Pengaruh Atribut Produk Terhadap Terbentuknya Citra Merek (Brand Image) Pada Usaha Konveksi Rok Sekolah (Studi Pada Konveksi Rok Sekolah Bapak Leman Daerah Kecamatan Medan Denai)
(Studi Pada Konveksi Rok Sekolah Bapak Leman Daerah Kecamatan Medan Denai)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnsis
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
OLEH : TYA SEPTIANI
100907075
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
ABSTRAK
Pengaruh Atribut Produk Terhadap Terbentuknya Citra Merek (Brand Image) Pada Usaha Konveksi Rok Sekolah (Studi Pada Konveksi Rok
Sekolah Bapak Leman Daerah Kecamatan Medan Denai) Nama : Tya Septiani
NIM : 100907075
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Karlonta Nainggolan, SE., M.Sc.
Atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Atribut produk yang menentukannya adalah mutu produk, ciri produk, dan disain produk yang dapat mempengaruhi terbentuknya citra merek (brand image) pada usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk (mutu produk, ciri produk, dan model produk) terhadap terbentuknya citra merek (brand image) pada usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan terdapat 100 sampel dalam penelitian ini yakni, pembeli yang telah atau sedang menggunakan rok sekolah merek Abdy’s Jaya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa mutu produk, ciri produk, dan disain produk secara serempak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek (brand image) pada usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman.
Kata Kunci : Atribut Produk, Mutu Produk, Ciri Produk, Disain Produk, Citra Merek
(3)
ABSTRACT
Influence of Product Attributes Against Brand Image Formation (Brand Image) In Convection Skirts Business School
(Studies in Convection Skirt Mr. Leman Regional School District of Medan Denai)
Name : Tya Septiani
NIM : 100907075
Faculty : Faculty of Social and Political Science Program of Study : Business Administration
Advisor : Karlonta Nainggolan, SE., M.Sc.
Product attributes is the development of a product or service involves the determination of the benefits to be provided. Specify product attributes are product quality, product characteristics, and design products that can affect the formation of brand image (brand image) on a business school skirt convection Mr. Leman.
Based on this background, this study aims to determine the effect of product attributes (product quality, product characteristics, and product model) on the formation of brand image (brand image) at the business school skirt convection Mr. Leman.
The method used in this research is descriptive research methods with quantitative approaches and contained 100 samples in this study ie, buyers who have been or are currently using school skirt brand Abdy's Jaya.
From the research conducted, it is concluded that the product quality, product characteristics, and design products simultaneously have a positive and significant influence on brand image (brand image) on a business school skirt convection Mr. Leman.
Keywords : Product Attributes, Product Quality, Product Feature, Product Design, Brand Image
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah penulis ucapkan Keharidat Allah SWT,
dimana berkat Rahmad dan Ridho-Nya yang selalu menyertai penulis untuk
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Atribut Produk Terhadap
Terbentuknya Citra Merek (Brand Image) Pada Usaha Konveksi Rok Sekolah
(Studi Pada Konveksi Rok Sekolah Bapak Leman Daerah Kecamatan Medan
Denai)”.
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada
Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis pada program S-1 di Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan skripsi ini, terutama kepada :
1. Kedua Orangtua tercinta, Bapak (Sobari) dan Mamak (Rosmiati) yang
telah memberikan dukungan dan mendoakan penulis sepenuh hati.
2. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K)
selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M. Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
(5)
4. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
5. Bapak Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, MSP selaku Sekretaris
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Karlonta Nainggolan, SE. M.Sc., selaku Dosen Pembimbing yang
telah membimbing, memberikan masukan dan arahan kepada penulis
selama proses penyusunan skripsi.
7. Bapak Leman & Istri yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian pada usahanya.
8. Ibu Siswati Saragi, S.Sos, MSP selaku staf Sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
9. Seluruh pegawai administrasi di lingkungan FISIP USU khususnya
pegawai Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU, Bang
Farid yang telah membantu dalam segala urusan administrasi.
10.Seluruh dosen-dosen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis yang
telah membimbing dan mencurahkan ilmunya selama masa perkuliahan.
11.Untuk teman-teman di Administrasi Bisnis 2010, khususnya untuk Tiwi,
Sandri, Hery, Abdianta, Rini, Fitrah, Dedy, Yana, dan Zaza terima kasih
(6)
12.Untuk rekan-rekan dari CV. Fan Enterprise Indonesia yang merupakan
tempat magang dan tempat penulis mendapatkan pengalaman bekerja,
terimakasih kepada Bang Faisal, Bang Fadli, Kak Widya, Kak Nia, Kak
Yus, dan seluruh team fan yang telah menyemangati dan mendukung
penulis sepenuhnya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Terima kasih.
Medan, Juni 2014
(7)
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan
Halaman Pengesahan
Abstrak ……….…. i
Kata Pengantar ……….. iii
Daftar Isi ………... vi
Daftar Tabel ……….. ix
Daftar Gambar ……….. xi
BAB I PENDAHULUAN ……….… 1
1.1 Latar Belakang ………... 1
1.2 Rumusan Masalah ……….. 3
1.3 Tujuan Penelitian ………... 3
1.4 Manfaat Penelitian ………. 4
1.5 Sistematika Penulisan ……… 5
BAB II KERANGKA TEORI ……… 6
2.1 Uraian Teoritis ………... 6
2.1.1 Produk ……… 6
2.1.2 Atribut Produk ………... 7
2.1.3 Merek ………. 10
(8)
2.1.4.1 Manfaat Citra Merek (Brand Image) ………... 14
2.1.4.2 Asosiasi Merek (Brand Association) ………... 15
2.1.5 Konveksi ……… 15
2.2 Kerangka Konsep ………... 16
2.3 Definisi Variabel Operasional ……… 17
2.4 Penelitian Terdahulu ……….. 19
2.5 Hipotesis ……… 22
BAB III METODE PENELITIAN ………... 24
3.1 Bentuk Penelitian ………... 24
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 24
3.3 Populasi dan Sampel ……….. 24
3.3.1 Populasi ………. 24
3.3.2 Sampel ………... 25
3.4 Skala Pengukuran Variabel ……… 26
3.5 Teknik Pengumpulan Data ………. 27
3.6 Uji Instrumen ………. 28
3.7 Analisis Data ……….. 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 34
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ……….... 34
4.1.1 Gambaran Umum Usaha ……… 34
(9)
4.2.1 Uji Validitas ……….…………. 37
4.2.2 Uji Reliabilitas ……….,………. 40
4.2.3 Deskriptif Identitas Responden ………..…… 42
4.2.4 Tabulasi Jawaban Responden ………..….. 44
4.3 Rangkuman Tabulasi Data ……….…... 56
4.3.1 Rekapitulasi Variabel Penelitian ……… 68
4.4 Analisis Data ………..……… 71
4.4.1 Uji Asumsi Klasik ……….…. 71
4.4.1.1Uji Normalitas ……… 71
4.4.1.2Uji Multikolinearitas ……….. 72
4.4.1.3Uji Heterokedastisitas ……… 73
4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ……… 75
4.4.3 Pengujian Hipotesis ………. 77
4.4.3.1Uji Signifikan Determinasi (R2) atau R-Square ……… 77
4.4.3.2Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ……… 78
4.4.3.3Uji Koefisien Parsial (Uji-t) ………...….…. 80
4.5 Hasil Pembahasan ………..……….… 82
BAB V PENUTUP ……… 84
5.1 Kesimpulan ……… 84
5.2 Saran ……….. 85
DAFTAR PUSTAKA
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Defenisi Operasional ………... 17
Tabel 3.1 Skor Pernyataan ……….. 27
Tabel 4.1 Daftar Harga Jual ……… 35
Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel Mutu Produk (X1) ……… 38
Tabel 4.3 Uji Validitas Variabel Ciri Produk (X2) ……….. 38 Tabel 4.4 Uji Validitas Variabel Disain Produk (X3) ……….. 39 Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Citra Merek (Brand Image) (Y) ……….. 39
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel Mutu Produk (X1) ……… 40 Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Ciri Produk (X2) ……….. 41
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Disain Produk (X3) ……….. 41 Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Variabel Citra Merek (Brand Image) (Y) …….. 41
Tabel 4.10 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Mutu Produk (X1) ……. 45 Tabel 4.11 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Ciri Produk (X2) ……… 48
Tabel 4.12 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Disain Produk (X3) …… 51 Tabel 4.13 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Citra Merek (Brand Image) (Y) ……… 53
(11)
Tabel 4.14 Jawaban Kuesioner Variabel Mutu Produk (X1) ……….
57
Tabel 4.15 Jawaban Kuesioner Variabel Ciri Produk (X2) ……… 59
Tabel 4.16 Jawaban Kuesioner Variabel Mutu Produk (X3) ………. 62 Tabel 4.17 Jawaban Kuesioner Variabel Citra Merek (Brand Image) (Y) … 66 Tabel 4.18 Rekapitulasi Variabel Penelitian ……….. 68
Tabel 4.19 Uji Mutlikolinearitas ……….. 73
Tabel 4.20 Analisis Regresi Linier Berganda ……….. 76
Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) atau R-Square ………... 78
Tabel 4.22 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ……… 79
(12)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep ………... 16
Gambar 4.1 Usia Responden ……….... 42
Gambar 4.2 Pendidikan Responden ………..… 43
Gambar 4.3 Jenjang Pendidikan Saat Menggunakan Rok Merek
Abdy’s Jaya ……… 44
Gambar 4.4 Normal Plot Uji Normalitas ……… 72
(13)
ABSTRAK
Pengaruh Atribut Produk Terhadap Terbentuknya Citra Merek (Brand Image) Pada Usaha Konveksi Rok Sekolah (Studi Pada Konveksi Rok
Sekolah Bapak Leman Daerah Kecamatan Medan Denai) Nama : Tya Septiani
NIM : 100907075
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing : Karlonta Nainggolan, SE., M.Sc.
Atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Atribut produk yang menentukannya adalah mutu produk, ciri produk, dan disain produk yang dapat mempengaruhi terbentuknya citra merek (brand image) pada usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk (mutu produk, ciri produk, dan model produk) terhadap terbentuknya citra merek (brand image) pada usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan terdapat 100 sampel dalam penelitian ini yakni, pembeli yang telah atau sedang menggunakan rok sekolah merek Abdy’s Jaya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa mutu produk, ciri produk, dan disain produk secara serempak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek (brand image) pada usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman.
Kata Kunci : Atribut Produk, Mutu Produk, Ciri Produk, Disain Produk, Citra Merek
(14)
ABSTRACT
Influence of Product Attributes Against Brand Image Formation (Brand Image) In Convection Skirts Business School
(Studies in Convection Skirt Mr. Leman Regional School District of Medan Denai)
Name : Tya Septiani
NIM : 100907075
Faculty : Faculty of Social and Political Science Program of Study : Business Administration
Advisor : Karlonta Nainggolan, SE., M.Sc.
Product attributes is the development of a product or service involves the determination of the benefits to be provided. Specify product attributes are product quality, product characteristics, and design products that can affect the formation of brand image (brand image) on a business school skirt convection Mr. Leman.
Based on this background, this study aims to determine the effect of product attributes (product quality, product characteristics, and product model) on the formation of brand image (brand image) at the business school skirt convection Mr. Leman.
The method used in this research is descriptive research methods with quantitative approaches and contained 100 samples in this study ie, buyers who have been or are currently using school skirt brand Abdy's Jaya.
From the research conducted, it is concluded that the product quality, product characteristics, and design products simultaneously have a positive and significant influence on brand image (brand image) on a business school skirt convection Mr. Leman.
Keywords : Product Attributes, Product Quality, Product Feature, Product Design, Brand Image
(15)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Usaha kecil merupakan salah satu sektor keberhasilan yang penting dalam
memperkuat struktur perekonomian nasional. Keberadaan usaha kecil dan
kegiatan pemasarannya dapat menciptakan masyarakat yang memiliki sumber
penghasilan mandiri tanpa bergantung terhadap pihak lain untuk memenuhi
kebutuhanna sendiri. Di kota Medan, Kecamatan Medan Denai merupakan salah
satu kawasan dengan berbagai macam aktivitas usaha kecil menengah dan
memiliki bidang kerajinan usaha yang beraneka ragam seperti konveksi, tas,
sepatu, dan kuliner.
Usaha kecil konveksi rok sekolah yang tersebar di Kecamatan Medan Denai
pada tahun 2014 saat ini berjumlah 17 usaha konveksi, hal ini menyebabkan setiap
pemilik konveksi harus berkompetisi antara satu dengan lainnya. Atribut produk
menjadi salah satu faktor yang memperngaruhi konsumen untuk membeli produk
konveksi itu sendiri. Adapun atribut produk terdiri dari mutu produk, ciri produk,
dan disain produk (Kotler, 1999:72). Oleh karena itu, setiap pengusaha harus
dapat mendiferensiasikan produknya sehingga dapat menimbulkan ciri khasnya
tersendiri yang dapat menarik perhatian konsumen.
Suatu produk dapat dinilai oleh konsumen melalui pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hari. Apabila produk tersebut dapat memberikan kepuasan
(16)
tersebut. Untuk itu penting bagi seorang pengusaha untuk mengetahui atribut
produk yang seperti apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.
Usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman merupakan usaha pembuatan rok
sekolah dalam skala besar (konveksi) yang sudah berjalan sejak tahun 1998 yang
berlokasi di Jalan Rawa I Lr. Sedar. Pada awal tahun pendirian usaha hingga awal
2000-an, jumlah pengusaha konveksi rok sekolah di Kecamatan Medan Denai
lebih banyak dari saat ini dikarenakan belum adanya pabrik pembuat rok sekolah
seperti sekarang ini. Usaha konveksi Bapak Leman ini awalnya dibantu oleh
seorang istri dan seorang kakak kandung yang membantu Bapak Leman dalam
tahap pembangunan usahanya.
Bidang konveksi yang dimiliki oleh Bapak Leman merupakan konveksi
dalam bidang pembuatan rok sekolah yang terdiri dari rok sekolah SD, SMP, dan
SMA dengan merek “Abdy’s Jaya”. Dengan memiliki total penjahit sebanyak 9
orang yang terdiri dari 4 orang menjahit didalam rumah Bapak Leman dan 5 orang
lainnya menjahit dirumah penjahit masing-masing, tidak termasuk untuk 2 orang
pekerja untuk memotong kain, 1 orang untuk menjahit pinggir, dan 1 orang untuk
menyetrika rok sekolah. Jadi, untuk keseluruhan pekerja yang dimiliki oleh Bapak
Leman adalah sebanyak 13 orang pekerja.
Sehubung dengan hal diatas, peneliti memilih usaha konveksi rok sekolah
Bapak Leman untuk dijadikan objek penelitian karena merasa tertarik untuk
melihat apakah ada pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek
(17)
dikarenakan usaha Bapak Leman sudah berkembang selama kurang lebih 15 tahun
dan tetap menggunakan merek yang sama, serta dalam usahanya ini Bapak Leman
selalu mengembangkan inovasi terhadap rok konveksi yang diproduksinya
melalui beberapa model rok yang terdiri dari 3 jenis atau model rok sekolah
hingga sekarang.
Berdasarkan paparan diatas, maka penulis tertarik untuk memilih judul
“Pengaruh Atribut Produk Terhadap Terbentuknya Citra Merek (Brand Image) Pada Usaha Konveksi Rok Sekolah (Studi Pada Konsumen Konveksi Rok Sekolah Bapak Leman”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “sejauhmana pengaruh
atribut produk (mutu produk, ciri produk, dan model produk) terhadap
terbentuknya citra merek (brand image) pada usaha konveksi rok sekolah Bapak
Leman”.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk (mutu produk,
ciri produk, dan model produk) terhadap terbentuknya citra merek (brand image)
(18)
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Pelaku Usaha
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan kepada para
pengusaha usaha kecil menengah khususnya dalam bidang konveksi dan
kerajinan untuk mengetahui pengaruh dari atribut produk (mutu produk,
ciri produk, dan model produk) terhadap terbentuknya citra merek
(brand image). 2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan penulis mengenai
atribut produk dan citra merek (brand image), sehingga diperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai kesesuaian antara teori yang
tersedia dengan praktek yang terjadi langsung dilapangan.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi
penelitian-penelitian lainnya yang akan datang mengenai pengaruh atribut produk
(19)
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II : KERANGKA TEORI
Bab ini terdiri dari uraian teoritis, definisi operasiona
variabel, kerangka konsep, hipotesis, dan penelitian
terdahulu.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, skala pengukuran
variabel, teknik pengumpulan data, uji intrumen dan
analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai hasil penelitian yang dilakukan
peneliti selama di lapangan beserta dengan
pembahasannya.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari keseluruhan isi
penelitian dan saran yang akan disampaikan peneliti
(20)
BAB II
KERANGKA TEORI 2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Produk
Manusia memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk. Suatu
produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
memuaskan kebutuhan atau keinginan. Produk merupakan barang dan jasa yang
diproduksi oleh perusahaan. Produk yang telah diproduksi lalu disalurkan kepada
konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Menurut Kotler (2002:338), produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, dan
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk itu
meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari
semua bentuk-bentuk tadi.
Produk merupakan bentuk penawaran organisasi yang ditujukan untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja yang dapat
ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan (Tjiptono, 2005:31).
Menurut William J. Stanton, mendefinisikan produk dalam 2 (dua)
(21)
a. Pengertian Sempit
Produk adalah sekumpulan atribut fisik nyata (tangible) yang terkait dalam
sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.
b. Pengertian Luas
Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata
(intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestive
pabrik, prestive pengecer dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang
mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan
keinginannya.
Menurut Assuari (2007:202), produk yang dibeli konsumen itu dapat
dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu
1. Produk inti (core product) yang merupakan inti atau dasar yang
sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh
seorang konsumen dari produk tersebut.
2. Produk formal (formal product) yang merupakan bentuk, model, kualitas,
merek atau kemasan yang menyertai produk.
3. Produk tambahan (augemented product) adalah tambahan produk formal
dengan berbagai jasa yang menyertai.
2.1.2 Atribut Produk
Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa atribut produk adalah
pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan
(22)
produk tersebut. Berikut adalah atribut-atribut pada produk dalam hal
menyangkut keputusan produk yang perlu diperhatikan, antara lain (Kotler,
1999) :
1. Mutu Produk
Mutu telah menjadi sangat penting bagi konsumen dan perusahaan.
Mutu tidak hanya harus ditingkatkan, tetapi juga harus dikomunikasikan
secara memadai. Mutu bisa dikomunikasikan dengan cara memilih
tanda-tanda dan petujuk fisik yang pada umumnya diasosiasikan orang dengan
tingkat mutu tertentu. Jadi, mutu pengemasan, pendistribusian, promosi,
dan lain sebagainya harus sama-sama mengkomunikasikan dan
mendukung citra merek yang bersangkutan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2004), mutu atau kualitas produk
adalah kemampuan produk untuk menampilkan fungsinya, hal ini
termasuk waktu kegunaan dari produk, keandalan, kemudahan dalam
penggunaan dan perbaikan, dan nilai-nilai lainnya. Menurut Kotler
(2004:330), kebanyakan produk disediakan pada satu dia ntara empat
tingkatan kualitas, yaitu : kualitas rendah, kualitas rata-rata sedang,
kualitas baik dan kualitas sangat baik. Beberapa dari atribut diatas dapat
diukur secara objektif. Mutu atau kualitas produk dapat dilihat dari dua
sudut pandang yaitu sudut pandang internal dan sudut pandang eksternal.
Sesuai dengan pernyataan Kotler dan Amstrong (2001:279) : “From
marketing point of view, quality should be measured in terms of buyers
(23)
persepsi pembeli. Maka sudut pandang yang digunakan untuk melihat
mutu atau kualitas produk adalah sudut pandang eksternal.
2. Ciri Produk
Ciri produk bagi usaha pemasaran merupakan satu cara memenangkan
persaingan, karena hal ini adalah alat untuk membedakan produk
perusahaan dengan produk pesaing.
Menurut Alexander Gravin (dalam buku Durianto, 2004), ciri ataupun
fitur adalah ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang
merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang
baik bagi pelanggan. Dapat berbentuk produk tambahan dari produk inti
yang dapat menambah nilai suatu produk. Keragaman produk biasanya
diukur oleh masing-masing konsumen yang menunjukkan adanya
perbedaan ciri produk dan jasa, sehingga keberagaman ciri atau fitur dari
produk merupakan inovasi dalam rangka memuaskan konsumen.
3. Disain Produk
Cara lain untuk memperjelas kekhasan produk ialah lewat disain.
Disain yang bagus berkontribusi kepada manfaat dan sekaligus menjadi
daya tarik produk. Disain yang bagus dapat menarik perhatian,
memperbaharui performansi, menurunkan biaya, dan mengkomunikasikan
(24)
Menurut Kotler dan Armstrong (2004:348) cara lain untuk menambah
nilai konsumen adalah melalui disain atau rancangan produk yang berbeda
dari yang lain.
Menurut Stanton (1991:285), disain produk yang baik dapat
meningkatkan pemasaran produk dalam berbagai hal, diantaranya:
1. Dapat mempermudah operasi pemasaran produk.
2. Meningkatkan nilai kualitas dan keawetan produk.
3. Menambah daya penampilan produk.
2.1.3 Merek
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang ditujukan untuk mengidentifikasi produk atau jasa yangdihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing (Keller, 2008:2).
Berikut adalah beberapa pengertian penting mengenai merek yang perlu
diketahui dibawah ini (Kotler, 1999:79) :
a. Nama merek (brand image). Sebagian dari merek, dan yang dapat
diucapkan. Misalnya Avon, Chevrolet, Disneyland.
b. Tanda Merek (brand mark). Sebagian dari merek yang dapat dikenali
namun tidak dapat diucapkan. Misalnya lambang, huruf, warna khusus.
c. Tanda Merek Dagang (trademark). Merek atau sebagian dari merek yang
(25)
yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi menjual dengan hak
istimewanya untuk menggunakan nama merek dan/atau tanda merek.
d. Hak Cipta (copyright). Hak istimewa yang dilindungi oleh undang-undang
untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual karya tulis, karya musik
atau karya seni.
Merek (brand) adalah segala sesuatu yang mengidentifikasikan barang atau
jasa penjual dan membedakannya dari barang dan jasa lainnya. Merek dapat
berupa sebuah kata, huruf, sekelompok kata, simbol, desain, atau beberapa
kombinasi diatas (Simamora, 2000:540).
Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 (dalam Tjiptono,
2005:2), merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan
jasa. Menurut Leslie de Chernatony (dalam Tjiptono 2005:8), mengatakan bahwa
setidaknya ada 14 interprestasi terhadap merek yang di kelompokkan menjadi 3
kategori : interprestasi berbasis input (branding dipandang sebagai cara para
manajer mengalokasikan sumber dayanya dalam rangka meyakinkan konsumen),
interprestasi berbasis output (interprestasi dan pertimbangan konsumen terhadap
kemampuan merek memberikan nilai tambah bagi mereka), dan interprestasi
berbasis waktu (menekankan branding sebagai yang berlangsung terus menerus).
Ketiga kategori ini kemudian dijabarkan menjadi 14 macam interprestasi, yakni
(26)
positioning, kepribadian, serangkaian nilai, visi, penambah nilai, identitas, citra,
relasi dan evoving entity.
Pada suatu perusahaan membangun merek yang kuat tidak berbeda dengan
membangun sebuah rumah. Untuk memperoleh bangunan yang kokoh, kita
memerlukan fondasi yang kuat. Begitu juga dengan membangun dan
mengembangkan merek (Rangkuti, 2004:5). Cara membangun merek diantaranya
adalah :
1. Memiliki posititioning yang tepat.
Menempatkan semua aspek secara konsisten sehingga selalu menjadi
nomor satu dibenak pelanggan.
2. Memiliki brand value yang tepat.
Brand value merupakan nilai-nilai yang terdapat dalam merek.
3. Memiliki konsep yang tepat.
Konsep yang baik adalah dapat mengkomunikasikan semua elemen-elemen
brand value dan positioning yang tepat, sehingga brand image dapat terus
menerus ditingkatkan.
2.1.3.1 Manfaat Merek
Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen.
Menurut Keller (dalam Tjiptono, 2005:20), manfaat merek bagi produsen
sebagai berikut :
a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan
atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam
(27)
b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang luas,
sehingga merek bisa dengan mudah memilih dan membelinya
lagi dilain waktu.
d. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan
produk dari para pesaing.
e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan
hukum, loyalitas dan citra unik yang terbentuk dalam benak
konsumen.
f. Sumber financial return, terutama mengangkat pendapatan masa
datang.
Bagi konsumen, sebagai berikut :
a. Identifikasi sumber produk.
b. Penetapan tanggung jawab para manufaktur atau distribusi tertentu.
c. Pengurangan resiko.
d. Penekanan biaya pencarian internal dan eksternal.
e. Janji atau ikatan khusus dengan produsen.
f. Alat simbolis untuk memproyeksi jati diri.
g. Signal kualitas.
2.1.4 Citra Merek (Brand Image)
Citra Merek (Brand Image) adalah diskirpsi tentang asosiasi dan keyakinan
(28)
Lee (2002:51), citra merek merupakan keseluruhan dari persepsi konsumen
mengenai merek tersebut, atau bagaimana mereka memandangnya, yang
mungkin tidak serupa dengan identitas merek.
Citra merek (Brand Image) menurut Keller (2008:51) adalah “The perception and beliefs held by the consumer,as reflected in the association held inconsumer memory“. Berdasarkan pendapat ini brand image adalah anggapan dan kepercayaan yang dibentuk oleh konsumen seperti yang direfleksikan dalam hubunganyang terbentuk dalam ingatan konsumen.
2.1.4.1 Manfaat Citra Merek (Brand Image)
Menurut Sutisna (2001:83), ada beberapa manfaat dari citra merek
(brand image) yang positif, diantaranya :
a. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih
memungkinkan untuk melakukan pembelian.
b. Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan
citra positif yang telah terbentuk terhadap produk dengan merek produk
lama.
Menurut Fandy Tjiptono (2005:22), strategi merek tidak bisa
dipisahkan dari tipe-tipe utama merek, karena memiliki citra merek yang
berbeda. Ketiga tipe itu meliputi :
a. Attribute brands, yakni merek-merek yang memiliki citra yang mampu
mengkomunikasikan keyakinan/kepercayaan terhadap atribut
(29)
b. Aspirational brands, yakni merek-merek yang menyampaikan citra
tentang tipe orang yang membeli produk yang bersangkutan.
c. Experience brands, mencerminkan merek-merek yang menyampaikan
citra asosiasi dan emosi bersama (shared associations and emotion).
Tipe ini memiliki citra yang melebihi sekedar aspirasi dan lebih
berkenaan dengan kesamaan filosofi antara merek dan konsumen
individual.
2.1.4.2 Asosiasi Merek (Brand Association)
Menurut Durianto (2001:69), asosiasi merek adalah segala kesan yang
muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu
merek. Kesan-kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan
semakin banyaknya pengalamann konsumen dalam mengkonsumsi suatu
merek dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi
komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung oleh suatu
jaringan dari kaitan-kaitan lain. Suatu merek yang mapan akan memiliki
posisi yang menonjol dalam persaingan bila didukung oleh asosiasi yang
tepat. Berbagai asosiai merek yang saling berhubungan akan menimbulkan
suatu rangkaian yang disebut Brand Image. Semakin banyak asosiasi yang
saling berhubungan, semakin kuat Brand Image yang dimilikinya.
2.1.5 Konveksi
Dalam pengertiannnya konveksi merupakan usaha mikro dan menengah atau
(30)
skala besar jika dibandingkan dengan usaha perorangan. Pada umumnya
pengusaha konveksi mendapatkan pesanan dalam jumlah yang besar pada
moment-moment tertentu saja.
Menurut Satyodirgo yang dikutip oleh Dr Sri Wening (1991:115), Usaha
konveksi adalah usaha dalam bidang busana jadi secara besar besaran atau
massal berupa pakian jadi.
2.2 Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan penjelasan ilmiah mengenai preposisi antar
konsep/antar konstruk atau pertautan/hubungan antar variabel penelitian (Juliandi,
2013:119). Pertautan atau hubungan antar variabel ini penting dikemukakan
sebagai landasan untuk merumuskan hipotesis.
Berikut ini adalah kerangka konsep dari pengaruh atribut produk terhadap
terbentuknya citra merek (brand image) rok sekolah pada konveksi Bapak
Leman.
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Sumber: data diolah peneliti, 2014 Atribut Produk (X)
Citra Merek (Brand Image) (Y) 1. Mutu Produk (x1)
2. Ciri Produk (x2)
(31)
2.3 Definisi Variabel Penelitian
Menurut Bernard dan Kerlinger (dalam Juliandi, 2013:24), variabel adalah
suatu sifat-sifat yang dipelajari, suatu simbol atau lambang yang padanya
melekat bilangan atau nilai, dapat dibedakan, memiliki variasi nilai atau
perbedaan nilai. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas yaitu atribut produk (X), terdiri dari mutu produk (X1), ciri
produk (X2), dan desain produk (X3).
b. Variabel terikat yaitu citra merek (Brand Image) (Y).
Tabel 2.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran
Mutu Produk
(x1)
Kemampuan produk
dalam menampilkan
fungsi dan
kegunaannya.
Kemudahan dalam
penggunaan, kenyamanaan
kain, kekuatan jahitan,
jangka tahan lama
penggunaan, kemampuan
dari produk untuk
memenuhi kebutuhan dari
konsumen, bahan dasar
yang berkualitas, kualitas
sesuai harapan.
(32)
Ciri Produk
(x2)
Khas yang dimiliki
oleh setiap produk
yang dapat menjadi
pembeda dengan
produk yang lainnya.
Posisi kantong, keunikan
kancing, keunikan
resleting, jumlah kantong,
ukuran yang pas, ciri
produk yang menarik,
mudah dikenali.
Likert
Disain Produk
(x3)
Salah satu bentuk
aplikasi dari ciri
produk yang dapat
menghasilkan citra
dari produk itu
sendiri.
Jenis dan model rok yang
disediakan, model
pinggang, bentuk rok saat
digunakan, model rok yang
tidak ketinggalan zaman,
bentuk dari rok yang
menarik dan dapat
mempengaruhi konsumen,
variasi model rok, ukuran
rok yang bervariasi, disain
sesuai keinginan.
Likert
Citra Merek
(brand image)
(Y)
Kesan yang muncul
didalam benak
konsumen terhadap
suatu produk.
Nama merek yaitu “Abdy’s
Jaya”, kesan yang timbul
dari merek, kekuatan
merek, pesan yang
disampaikan dalam merek,
keunggulan dari produk
(33)
merek, nama merek mudah
diingat, citra merek Abdy’s
Jaya yang baik,
merekomendasikan Abdy’s
Jaya kepada orang lain.
Sumber: data diolah penelitian
2.4 Penelitian Terdahulu
1. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wan Shelly A. Baros (2007) yang
berjudul : “Pengaruh Atribut Produk Terhadap Terbentuknya Citra Merek
(Brand Image) Di PT. Radio Kidung Indah Selaras Suara Medan (Studi
Kasus Rekan Sebaya Kiss FM Medan). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh atribut produk yang terdiri dari kemasan acara yang
ditawarkan, koleksi lagu, kualitas pemberitaan, request time, dan kualitas
penyiar terhadap terbentuknya citra merek (brand image) di PT. Kidung
Indah Selaras Suara Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode analisis deskriptif dan metode regresi linier berganda, dengan
menggunakan uji asumsi klasik, uji simultan, uji parsial dan uji determinasi
dengan alat analisis menggunakan bantuan program SPSS versi 12.00. Pada
penelitian ini telah terbukti bahwa atribut produk yang terdiri dai kemasan
acara yang ditawarkan, koleksi lagu, kualitas pemberitaan, request time dan
kualitas penyiar tersebut secara bersama-sama atau serentak berpengaruh
(34)
yang berpengaruh paling dominan dalam terbentuknya citra merek (brand
image) adalah kualitas penyiar.
2. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Akhmad Kresna Gumilar (2012)
yang berjudul : “Pengaruh Perubahan Elemen Fisik Brand Terhadap Citra
Merek (Studi Pada Konsumen PT. Citilink Indonesia, Tbk.). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perubahan elemen fisik
(rebranding) terhadap citra merek dari maskapai penerbangan Citilink.
Pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan kuantitatif
dengan menggunakan metode survei. Variabel yang digunakan adalah
perubahan elemen fisik brand sebagai variabel x dengan indikator yaitu
nama, logo, slogan dan warna. Citra merek sebagai variabel yang memiliki
indikator yaitu strength, favorability dan uniqueness. Dari hasil uji korelasi
yang dilakukan oleh penulis menemukan hubungan perubahan elemen fisik brand yang dilakukan Citilink terhadap citra merek Citilink dikategorikan kuat. Artinya ada hubungan positif antara variabel x sebagai
Perubahan Elemen Fisik Brand dan variabel y sebagai Citra Merek.Semakin
baik Perubahan Elemen Fisik Brand yang diciptakan Citlink maka Citra
Merek pada Citilink akan semakin baik pula.
3. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hendra (2011) yang berjudul :
“Pengaruh citra merek, kualitas produk, dan harga diri terhadap loyalitas
merek handphone BlackBerry pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi USU”. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel adalah
(35)
purposive sampling. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 18.0 for windows. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi USU dan mahasiswa yang dijadikan sebagai sampel berjumlah 60 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan citra merek, kualitas produk, dan harga diri secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas merek handphone BlackBerry. Hasil ini dapat dilihat pada analisis regresi berganda dan pada koefisien determinasi, nilai R sebesar 0,717 berarti hubungan antara Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga Diri Terhadap Loyalitas Merek Handphone BlackBerry sebesar 71,7 %, artinya hubungan antar variabel erat. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,487 yang berarti 48,7 % Loyalitas Merek dapat dijelaskan oleh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga Diri. Sedangkan sisanya 51,3 % dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sukma Ronalt D. Bangun (2011)
yang berjudul : “Analisis Pengaruh Iklan TV Pocari Sweat Terhadap Citra
Merek (Brand Image)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Iklan TV Pocari Sweat terhadap citra merek (brand image). Variabel iklan TV yang mempengaruhi citra merek (brand image) adalah suara, musik katakata, gambar, warna, dan gerakan. Fenomena yang terjadi menunjukkan bahwa iklan TV yang dilakukan Pocari Sweat disukai dan menarik perhatian pemirsa televisi, sehingga perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh iklan TV Pocari Sweat terhadap citra merek (brand image), pada mahasiswa Ilmu Politik FISIP USU.
(36)
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara iklan TV Pocari Sweat terhadap citra merek (brand image), pada mahasiswa Ilmu Politik FISIP USU. Metode riset guna rancangan pembuktian menggunakan metode deskriptif dan metode statistik dengan pola hubungan pengaruh, mengoperasionalkan kedua variabel beserta ukurannya dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer dengan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengambilan sampel dengan menggunakan cara non-probabilitas, yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program komputer SPSS for windows versi 13.0 dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif sebagian besar responden tertarik akan iklan TV Pocari Sweat dan citra merek (brand image)-nya tinggi, selain itu ada pengaruh yang positif dan signifikan antara iklan TV terhadap citra merek (brand image) pada mahasiswa Ilmu Politik FISIP USU sedangkan citra merek (brand image) dapat dijelaskan oleh iklan TV sebesar 62% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar iklan TV yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori
(37)
melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2012:70). Dari permasalahan yang telah
diutarakan maka penulis menarik sebuah hipotesis sebagai berikut :
H1 : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Mutu Produk,
Ciri Produk, Disain roduk terhadap Citra Merek (Brand Image)
pada usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman”.
H2 : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Mutu Produk
terhadap Citra Merek (Brand Image) pada usaha konveksi rok
sekolah Bapak Leman”.
H3 : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Ciri Produk
terhadap Citra Merek (Brand Image) pada usaha konveksi rok
sekolah Bapak Leman”.
H4 : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Disain Produk
terhadap Citra Merek (Brand Image) pada usaha konveksi rok
(38)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan
dalam bentuk numerical (Sugiyono, 2012:13).
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di toko-toko yang mengambil rok sekolah Bapak
Leman yang berada di Pasar Sentral, Medan. Waktu penelitian akan dimulai pada
Mei 2014 sampai selesai dilakukannya penelitian.
3.3 Populasi dan Sampel
Menurut Juliandi (2012:54), populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur
yang ada dalam sebuah wilayah penelitian. Sedangkan, sampel adalah wakil-wakil
dalam populasi.
3.3.1 Populasi
Sasaran populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen akhir dari
toko-toko di Pasar Sentral yang mengambil rok sekolah dari Bapak Leman yang
(39)
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
Accidental Sampling, yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel bila orang yang ditemui cocok sebagai sumber data
dengan kriteria utamanya adalah orang tersebut merupakan konsumen atau
pembeli dari rok sekolah Bapak Leman dengan merek Abdy’s Jaya.
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah konsumen akhir dari
produk rok sekolah Bapak Leman yang ditemui di paras Sukaramai pada saat
membeli rok merek Andy’s Jaya. Dalam penelitian ini jumlah populasi tidak
diketahui, maka untuk memudahkan penentuan jumlah sampel yang diambil
ditentukan dengan rumus (Riduwan, 2004:66) :
dimana :
n = Jumlah sampel
Zα/2 = Nilai yang didapat dari tabel normal atas tingkat keyakinan ε = kesalahan penarikan sampel
Tingkat keyakinan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 95% maka nilai Zα/2 adalah 1,96. Tingkat kesalahan penarikan sampel ditentukan sebesar 10%. Maka dari perhitungan rumus tersebut dapat diperoleh sampel yang dibutuhkan,
(40)
(41)
Tabel 3.1 Skor Pernyataan
No. Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: (Sugiyono, 2006:86)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi (Suharsimi Arikunto, 2002:96). Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam teknik pengumpulan
data, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diambil sendiri oleh peneliti
dari sumber penelitiannya. Pengumpulan data yang dilakukan adalah :
a. Angket (Kuesioner)
Angket atau kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis untuk diberikan kepada para responden. Angket ini bersifat
(42)
b. Wawancara
Proses wawancara yaitu dengan dilakukannya pengajuan pertanyaan
secara langsung dan terbuka kepada responden yang merupakan
konsumen.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dari sumber lain. Pengumpulan
data yang dilakukan adalah :
a. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan menggunakan catatan-catatan data
tertulis, dokumentasi, ataupun arsip-arsip dari sumber lain yang
menyangkut dengan masalah yang diteliti peneliti.
3.6 Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk menguji apakah daftar pertanyaan
(kuesioner) layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid artinya data
yang diperoleh melalui daftar pertanyaan dapat menjawab tujuan penelitian.
Uji Validitas ini dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 16.00.
Adapun kriteria dalam menentukan valid atau tidaknya suatu kuesioner adalah
(43)
a. Jika rhitung > rtabel (pada taraf signifikan 5%) maka dapat dikatakan item
kuesioner tersebut valid.
b. Jika rhitung < rtabel (pada taraf signifikan 5%) maka dapat dikatakan item
kuesioner tersebut tidak valid.
2. Uji Reabilitas
Uji Reabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen penelitian
(kuesioner) merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Reliable
artinya data yang diperoleh dari daftar pertanyaan kuesioner bila digunakan
peneliti lain untuk mengukur objek yang sama.
Untuk menguji reliabilitas, peneliti menggunakan teknik Split Half, yaitu
mengkorelasikan skor genap dan skor ganjil kemudia memasukkan nilai
korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown, yakni :
(44)
3.7 Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk menganalisis
adalah Regresi Linier Berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk
menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel bebas yang jumlahnya
lebih dari dua variabel. untuk memperoleh hasil dari analisis tersebut penulis
menggunakan bantuan program SPSS (Statistic Package and Social Scince) versi
16.0.
Bentuk untuk persamaan regresi dari 3 variabel independen dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
Y = Citra Merek (brand image)
a = Konstanta
b1-3 = Koefisien regresi
X1 = Mutu produk
X2 = Ciri produk
X3 = Desain produk
e = Standar error
Sebelum data diatas dianalisis secara lebih lanjut, model regresi linier
berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik, sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
(45)
1) Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model
regresi, variabel bebas dan terikatnya memiliki distribusi normal atau
tidak. jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
(Gujarati, 2003; Santoso, 2000; Arif, 1993 dalam Juliandi, 2013:174).
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati
normal.
2) Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas digunakan untuk meguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas dan terikat
(Gujarati, 2003; Santoso, 2000; Arif, 1993 dalam Juliandi, 2013:174).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
bebas.
3) Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu
pengamatan yang lain. jika variasi residual dari suatu pengamatan
kepengamatan yang lain tetap, makan disebut homokedastisitas, dan
jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah
tidak terjadi heterokedastisitas (Arief, 1993; Gujarati, 2001 dalam
(46)
Setelah model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik
tersebut maka akan digunakan untuk menganalisis regresi, melalui pengujian
hipotesis sebagai berikut :
1) Uji Koefisien Determinasi (R2) atau R-Square
Koefisien Determinasi (R2) atau R-Square adalah untuk melihat bagaimana variasi nilai variabel terikat dipengaruhi oleh variasi nilai
variabel bebas (Juliandi, 2013:180).
Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2
≤ 1). Hal ini berarti bila R2
= 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh
antara variabel bebas terhadap variabel terikat, bila R2 semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dan bila R2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.
2) Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka
dapat dilihat nilai F yakni pada profitabilitasnya. Hipotesisnya adalah:
H0 : pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah
tidak signifikan.
Ha : pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah
(47)
Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis adalah sebagai berikut ;
H0 : ditolak jika nilai profitabilitas yang dihitung ≤
profitabilitasnya yang ditetapkan sebesar 0,5 (Sig ≤ α0,05).
H0 : diterima jika nilai profitabilitas yang dihitung >
profitabilitasnya yang ditetapkan sebesar 0,5 (Sig > α0,05).
3) Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Untuk menganalisis regresi parsial (sebuah variabel bebas dengan
sebuah variabel terikat), maka nilai yang digunakan untuk menguji
hipotesisnya adalah “nilai-t”, maka dapat dilihat nilai profitabilitasnya
(Juliandi, 2013:181). Hipotesisnya adalah :
H0 : pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah
tidak signifikan.
Ha : pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah
signifikan.
Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis adalah sebagai berikut ;
H0 : ditolak jika nilai profitabilitasnya ≤ taraf signifikan sebesar
0.05 (Sig.≤α0,05).
H0 : diterima jika nilai profitabilitasnya > taraf signifikan sebesar
(48)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Usaha
Usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman merupakan usaha pembuatan
rok sekolah yang terdiri dari rok sekolah SD, SMP/sederajat, dan SMA/sederajat,
mulai dari rok untuk pramuka hingga untuk sekolah madrasah. Usaha konveksi
Bapak Leman sudah berdiri sejak tahun 1998 yang beralamat di Jl. Rawa I Lr.
Sedar, Medan Denai. Produksi rok sekolah tersebut dikerjakan dirumah Bapak
Leman sendiri.
Usaha konveksi rok sekolah ini didirikan oleh sapasang suami istri yang
bernama Bapak Muhammad Nur dan Ibu F. Nizar. Nama Leman merupakan
panggilan dari Bapak Muhammad Nur sejak kecil. Bapak Leman yang kini
berusia 49 tahun ini memulai usahanya sejak 16 tahun lalu yang dibantu oleh
kakak kandungnya untuk merubah perekonomiannya yang sebelumnya tidak
memiliki pekerjaan tetap. Pada awalnya, beliau dimodali usaha dan diajarkan
untuk berwirausaha dalam membuatan rok sekolah oleh kakak kandungnya,
mulai dari pembuatan mal rok, pembuatan, penjahitan, hingga pengemasan. Pada
saat itu, masih belum terlalu banyak pendiri konveksi sejenis, sehingga usaha
Bapak Leman cukup berkembang pesat, hingga pada akhirnya banyak usaha
konveksi serupa ditahun 2000-an. Pada saat semakin banyaknya pesaing
disekitar, Bapak Leman terus memikirkan untuk berinovasi agar usahanya tidak
(49)
model rok lurus, biku-biku, dan lipat, dengan berbagai warna untuk sekolah SD,
SMP, SMA, pramuka, hitam, putih, dan hijau untuk madrasah. Hingga saat ini,
usahanya terus berkembang dan stabil.
Usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman diberi merek Abdy’s Jaya
diambil dari nama sang Ayah dari Bapak Leman sendiri.
Usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman menyediakan berbagai variasi
rok sekolah dengan variasi harga sesuai dengan ukurannya, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1 Daftar Harga Jual Harga Jual
Jenis Produksi
Nama Bahan
Ukuran Harga / pcs (Rp)
Pendek Panjang Lipatan Pendek
Rok SD Tetrek 1 s/d 3
4 s/d 6 7 s/d 9
22.000 24.000 26.000 25.000 27.000 29.000 29.000 31.000 33.000
Rok SMP Tetrek S – L
XL - XXL 33 s/d 34
23.000 25.000 26.000 26.000 28.000 30.000 33.000 35.000 37.000
Rok SMA Tetrek S – L
XL – XXL 33 s/d 34
23.000 25.000 26.000 26.000 28.000 30.000 33.000 35.000 37.000
Sumber : Data Primer Harga Jual Rok Konveksi Bapak Leman, 2014
Lokasi usaha rok konveksi Bapak Leman cukup strategis dan terletak
ditengah-tengah kompetitornya. Lokasi usahanya berada di Kecamatan Medan
(50)
mulai dari konveksi pakaian, sepatu, tas, dll. Hingga saat ini ada 17 usaha
konveksi rok sekolah yang berada di kecamatan Medan Denai. Namun, hal ini
bukanlah masalah besar bagi Bapak Leman karena dia sudah memiliki distributor
tetap untuk penjualanannya di pasar-pasar.
Usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman beroperasi dari pukul 09.00 –
22.00 WIB. Jam istirahat 2 kali pada pukul 12.00 WIB dan pukul 18.00 WIB,
pekerja bekerja dari Senin sampai Sabtu, dan mereka diberikan gaji setiap Sabtu
malam sesuai dengan berapa banyak jumlah jahitan yang mereka dapat kerjakan
dalam minggu itu. Selain mendapat gaji mingguan, mereka juga memiliki
simpanan dari hasil kerja mingguan mereka yang dapat diperoleh saat lebaran
tiba. Total pekerjanya ada 13 orang, yang terdiri dari 4 orang menjahit dirumah
Bapak Leman dan 5 orang manjahit dirumah masing-masing penjahit, 2 orang
pemotong kain, 1 orang penjahit pinggir, dan 1 orang menyetrika rok dengan
sistem uap.
Usaha konveksi rok sekolah Bapak Leman dijual di Pusat Pasar Medan,
dengan membuat relasi kepada beberapa toko untuk menjadi distributornya.
Dengan begitu Bapak Leman hanya menerima pesanan-pesanan jumlah rok yang
diminta oleh para distributornya setiap minggunya. Dengan begitu, usaha Bapak
Leman dapat terus berjalan dengan mengutamakan kualitas dan hubungan
dengan distributornya.
4.2 Uji Instrumen
Metode uji instrumen pada penelitian ini menggunakan uji validitas dan
(51)
versi 16.0. Kuesioner dibagikan kepada 100 orang responden yang jumlah dan
kriterianya sudah disesuaikan dalam penelitian ini.
4.2.1 Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk menguji apakah daftar pertanyaan
(kuesioner) layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid artinya data
yang diperoleh melalui daftar pertanyaan dapat menjawab tujuan penelitian. Uji
Validitas ini dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 16.00. Adapun
kriteria dalam menentukan valid atau tidaknya suatu kuesioner adalah sebagai
berikut :
a. Jika rhitung > rtabel (pada taraf signifikan 5%) maka dapat dikatakan item
kuesioner tersebut valid.
b. Jika rhitung < rtabel (pada taraf signifikan 5%) maka dapat dikatakan item
kuesioner tersebut tidak valid.
Kolom Corrected Item Total Correlation merupakan korelasi antara skor
item dengan skor total yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.
Untuk menguji validitas, butir pertanyaan tersebut harus dibandingkan dengan
rtabel pada α = 0.05. Pada signifikan 5%, untuk 100 orang responden didapat rtabel
sebesar 0.196.
Pada tahap penelitian lapangan, kuesioner berisikan 30 pertanyaan yang
(52)
Produk (X2), Disain Produk (X3), dan juga variabel terikat Citra Merek (Brand
Image) (Y) dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 4.2
Uji Validitas Variabel Mutu Produk (X1) Variabel Pernyataan
Corrected Item Total Correlation (rhitung)
rtabel Keterangan
X1
1 0.364 0.196 Valid
2 0.592 0.196 Valid
3 0.292 0.196 Valid
4 0.511 0.196 Valid
5 0.496 0.196 Valid
6 0.477 0.196 Valid
7 0.456 0.196 Valid
8 0.497 0.196 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.0 (2014)
Berdasarkan pada Tabel 4.2 terlihat bahwa uji validitas menunjukkan
rhitung yang ditampilkan melebihi rtabel pada taraf signifikan 5%, sehingga dapat
disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan pada variabel Mutu Produk adalah
valid.
Tabel 4.3
Uji Validitas Variabel Ciri Produk (X2) Variabel Pernyataan Corrected Item Total
Correlation (rhitung)
rtabel Keterangan
X2
1 0.497 0.196 Valid
2 0.737 0.196 Valid
3 0.698 0.196 Valid
4 0.394 0.196 Valid
5 0.367 0.196 Valid
6 0.406 0.196 Valid
7 0.563 0.196 Valid
(53)
Berdasarkan pada Tabel 4.3 terlihat bahwa uji validitas menunjukkan rhitung
yang ditampilkan melebihi rtabel pada taraf signifikan 5%, sehingga dapat
disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan pada variabel Ciri Produk adalah
valid.
Tabel 4.4
Uji Validitas Variabel Disain Produk (X3)
Variabel Pernyataan
Corrected Item Total Correlation (rhitung)
rtabel Keterangan
X3
1 0.367 0.196 Valid
2 0.572 0.196 Valid
3 0.501 0.196 Valid
4 0.525 0.196 Valid
5 0.421 0.196 Valid
6 0.456 0.196 Valid
7 0.550 0.196 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.0 (2014)
Berdasarkan pada Tabel 4.4 terlihat bahwa uji validitas menunjukkan rhitung
yang ditampilkan melebihi rtabel pada taraf signifikan 5%, sehingga dapat
disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan pada variabel Disain Produk adalah
valid.
Tabel 4.5
Uji Validitas Variabel Citra Merek (Brand Image) (Y) Variabel
Pernyataan Corrected Item Total Correlation (rhitung)
rtabel Keterangan
Y
1 0.543 0.196 Valid
2 0.223 0.196 Valid
(54)
5 0.522 0.196 Valid
6 0.501 0.196 Valid
7 0.355 0.196 Valid
8 0.528 0.196 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.0 (2014)
Berdasarkan pada Tabel 4.5 terlihat bahwa uji validitas menunjukkan rhitung
yang ditampilkan melebihi rtabel pada taraf signifikan 5%, sehingga dapat
disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan pada variabel Citra Merek (Brand
Image) adalah valid.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji Reabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen penelitian
(kuesioner) merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya.
Untuk menguji reliabilitas, peneliti menggunakan teknik Split Half, yaitu
mengkorelasikan skor genap dan skor ganjil kemudian memasukkan nilai
korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown, yakni :
a. Jika nilai koefisien reliabilitas (Spearman Brown) ≥ 0,6 maka instrumen dapat dipercaya.
b. Jika nilai koefisien reliabilitas (Spearman Brown) < 0,6 maka instrumen
tidak dapat dipercaya.
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel Mutu Produk (X1)
Cronbach's Alpha Parameter Alpha Keterangan
0,659 0,60 Reliabel
(55)
Berdasarkan Tabel 4.6 dari perhitungan tersebut di atas, diperoleh
Cronbach's Alpha di atas 0,60 yaitu sebesar 0,659. Hal ini berarti bahwa
variabel bentuk produk memiliki reliabilitas yang tinggi.
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Ciri Produk (X2)
Cronbach's Alpha Parameter Alpha Keterangan
0,779 0,60 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.0 (2014)
Berdasarkan Tabel 4.7 dari perhitungan tersebut di atas, diperoleh
Cronbach's Alpha di atas 0,60 yaitu sebesar 0,779. Hal ini berarti bahwa
variabel bentuk produk memiliki reliabilitas yang tinggi.
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Disain Produk (X3)
Cronbach's Alpha Parameter Alpha Keterangan
0,661 0,60 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16.0 (2014)
Berdasarkan Tabel 4.8 dari perhitungan tersebut di atas, diperoleh
Cronbach's Alpha di atas 0,60 yaitu sebesar 0,661. Hal ini berarti bahwa
variabel bentuk produk memiliki reliabilitas yang tinggi.
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Variabel Citra Merek (Brand Image) (Y)
Cronbach's Alpha Parameter Alpha Keterangan
0,752 0,60 Reliabel
(56)
Berdasarkan Tabel 4.9 dari perhitungan tersebut di atas, diperoleh
Cronbach's Alpha di atas 0,60 yaitu sebesar 0,752. Hal ini berarti bahwa
variabel bentuk produk memiliki reliabilitas yang tinggi.
4.2.3 Deskriptif Identitas Responden
Penelitian ini menggunakan sampel dari konsumen dari rok sekolah merek
Abdy’s Jaya sebanyak 100 orang responden. Didalam kuesioner tersebut
diperoleh gambaran umum mengenai karakteristik responden yaitu usia,
pendidikan saat ini, dan jenjang pendidikan saat menggunakan rok merek
Abdy’s Jaya. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka identitas
responden dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Responden Berdasarkan Usia
Gambar 4.1 Usia Responden
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2014)
Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa terdapat 19 orang
responden (19%) yang berskala usia 9 – 12 tahun, 35 orang responden (35%)
yang berskala usia 13 – 15 tahun, dan 46 orang responden (46%) yang
Skala Usia
9 - 12 Tahun 13 - 15 Tahun 16 - 18 Tahun
19%
35% 46%
(57)
berskala usia 16 – 18 tahun. Dengan demikian, rentang usia yang dapat
dipertimbangkan untuk memfokuskan penjualan adalah pada skala usia 16 –
18 tahun.
2. Responden Berdasarkan Pendidikan Saat Ini
Gambar 4.2 Pendidikan Responden
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2014)
Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa terdapat 19 orang
responden (19%) yang berpendidikan SD, 35 orang responden (35%) yang
berpendidikan SMP, dan 46 orang responden (46%) yang berpendidikan SMA
saat mengisi kuesioner. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa konsumen yang
membeli rok sebagian besar berpendidikan SMA.
3. Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Saat Menggunakan Rok
Merek Abdy’s Jaya
Pendidikan Responden
SD SMP SMA
19%
35% 46%
(58)
Gambar 4.3
Jenjang Pendidikan Saat Menggunakan Rok Merek Abdy’s Jaya
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2014)
Berdasarkan Gambar 4.3 menunjukkan bahwa terdapat 21 orang
responden (21%) yang menggunakan rok merek Abdy’s Jaya pada saat SD, 31
orang responden (31%) yang menggunakan rok merek Abdy’s Jaya pada saat
SMP, dan 48 orang responden (48%) yang menggunakan rok merek Abdy’s
Jaya pada saat SMA disaat mengisi kuesioner. Dengan demikian, dapat dilihat
bahwa sebagian besar konsumen menggunakan rok pada jenjang SMA.
4.2.4 Tabulasi Jawaban Responden
Secara deskriptif presentase hasil penelitian dengan variabel-variabel
yang diteliti terdiri dari variabel bebas Atribut Produk (X), yaitu Mutu Produk
(X1), Ciri Produk (X2), Disain Produk (X3), dan variabel terikat Citra Merek
(Brand Image) (Y) yang dideskripsikan sebagai berikut.
Jenjang Pendidikan Saat Menggunakan Rok Merek Abdy's Jaya
SD
SMP
SMA
21%
31% 48%
(59)
1. Variabel Mutu Produk (X1)
Tabel 4.10
Tabulasi Jawaban Responden Variabel Mutu Produk (X1) No.
Pernyataan
SS S KS TS STS Total
F(*) % F % F % F % F % F %
1. 34 34 65 65 1 1 - - - - 100 100
2. 25 25 70 70 4 4 1 1 - - 100 100
3. 32 32 56 56 11 11 1 1 - - 100 100
4. 28 28 63 63 9 9 - - - - 100 100
5. 30 30 50 50 19 19 1 1 - - 100 100
6. 33 33 50 50 15 15 2 2 - - 100 100
7. 34 34 52 52 14 14 - - - - 100 100
8. 24 24 57 57 18 18 1 1 - - 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2014)
Ket (*) : F = Frekuensi
Berdasarkan Tabel 4.10 yang merupakan hasil jawaban kuesioner yang
diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel Mutu Produk, dapat dilihat
bahwa :
a. Dari pernyataan pertama mengenai sangat mudah dalam
penggunaannya, sebanyak 34 orang responden (34%) menjawab sangat
setuju, 65 orang responden (65%) menjawab setuju, 1 orang responden
(60)
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini
mengindikasikan bahwa konsumen yang membeli rok sekolah merek
Abdy’s Jaya dimudahan dalam pengunaannya.
b. Dari pernyataan kedua mengenai kain dari rok sangatlah nyaman saat
dikenakan, sebanyak 25 orang responden (25%) menjawab sangat
setuju, 70 orang responden (70%) menjawab setuju, 4 orang responden
(4%) menjawab kurang setuju, dan 1 orang responden (1%) yang
menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak
setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen yang membeli rok
sekolah merek Abdy’s Jaya mendapat kenyamanan saat mengenakan
roknya.
c. Dari pernyataan ketiga mengenai jahitannya sangat kuat dan tidak
mudah robek, sebanyak 32 orang responden (32%) menjawab sangat
setuju, 56 orang responden (56%) menjawab setuju, 11 orang responden
(11%) menjawab kurang setuju, dan 1 orang responden (1%) yang
menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak
setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen yang membeli rok
sekolah merek Abdy’s Jaya setuju akan jahitannya yang kuat dan tidak
mudah robek.
d. Dari pernyataan keempat mengenai tahan lama dalam penggunaannya,
sebanyak 28 orang responden (28%) menjawab sangat setuju, 63 orang
responden (63%) menjawab setuju, 9 orang responden (9%) menjawab
(61)
dan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen yang
membeli rok sekolah merek Abdy’s Jaya merasa dalam penggunaannya
tahan lama.
e. Dari pernyataan kelima mengenai kemampuan dari produk dapat
memenuhi kebutuhan dari konsumen, sebanyak 30 orang responden
(30%) menjawab sangat setuju, 50 orang responden (50%) menjawab
setuju, 19 orang responden (19%) menjawab kurang setuju, dan 1 orang
responden (1%) yang menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa rok
sekolah merek Abdy’s Jaya dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
f. Dari pernyataan keenam mengenai bahan dasar mempunyai kualitas
yang baik, sebanyak 33 orang responden (33%) menjawab sangat
setuju, 50 orang responden (50%) menjawab setuju, 15 orang responden
(15%) menjawab kurang setuju, dan 2 orang responden (2%) yang
menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak
setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa rok sekolah merek Abdy’s Jaya
mempunyai kualitas bahan dasar yang baik.
g. Dari pernyataan ketujuh mengenai kualitas produk yang disediakan
sesuai dengan harapan anda, sebanyak 34 orang responden (34%)
menjawab sangat setuju, 52 orang responden (52%) menjawab setuju,
14 orang responden (14%) menjawab kurang setuju, dan tidak ada
(62)
mengindikasikan bahwa rok sekolah merek Abdy’s Jaya sesuai dengan
yang diharapkan konsumen.
h. Dari pernyataan kedelapan mengenai harga yang ditawarkan sesuai
dengan mutu, sebanyak 24 orang responden (24%) menjawab sangat
setuju, 57 orang responden (57%) menjawab setuju, 18 orang responden
(18%) menjawab kurang setuju, dan 1 orang responden (1%) yang
menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak
setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa harga dari rok sekolah merek
Abdy’s Jaya sesuai dengan mutunya.
2. Variabel Ciri Produk (X2)
Tabel 4.11
Tabulasi Jawaban Responden Variabel Ciri Produk (X2) No.
Pernyataan
SS S KS TS STS Total
F % F % F % F % F % F %
1. 38 38 48 48 14 14 - - - - 100 100
2. 11 11 23 23 52 52 12 12 2 2 100 100
3. 6 6 32 32 43 43 17 17 2 2 100 100
4. 12 12 55 55 28 28 5 5 - - 100 100
5. 16 16 66 66 18 18 - - - - 100 100
6. 21 21 52 52 21 21 4 4 1 1 100 100
7. 18 18 42 42 39 39 1 1 - - 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2014)
Berdasarkan Tabel 4.11 yang merupakan hasil jawaban kuesioner yang
diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel Ciri Produk, dapat dilihat
(63)
a. Dari pernyataan pertama mengenai posisi kantong dari rok sangatlah
simpel dan mudah untuk digunakan, sebanyak 38 orang responden
(38%) menjawab sangat setuju, 48 orang responden (48%) menjawab
setuju, 14 orang responden (14%) menjawab kurang setuju, dan tidak
ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Hal ini mengindikasikan bahwa rok sekolah merek Abdy’s Jaya
sangatlah simple dan mudah digunakan.
b. Dari pernyataan kedua mengenai kancing yang digunakan pada rok
adalah unik, sebanyak 11 orang responden (11%) menjawab sangat
setuju, 23 orang responden (23%) menjawab setuju, 52 orang responden
(52%) menjawab kurang setuju, 12 orang responden (12%) yang
menjawab tidak setuju, dan 2 orang responden (2%) yang menjawab
sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa model kancing dari
rok sekolah merek Abdy’s Jaya tidak unik.
c. Dari pernyataan ketiga mengenai resleting yang digunakan pada rok
adalah unik, sebanyak 11 orang responden (11%) menjawab sangat
setuju, 23 orang responden (23%) menjawab kurang setuju, 43 orang
responden (17%) yang menjawab tidak setuju, dan 2 orang responden
(2%) yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan
bahwa model resleting dari rok sekolah merek Abdy’s Jaya tidak unik.
d. Dari pernyataan keempat mengenai jumlah kantong pada rok sesuai dan
tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit, sebanyak 12 orang
(64)
menjawab setuju, 28 orang responden (28%) menjawab kurang setuju, 5
orang responden (5%) menjawab tidak setuju dan tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa
jumlah kantong rok sekolah merek Abdy’s Jaya sesuai.
e. Dari pernyataan kelima mengenai ukurang rok yang pas untuk dipakai,
sebanyak 16 orang responden (16%) menjawab sangat setuju, 66 orang
responden (66%) menjawab setuju, 18 orang responden (18%)
menjawab kurang setuju, dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju,
dan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa rok sekolah
merek Abdy’s Jaya pas saat dipakai konsumen.
f. Dari pernyataan keenam mengenai ciri dari rok sangat menarik dan
dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli, sebanyak 21 orang
responden (21%) menjawab sangat setuju, 52 orang responden (52%)
menjawab setuju, 21 orang responden (21%) menjawab kurang setuju,
dan 4 orang responden (4%) yang menjawab tidak setuju, dan 1 orang
responden (1%) menjawab sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan
bahwa ciri dari rok sekolah merek Abdy’s Jaya sangat menarik.
g. Dari pernyataan ketujuh mengenai ciri rok dapat dengan mudah
dikenali, sebanyak 18 orang responden (18%) menjawab sangat setuju,
42 orang responden (42%) menjawab setuju, 39 orang responden (39%)
menjawab kurang setuju, dan 1 orang responden (1%) menjawab tidak
(65)
Hal ini mengindikasikan bahwa ciri dari rok sekolah merek Abdy’s Jaya
mudah dikenali.
3. Variabel Disain Produk (X3)
Tabel 4.12
Tabulasi Jawaban Responden Variabel Disain Produk (X3) No.
Pernyataan
SS S KS TS STS Total
F % F % F % F % F % F %
1. 29 29 62 62 9 9 - - - - 100 100
2. 26 26 60 60 14 14 - - - - 100 100
3. 31 31 52 52 17 17 - - - - 100 100
4. 19 19 50 50 31 31 - - - - 100 100
5. 33 33 54 54 13 13 - - - - 100 100
6. 19 19 66 66 14 14 1 1 - - 100 100
7. 27 27 54 54 18 18 1 1 - - 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2014)
Berdasarkan Tabel 4.13 yang merupakan hasil jawaban kuesioner yang
diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel Disain Produk, dapat
dilihat bahwa :
a. Dari pernyataan pertama mengenai jenis dan model rok yang disediakan
beragam, sebanyak 29 orang responden (29%) menjawab sangat setuju,
62 orang responden (62%) menjawab setuju, 9 orang responden (9%)
menjawab kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa rok
(66)
b. Dari pernyataan kedua mengenai model pinggang untuk rok yang
digunakan nyaman, sebanyak 26 orang responden (26%) menjawab
sangat setuju, 60 orang responden (60%) menjawab setuju, 14 orang
responden (14%) menjawab kurang setuju, dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini
mengindikasikan bahwa model pinggang rok sekolah merek Abdy’s
Jaya nyaman untuk digunakan.
c. Dari pernyataan ketiga mengenai bentuk rok saat digunakan cukup
dapat diterima oleh sekolah, sebanyak 31 orang responden (31%)
menjawab sangat setuju, 52 orang responden (52%) menjawab setuju,
17 orang responden (17%) menjawab kurang setuju, dan tidak ada
responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini
mengindikasikan bahwa bentuk rok sekolah merek Abdy’s Jaya dapat
diterima oleh sekolah-sekolah.
d. Dari pernyataan keempat mengenai model rok yang tidak ketinggalan
zaman, sebanyak 19 orang responden (19%) menjawab sangat setuju,
50 orang responden (50%) menjawab setuju, 31 orang responden (31%)
menjawab kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa
model rok sekolah merek Abdy’s Jaya tidak ketinggalan zaman.
e. Dari pernyataan kelima mengenai model rok yang bervariasi, sebanyak
33 orang responden (33%) menjawab sangat setuju, 54 orang responden
(67)
setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa rok sekolah merek
Abdy’s Jaya bervariasi.
f. Dari pernyataan keenam mengenai ukuran rok yang banyak pilihan,
sebanyak 19 orang responden (19%) menjawab sangat setuju, 66 orang
responden (66%) menjawab setuju, 14 orang responden (14%)
menjawab kurang setuju, dan dan tidak ada responden yang menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa
ukuran dari rok sekolah merek Abdy’s Jaya banyak pilihannya.
g. Dari pernyataan ketujuh mengenai disain rok sangat sesuai dengan
keinginan, sebanyak 27 orang responden (27%) menjawab sangat
setuju, 54 orang responden (54%) menjawab setuju, 18 orang responden
(18%) menjawab kurang setuju, dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini
mengindikasikan bahwa disain rok sekolah merek Abdy’s Jaya sesuai
dengan yang diinginkan konsumen.
4. Variabel Citra Merek (Brand Image) (Y)
Tabel 4.13
Tabulasi Jawaban Responden Variabel Citra Merek (Brand Image) (Y) No.
Pernyataan
SS S KS TS STS Total
F % F % F % F % F % F %
1. 34 34 61 61 5 5 - - - - 100 100
(68)
3. 21 21 56 56 23 23 - - - - 100 100
4. 15 15 42 42 37 37 6 6 - - 100 100
5. 27 27 53 53 19 19 1 1 - - 100 100
6. 22 22 43 43 33 33 2 2 - - 100 100
7. 25 25 58 58 17 17 - - - - 100 100
8. 7 7 58 58 33 33 2 2 - - 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (2014)
Berdasarkan Tabel 4.13 yang merupakan hasil jawaban kuesioner yang
diperoleh dari 100 orang responden untuk variabel Mutu Produk, dapat dilihat
bahwa :
a. Dari pernyataan pertama mengenai nama merek dari rok yaitu Abdy’s Jaya
sudah terkenal, sebanyak 34 orang responden (34%) menjawab sangat
setuju, 61 orang responden (61%) menjawab setuju, 5 orang responden
(5%) menjawab kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa
konsumen mengenal rok sekolah merek Abdy’s Jaya.
b. Dari pernyataan kedua mengenai kesan yang timbul dari nama merek
adalah sudah terjamin kualitasnya, sebanyak 15 orang responden (15%)
menjawab sangat setuju, 63 orang responden (63%) menjawab setuju, 16
orang responden (16%) menjawab kurang setuju, dan 6 orang responden
(6%) yang menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen yang membeli rok
sekolah merek Abdy’s Jaya mendapat kesan bahwa sudah terjamin
(69)
c. Dari pernyataan ketiga mengenai kekuatan merek yang timbul sangatlah
berpengaruh terhadap minat beli, sebanyak 21 orang responden (21%)
menjawab sangat setuju, 56 orang responden (56%) menjawab setuju, 23
orang responden (23%) menjawab kurang setuju, dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini
mengindikasikan bahwa merek Abdy’s Jaya sangat berpengaruh terhadap
minat beli konsumen.
d. Dari pernyataan keempat mengenai pesan yang disampaikan merek
tercapai, sebanyak 15 orang responden (15%) menjawab sangat setuju, 42
orang responden (42%) menjawab setuju, 37 orang responden (37%)
menjawab kurang setuju, 6 orang responden (6%) menjawab tidak setuju,
dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
mengindikasikan bahwa pesan yang terkandung didalam merek Abdy’s
Jaya dapat tercapai.
e. Dari pernyataan kelima mengenai keunggulan dari produk dengan merek
Abdy’s Jaya sudah terbukti, sebanyak 27 orang responden (27%)
menjawab sangat setuju, 53 orang responden (53%) menjawab setuju, 19
orang responden (19%) menjawab kurang setuju, dan 1 orang responden
(1%) yang menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa keunggulan merek Abdy’s
Jaya sudah terbukti.
f. Dari pernyataan keenam nama merek mudah diingat, sebanyak 22 orang
(1)
2. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda centang (✓) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan menurut Anda. Adapun makna tanda tersebut adalah :
a. SS : Sangat Setuju b. S : Setuju
c. KS : Kurang Setuju d. TS : Tidak Setuju
e. STS : Sangat Tidak Setuju B. Identitas Responden
1. Nama : 2. Usia :
9 – 12 Tahun 13 – 15 Tahun 16 – 18 Tahun 3. Pendidikan terakhir :
SD SMP SMA
4. Jenjang Pendidikan saat menggunakan rok merek Abdy’s Jaya : SD
SMP SMA
(2)
C. Daftar Pernyataan 1. Atribut Produk
a. Mutu Produk
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Sangat mudah dalam penggunaannya. 2. Kain dari rok sangatlah nyaman saat
dikenakan.
3. Jahitannya sangat kuat dan tidak mudah robek.
4. Tahan lama dalam penggunaannya. 5. Kemampuan dari produk dapat
memenuhi kebutuhan dari konsumen. 6. Bahan dasar mempunyai kualitas
yang baik.
7. Kualitas produk yang disediakan sesuai dengan harapan Anda.
8. Harga yang ditawarkan sesuai dengan mutu.
b. Ciri Produk
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Posisi kantong dari rok sangatlah simple dan mudah untuk digunakan.
(3)
2. Kancing yang digunakan pada rok adalah unik.
3. Resleting yang digunakan pada rok adalah unik.
4. Jumlah kantong pada rok sesuai dan tidak terlalu banyak dan juga tidak sedikit.
5. Ukuran rok yang pas untuk dipakai. 6. Ciri dari rok sangat menarik dan dapat
mempengaruhi konsumen untuk membeli.
7. Ciri rok dapat dengan mudah dikenali.
c. Disain Produk
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Jenis dan model rok yang disediakan beragam.
2. Model pinggang untuk rok yang digunakan nyaman.
3. Bentuk rok saat digunakan cukup dapat diterima oleh sekolah.
4. Model rok yang tidak ketinggalan zaman.
(4)
5. Model rok yang bervariasi. 6. Ukuran rok yang banyak pilihan.
7. Disain rok sangat sesuai dengan keinginan.
2. Citra Merek (Brand Image)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Nama merek dari rok yaitu Abdy’s Jaya sudah terkenal.
2. Kesan yang timbul dari nama merek adalah sudah terjamin kualitasnya.
3. Kekuatan merek yang timbul sangatlah berpengaruh terhadap minat beli.
4. Pesan yang disampaikan dalam merek tercapai.
5. Keunggulan dari produk dengan merek Abdy’s Jaya sudah terbukti. 6. Nama merek mudah diingat.
7. Saya yakin citra merek Abdy’s Jaya adalah baik.
8. Saya akan merekomendasikan merek Abdy’s Jaya kepada orang lain.
(5)
(6)