Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Pengertian Produk

9 n = 2 1 , 4186 1 4186 + = 97,6 = 98 Didalam penelitian ini sampel dibulatkan menjadi 100 orang.

6. Jenis dan Sumber Data

Suatu karangan ilmiah membutuhkan data-data yang akan dianalisa untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu penulis dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut, yaitu : a. Data Primer, yaitu: data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara kepada responden. b. Data Sekunder, yaitu: data dari perusahaan dan studi kepustakaan.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pihak KISS FM dan Rekan Sebaya KISS FM Medan sebagai responden penelitian. b. Kuesioner Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuisioner kepada sempel yang terdiri dari Rekan Sebaya KISS FM Medan. 10 c. Studi Dokumentasi Dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen, internet dan literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

8. Metode Analisis Data

Pada analisis data yang terkumpul dalam penelitian ini maka digunakan metode sebagai berikut : a. Metode Analisis Deskriptif Merupakan metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. b. Metode Analisis Statistik 1 Uji Validitas dan Reabilitas Uji Validitas dan Reabilitas digunakan untuk menguji apakah daftar pertanyaan kuesioner layak digunakan sebagai instrumern penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui daftar pertanyaan dapat menjawab tujuan penelitian. Reliable artinya data yang diperoleh dari hasil pertanyaan konsisten bila digunakan peneliti lain untuk mengukur objek yang sama. Uji Validitas dan Reabilitas ini menggunakan bantuan program SPSS versi 12.00. 2 Analisis Regresi linier berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua variabel. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah penulis menggunakan bantuan SPSS versi 12.00. 11 Bentuk umum pesamaan regresi untuk 5 variabel independen dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Keterangan : Y = Citra Merek Brand Image a = Konstanta b 1 - 5 = Koefisien regresi X 1 = Kemasan acara yang ditawarkan X 2 = Koleksi lagu X 3 = Kualitas pemberitaan X 4 = request time X 5 = Kualitas penyiar e = Standar error Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik sebagai berikut : 1 Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. 2 Uji Multikolonieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model sebuah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. 12 Hubungan linier antar variabel independen inilah yang disebut dengan multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.

3 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi jika observasi yang berturut-turut sepanjang waktu mempunyai korelasi antara satu dengan yang lainnya. Jika terjadi autokorelasi maka dikatakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji Autokorelasi ini menggunakan Durbin Watson DW Test. 4 Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan yang lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis sebagai berikut : 13 1 Uji Signifikan Simultan Uji – F Uji ini pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya : Ho : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0.05, maka H ditolak Jika probabilitas 0.05, maka H a diterima 2 Uji Signifikan Parsial Uji – t Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : Ho : b 1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b 1 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Krteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0.05, maka H diterima Jika probabilitas 0.05, maka H 1 diterima 3 Koefisien determinan R 2 Pengujian koefisien determinan R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel 14 independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R² ≤ 1. Hal ini berarti bila R²=0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R² semakin besar mendekati 1 menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 15 BAB II URAIAN TEORITIS

a. Penelitian Terdahulu

Erwin 2004 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis pengaruh Atribut Produk terhadap pembentukan Brand Image radio global FM di Surabaya”, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh Atribut Produk yang terdiri dari kemasan acara yang ditawarkan, kelengkapan koleksi lagu, kualitas pemberitaan, request time, dan kualitas penyiar mempengaruhi pembentukan Brand Image radio Global FM. Didalam Penelitian ini telah terbukti bahwa kelima Atribut Produk tersebut benar-benar berpengaruh terhadap terbentuknya Brand Image radio Global FM dan telah terbukti bahwa variabel acara mempunyai persentase terbesar didalam pembentukan Brand Image radio Global FM.

b. Produk

1. Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk itu meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk- bentuk tadi Kotler Amstrong, 2001 : 346. Produk adalah segala sesuatu, baik menguntungkan atau tidak, yang diperoleh seseorang melalui pertukaran Lamb dkk, 2001 : 414. Produk adalah konsep keseluruhan atas objek atau proses yang 15 16 memberikan nilai bagi para pelanggan; barang dan jasa merupakan subkategori yang menjelaskan dua jenis produk Pyne, 2000 : 156. Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja yang dapat ditawarkan kepada pelangggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan Tciptono, 2005 : 31. Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat dikatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen kepada konsumen untuk dicari, dibeli, dan digunakan dalam memenuhi kebutuhannya.

2. Tingkatan Produk