keadaan siap-pakai
dalam proseskegiatan belajar mengajar. Menurut Thalib Kasan terdapat beberapa aspek yang berkaitan
dengan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah antara lain sebagai berikut:
a. Rehabilitasi yaitu melakukan perbaikan-perbaikan, diantaranya mengecat, meyempurnakan akustik ruang belajar, menambah WC,
memperbaikai fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan.
b. Mengatur dan memelihara ruang belajar, kepala sekolah hendaknya melakukan observasi secara kontinu terhadap kondisi cahaya diruang
belajar dan segera melakuakn perbaikan bila diperlukan. c. Memperhatikan kondisi sanitasi, salah satu kegiatan utama program
kesehatan ialah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, untuk itu memelihara kebersihan sanitasi penting.
d. Penyimpanan alat-alat yang tepat, adalah memelihara dan menjaga ruang belajar agar senantiasa rapi dan bersih, harus memperhatikan
fasilitas penyimpanan alat-alat denggan tepat. e. Pemeliharaan halaman dan tempat bermain, tempat bermain harus
selalu dijaga dan dipelihara agar terbebas dari hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin menimbulkan bahaya atau memberikan
pengaruh buruk terhadap perkembangnan kesehatan murid-murid dan penghuni sekolah lainnya. Untuk itu kepala sekolah harus
bekerjasama dengan guru, murid, penjaga kebersihan sekolah, dan penjaga keamanan sekolah.
Peme lihar aan dapa t dibed aka n m enuru t ku run waktu nya
adalah: a Pemeliharaan sehari-hari dilakukan oleh pegawai yang menggunakan
barang itu dan bertanggung jawab penuh atasnya, misalnya: pengemudi mobil, pemegang mesin diesel, pemegang mesin tik, dan
lain-lain. b Pemeliharaan berkala dilakukan dalam suatu jangka waktu tertentu,
misalnya: dua bulan sekali atau tiga bulan sekali. Pelaksanaan
38
Piet A, Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1994, cet. 1, h. 195
26
pemeliharaan tersebut dapat dilakukan seperti atau dengan bantuan orang lain.
39
Dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik, diharapkan barang perlengkapan yang dimiliki sekolah enak dilihat, mudah dipergunakan dan
tidak cepat rusak. Untuk itu kesadaran dan tanggung jawab dari semua pihak.
d. Inventarisasi