Perencanaan Proses Pengelolaan Sarana dan prasarana pendidikan

17 DasarMadrasah Ibtidaiyah SDMI, Sekolah Menengah Pertamamadrasah Tsanawiyah SMPMTs, dan Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah SMAMA. Pasal 1. 1 Standar sarana dan prasarana untuk Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah SDMI, Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah SMPMTs, dan Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah SMAMA mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria minimum prasarana. 2 Standar Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini.

2. Proses Pengelolaan Sarana dan prasarana pendidikan

Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah berkaitan erat dengan aktivitas-aktivitas pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan, inventarisasi, serta penghapusan sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya suatu proses dan keahlian di dalam mengelolanya. Dan tindakan prefentif yang tepat akan sangat berguna bagi instansi terkait. Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam yang akan dibahas disini berkaitan erat dengan: 1. perencanaan 2. pengadaan 3. inventarisasi 4. Pemeliharaan 5. Penghapusan dan 6. Pengawasan 24 . Adapun penjelasan dari poin pengelolaan tersebut sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, kata perencanaan berasal dari kata rencana yang mempunyai arti rancangan atau rangka dari sesuatu yang akan dilakukan atau dikerjakan pada masa yang akan datang. Menurut Terry 2005, perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang 24 Soetjipto dan Raflis Kosasih, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, cet. IV, h. 170-173. 18 akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang digariskan. Hal senada juga dikemukakan oleh Nana Sudjana 2002 bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. 25 Pengertian lain dari perencanaan adalah suatu proses memikirkan dan menetapkan kegiatan-kegiatan atau program-program yang akan dilakukan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. 26 sementara perencanaan perlengkapan pendidikan adalah suatu proses memikirkan dan menetapkan program pengadaan fasilitas sekolah, baik yang berbentuk sarana maupun prasarana pendidikan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. 27 Berdasarkan pengertian di atas, pada dasarnya perencanaan merupakan suatu proses kegiatan untuk menggambarkan sebelumnya hal- hal yang akan dikerjakan kemudian dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini perencanaan yang dimaksud adalah merinci rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian perencanaan sarana dan prasarana persekolahan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Adapun tujuan dilakukannya perencanaan adalah agar suatu kegiatan dapat dilaksankana dengan baik, untuk mengetahui berapa besar dana yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan dan agar lebih mudah dalam 25 Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajamen Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah, Jakarta: Depdiknas, 2007, h. 6. 26 Ibrahim, Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, cet. 2, h. 26 27 Ibrahim, Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, cet. 2, h. 2 19 melakukan pengawasan dan pengendalian teradap kegiatan yang dilaksanakan. Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam perencanaan, dalam melakukan perencanaan khususnya dalam perencanaan bangunan sekolah, menurut Thalib Kasan sebaiknya kepala sekolah menempuh langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengutamakan masalah dasar pengajaran dan perencanaan fasilitas bangunannya. b. Membentuk panitia untuk mempelajari kebutuhan khusus yang bertalian dengan bangunan dan perlengkapannya. c. Mengatur kunjungan sekolah-sekolah yang dipergunakan sebagai model atau contoh. d. Mempelajari gambar-gambar contoh bangunan sekolah dan perlengkapan. 28 Perencanaan dapat dirumuskan sebagai keseluruhan proses memikirkan dan menentukan secara matang terhadap hal-hal yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Setiap kepala sekolah paling tidak harus membuat rencana tahunan, rencana atau program tahunan hendaklah mencakup bidang-bidang seperti berikut: a. Program pengajaran, seperti kebutuhan tenaga guru, pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat pengajaran dan alat peraga. b. Kesiswaan atau kemuridan, seperti penerimaan murid baru, pengelompokkan siswa atau murid pelayanan kesehaan UKS. c. Kepegawaian, seperti penerimaan dan penempatan guru atau pegawai baru, pembagian tugaspekerjaan guru dan pegawai sekolah. d. Keuangan seperti, mencakup pengadan dan pengelolaan keuangan untuk berbagai kegiatan yang telah direncanakan. e. Perlengkapan seperti, perbaikan atau rehabilitasi gedung sekolah, penambahan ruang kelas. 29 28 Tholib, Kasan, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, Jakarta: Studia Pres, tt, h. 102. 20

b. Pengadaan