29
Kepala sekolah memiliki kewenangan untuk melakukan penghapusan terhadap perlengkapan sekolah. Namun perlengkapan yang akan dihapus
harus memenuhi persyaratan-persyaratan penghapusan. Demikian pula prosedurnya harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Barang-barang yang memenuhi syarat untuk dihapus adalah: a Barang-barang dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat
dimanfaatkan lagi. b Barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
c Barang-barang kuno yang penggunaannya sudah tidak efisien lagi. d Barang-barang yang terkena larangan.
e Barang-barang yang mengalami penyusustan di luar kekuasaaan
pengurus barang. f Barang-barang yang pemeliharaannya tidak seimbang dengan
kegunaannya. g Barang-barang yang berlebihan dan tidak digunakan lagi.
h Barang-barang yang dicuri. i Barang-barang yang diselewengkan
j Barang-barang yang terbakar dan musnah akibat bencana alam.
48
Dalam penghapusan barang ini, kepala sekolah beserta stafnya hendaknya mengelompokkan dan mendata barang-barang yang akan
dihapus, kemudian mengajukan usulan penghapusan beserta lampiran jenis barang yang akan dihapus ke Diknas atau Depag. Setelah SK dari kantor
pusat tentang penghapusan barang sesuai berita acara yang ada. Penghapusan barang ini dapat dilakukan dengan cara pemusnahan atau
pelelangan. Masalah lain yang perlu diperhatikan ialah perusakan yang sering
dilakukan oleh siswa yang “gatal tangan”. Perilaku ini banyak penyebabnya, antara lain adanya rasa kurang aman, frustasi, balas dendam karena
merasakan ketidak adilan, dan perkelahian antar kelompok.
f.Pengawasan
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilaksanakan oleh pimpinan organisasi. Berkaitan denagn sarana dan
48
Ary, H. Gunawan, administrasi sekolah…, h. 150-151.
30
prasarana pendidikan di sekolah, perlu adanya kontrol baik dalam pemeliharaan atau pemberdayaan. Pengawasan control terhadap sarana
dan prasarana pendidikan di sekolah merupakan usaha yang ditempuh oleh pimpinan dalam membantu personel sekolah untuk menjaga atau
memelihara, dan memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses pembelakarandi sekolah.
Pengawasan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyimpangan dari aturan, prosedur atau ketentuan. Dengan pengawasan controlling
diharapkan penyimpangan yang mungkin terjadi dapat ditekan sehingga kerugian dapat dihindari.
49
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilaksanakan oleh pimpinan organisasi. Berkaitan dengan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah, perlu adanya kontrol baik dalam pemeliharaan atau pemberdayaan. Pengawasan terhadap sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah merupakan usaha yang ditempuh oleh pimpinan dalam membantu personal sekolah untuk menjaga atau
memelihara, dan memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.
Kepala sekolah selaku penanggungjawab sekolah harus melaksanakan pemeriksaan barang secara berkala atau pada akhir tahun
ajaran. Dengan pengadaan pemeriksaan keadaan barang-barang untuk kepentingan sekolah, maka dapat membantu perencanaan kegiatan sekolah
dan penganggaran. Pengawasan terhadap hak milik Negara di sekolah harus diadakan secara terus menerus.
Kegiatan pengawasan dapat berupa melaksanakan pengamatan, evaluasi dan meminta laporan untuk mendapatkan gambaran dan informasi
tentang keadaan atau perlengkapan. Selain itu pengawasan dapat pula berupa pemberian penghargaan dan bimbingan terhadap pengelolaan sarana
49
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Administrasi dan Pengelolaan Sekolah, Jakarta: Depdiknas, 2008, h. 49.
31
dan prasarana yang telah dilakukan dalam satu priode untuk mencapai tertib administrasi dan tertib teknis.
Pengawasan harus dilakukan secara objektif, artinya pengawasan itu harus didasarkan atas bukti-bukti yang ada. Apabila dari hasil
pengawasanpemeriksaan ternyata terdapat kekurangan-kekurangan, maka kepala sekolah wajib melakukan tindakan-tindakan perbaikan dan
penyelesaiannya. Dari beberapa uraian diatas, pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Definisi ini
menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di
sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan
sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap suksesnya proses
pembelajaran di sekolah. Dalam mengelola sarana dan prasarana di sekolah dibutuhkan suatu
proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang ada pada umumnya, yaitu: mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemeliharaan
dan pengawasan. Apa yang dibutuhkan oleh sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung semua
proses pembelajaran. Sarana pendidikan ini berkaitan erat dengan semua perangkat, peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam
proses belajar mengajar. Sedangkan prasarana pendidikan berkaitan dengan semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang
pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah seperti; ruang, perpustakaan, kantor sekolah, UKS, ruang OSIS, tempat parkir, ruang laboratorium, dan lain-
lain.
32
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan sarana dan prasarana ditinjau dari aspek perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi dan
penghapusan di MTs. Negeri Parung Bogor.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil tempat di MTs. Negeri Parung yang beralamat di Jl. Raya Lebakwangi Kec. Parung Kab. Bogor. Adapun waktu penelitian ini
dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011 dengan rincian sebagai berikut:
No Jenis
Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar
Apr 1 Pemilihan
Judul 2 Konsultasi
dengan pembimbing
3 Pendekatan
ke sekolah
4 Meminta izin ke sekolah
5 Pengumpulan data
6 Pengolahan
dan analisis
data
32