Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linier Berganda

62 jika koleksi lagu ditingkatkan maka akan mengurangi citra merek Brand Image sebesar 0.0047. d. Koefisien X 3 b 3 = 0.073, menunjukkan bahwa variabel kualitas pemberitaan X 3 berpengaruh positif terhadap citra merek Brand Image Y. Artinya jika variabel kualitas pemberitaan ditingkatkan maka akan meningkatkan citra merek Brand Image sebesar 0.073. e. Koefisien X 4 b 4 = 0.046 menunjukkan bahwa variabel request time X 4 berpengaruh positif terhadap citra merek Brand Image Y. Artinya jika variabel request time ditingkatkan maka akan meningkatkan citra merek Brand Image sebesar 0.046. f. Koefisien X 5 b 5 = 1,112 menunjukkan bahwa variabel kualitas penyiar X 5 berpengaruh positif terhadap citra merek Brand Image Y. Artinya jika variabel kualitas penyiar ditingkatkan maka akan meningkatkan citra merek Brand Image sebesar 1.112.

a. Uji Asumsi Klasik

Penulis harus melakukan evaluasi model sehingga model tersebut menjadi layak pakai untuk pegujian hipotesis. Syarat-syarat yang harus dipenuhi harus diuji agar model persamaan regresi linier berganda tersebut dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek Brand Image. Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi linier berganda sebelum data dianalisis adalah sebagai berikut : 1 Normalitas Data 63 Pengujian Normalitas data dilakukan untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data digunakan pendekatan Grafik yaitu Normality Probability Plot. 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Expe cted Cum Prob Dependent Variable: y Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.1 : Normality Probability Plot Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 12.00 2007 Berdasarkan kurva dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara teratur di sekitar sumbu Y, sehingga dapat dinyatakan data yang digunakan adalah normal. Artinya data layak untuk memprediksi Citra Merek Brand Image berdasarkan variabel kemasan acara yang ditawarkan X 1 , variabel koleksi lagu X 2 , variabel kualitas 64 pemberitaan X 3 , varibel request time X 4 , varibel kualitas penyiar X 5 . 2 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen yaitu variabel kemasan acara yang ditawarkan X 1 , variabel koleksi lagu X 2 , variabel kualitas pemberitaan X 3 , varibel request time X 4 , varibel kualitas penyiar X 5 . Jika terjadi korelasi maka ada gejala multikol yaitu adanya masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independennya. Tabel 4.16 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Constant X1 .557 1.795 X2 .247 4.044 X3 .208 4.800 X4 .470 2.130 X5 .235 4.247 a Dependent Variable : Citra Merek Brand Image Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 12.00, 2007 data diolah Pedoman suatu model regresi yang bebas multikol adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF, jika VIF 5 menunjukkan bahwa variabel bebas tidak mempunyai masalah multikolinearitas. Tabel 4.16 menjelaskan besarnya nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas kurang dari 5, yaitu untuk Variabel Kemasan acara yang ditawarkan X 1 , nilai VIF 1,795 5, Variabel Koleksi lagu X 2 , nilai 65 VIF 4,044 5, Variabel Kualitas pemberitaan X 3 , nilai VIF 4,800 5, Varibel request time X 4 , nilai VIF ritual 2,130 5, dan Varibel Kualitas penyiar X 5 , nilai VIF 4,247 5. Maka dapat dinyatakan bahwa masalah multikolinearitas tidak ada. Untuk lebih menguatkan ada atau tidaknya masalah multikolinieritas maka dilakukan multikolinieritas diagnosis. Dan hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas.

3. Uji Autokorelasi