Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian
28 S : ada, yang digunakan dalam dunia kedokteran. 8
Daerah P, pada daerah ini terdapat hubungan antar kategori 1-9 dan 2- 9. Daerah ini menggambarkan interaksi berlangsung dengan siswa sebagai
insiator dan guru memberikan respon. Berikut cuplikan wacana daerah P:
9
216 G : Sama kayak virus. Makanya perlu imunisasi. Jika dulu orang yang kena cacar bisa meninggal. Nah polio juga bisa menyebabkan orang tidak bisa
jalan karena dia menggerogoti otot. 1 217 S : buu itu virus itu mati apa tidak kalau diluar sel? 9
218 G : tidak, viruskan bukan makhluk hidup dan bukan benda mati. Dia mengkristal. Tidak aktif. 1
219 S : diam saja begitu bu? 9 210 G : ya diam saja. 5a
Daerah Q terdapat hubungan antar kategori 5a-9 dan 5c-9. Sama halnya dengan daerah P daerah Q ini menggambarkan interaksi dimana siswa menjadi
inisiator, tetapi guru tidak memberi respon langsung, melainkan terlebih dahulu menerima, mengulangi atau mengomentari pendapat siswa tersebut.
10
1 S : diam saja begitu bu? 9 2 G : ya diam saja. 5a
3 S : jadi suatu saat bisa hidup lagi? 9 4 G : bisa ketika virus sudah nempel dimakhluk hidupnya, menempel lagi di
inangnya lagi.5a 5 S : Ibu... Ibu... 9
6 S : itukan pada saat replikasikan ada virus yang menempel satu misalnya, nanti virus yang satu menyuntikan DNA, virusnya sendiri masih hidup atau itu
sudah tidak bisa dipakai lagi? 9 7 G : dipakai, kan tadi kan dia 5a
Daerah R terdapat hubungan antar kategori 6c-9 dan 6c-10. Daerah ini menggambarkan guru menolak pendapat siswa. Berikut cuplikan wacana yang
terjadi:
11
197 S : kalau tidak mati. 9 198 G : virus bukan mati, tetapi dia mengkristal. 6c
9
Lampiran 5, h. 133.
10
Lampiran 5, h. 122
11
Lampiran 5, h.132
Daerah U meliputi hubungan antar kategori 2-11, 6c-11, 10-11, 11-1, dan 12-10. Dilihat dari kategori yang terjadi, kategori 11 mengindikasikan
interaksi yang terjadi didalam kelas diam. Sedangkan pada kategori 12 mengindikasikan kondisi kelas ribut. Berdasarkan catatan lapangan
12
dan teks dasar dapat diketahui bahwa kondisi kelas dalam keadaan hening pada saat proses
diskusi berlangsung, dan pada saat presentasi kelompok. Hal ini dikarenakan siswa menyimak apa yang dipresentasikan oleh kelompok tiga. Sedangkan
suasana kelas ribut pada saat siswa mulai berkumpul dengan sesama anggota kelompoknya.
Dari hasil pemetaan interaksi kelas ini ditemukan bahwa terjadi pembalajaran aktif dimana siswa terlibat penuh dalam proses belajar mengajar
student centered. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingginya persentasi kemunculan daerah T sebesar 44,09 dan kemunculan daerah O dengan
persentase sebesar 9, 5. Daerah O dan T merupakan daerah yang menggambarkan terjadinya kegiatan diskusi didalam kelas. Peran guru dalam
proses belajar mengajar materi virus ini hanya sebagai pemberi informasi dapat dilihat dari besarnya kemunculan daerah A hanya sebesar 11,81 dari seluruh
interaksi yang terjadi di dalam kelas. 2.
Tindak Pedagogik Guru menurut Siregar Ada 13 tindakan pedagogik guru yang terjadi selama proses belajar
mengajar pada konsep virus. Pembelajaran yang terjadi yaitu : guru mendeskripsikan
pertemuan sebelumnya,
guru mempersiapkan
siswa berkelompok, guru mengawasi jalannya diskusi, guru mempersiapkan siswa untuk
presentasi, guru menutup seluruh kegiatan jalannya proses diskusi, guru memberikan penguatan materi virus, guru menjelaskan sejarah penemuan virus,
guru mengemukakan ayat al-quran yang terkait virus,guru mendeskripsikan DNA dan RNA, guru menjelaskan proses replikasi virus, guru menutup kegiatan
pembelajaran. Berikut ini adalah deskripsi tindak pedagogik guru selama proses belajar mengajar berlangsung:
12
Lampiran 3 h. 70
a. Guru mendeskripsikan Pertemuan Sebelumnya.
Tindakan yang dilakukan guru pada tahap ini adalah dengan meminta siswa mengumpulkan laporan praktikum yang telah
dilakukan pada materi dan pertemuan sebelumnya. Tindak pedagogik yang
dilakukan guru
merupakan bentuk
motif informing
menginformasikan Berikut cuplikan wacana yang terjadi:
13
3 G : sebelum kita diskusi tolong dikumpulkan terlebih dahulu Laporan praktikum yang kemarin. 2
4 S : laporan praktikum bu? 9 5 G : ya, laporan praktikum 5a
6 G : sebelum kalian diskusi kumpulkan terlebih dahulu laporannya 2 7 G: tolong dikumpulkannya kolektif saja. Diambilkan terlebih dahulu
sama ketua kelas. 2
b. Guru Mempersiapkan Siswa Berkelompok Tindakan yang dilakukan oleh guru pada tahap ini mempersilakan
siswa berkumpul dengan masing-masing anggota kelompoknya untuk memulai diskusi. Kemudian guru memberikan waktu untuk berdiskusi
selama 10 menit. Tindak pedagogik yang dilakukan guru merupakan bentuk motif directing mengarahkan. Berikut cuplikan wacana
yang terjadi:
14
c. Guru mengawasi jalannya diskusi Pada tahap ini tindakan yang dilakukan guru adalah mengawasi
jalannya proses diskusi. Guru berkeliling ketiap-tiap kelompok untuk melihat bagaimana proses diskusi berlangsung. Kemudian guru
menjawab salah satu pertanyaan yang diajukan oleh salah satu kelompok. Tindak pedagogik yang dilakukan guru merupakan bentuk
13
Lampiran 7, h 138.
14
Lampiran 7, h. 138
8 G : untuk, diskusi kelompok saya beri waktu 10 menit, ayo hanya 10
menit. 2 9
G : kamu sudah melihat belum hasil diskusi kelompoknya bersama- sama? 2
10 G : saya beri waktu 10 menit 2
motif informing menginformasikan dan motif boundary marking membatasi dengan cara membatasi pernyataan siswa. Berikut
cuplikan wacana yang terjadi:
15
56 S : bu ini mikron bisa diliat tidak? 9
57 G : ya tidak bisalah. 6a
58 S: berarti meter dengan mikron itu satuan? 9
59 G : ya, jika ada yang berukuran milimikron itu berarti benda itu
tidak keliatan. Mili saja kan sudah kecil. 5a 60
S : ya berarti itu kecil bu. 9 61
G : ya ada. 5a 62
G : Kamu tidak usah terlalu membahas ukuran, itu kan hanya ukuran. Yang penting kamu paham virus itu bagaimana itu
saja. 1 63
S : ya kan menambah pengetahuan bu. 9 64
G : tidak ada. Ukuran virus milimikron bukan meter. Ukurannya lebih kecil dari bakteri. Itu saja. 6c
d. Guru mempersiapkan siswa untuk presentasi
Tindakan yang dilakukan oleh guru pada tahap ini adalah menghentikan proses diskusi kelompok kemudian menentukan salah
satu kelompok siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kemudian guru mengamati jalannya presentasi, dan meminta
kelompok siswa untuk memaparkan kesimpulan hasil diskusi. Tindak pedagogik yang dilakukan guru merupakan bentuk motif directing
mengarahkan. berikut cuplikan wacana yang terjadi.
16
e. Guru menutup seluruh kegiatan proses diskusi
15
Lampiran 7, h. 140.
16
Lampiran 7, h.151.
132 G : silakan siapa yang mau presentasi duluan? 2 133 G : kelompok 2 2
134 S : ya bu 9 135 G : kelompok 2 saja duluan. 2
136 G : tolong yang lain memperhatikan presentasi kelompok dari tiga.
Kalo misalnya ada yang kurang tepat kamu bisa menanyakan, menambahkan atau bisa bertanya. Ya? 2
Tindakan yang dilakukan oleh guru pada tahap ini adalah guru menutup ketiatan diskusi. kemudian menjelaskan kepada kelompok
lain untuk mempersiapkan materi berbeda dipertemuan selanjutnya. Tindak pedagogik yang dilakukan guru merupakan motif informing
menginformasikan dan motif directing mengarahkan. Berikut cuplikan wacana yang terjadi:
17
177 G: untuk kelompok yang lain, ppt kalian saya liat presentasinya di laptop saya saja yah. Kelompok lain yang belum maju nanti di
materi berikutnya pada hari rabu. 2 178 G : tadi sudah bagus penjelasannya sudah semua yah. 5b
179 G : Nanti akan ada lagi pertemuan dengan materi yang berbeda, makanya tadi saya bilang siapa yang siap untuk maju terlebih
dahulu. 2
f. Guru memberikan penguatan materi virus tambahan dari penjelasan
Pada tahap ini guru hanya memberikan tambahan dari diskusi yang telah dilaksanakan. Guru juga akan melakukan tanya jawab dengan
siswa. Tindak pedagogik yang dilakukan guru merupakan motif informing menginformasikan. Berikut cuplikan wacana yang
terjadi:
18
180 G : saya akan berikan penguatan saja pada materi ini. 2
g. Guru menjelaskan sejarah penemuan virus
Tindakan yang dilakukan oleh guru pada tahap ini menjelaskan awal mula yang melatarbelakangi penemuan virus. Tindak pedagogik
yang dilakukan guru merupakan motif informing mengarahkan dan motif eliciting memberi penjelasan. Berikut cuplikan wacana yang
terjadi:
19
181 G : virus itu baru-baru inikan ditemukannya. Diketahui setelah saat itu ada daun tembakau yang kena apa namanya? 3
182 S : virus 7a 183 G : kena sesuatu, belum tahu kan. 1
184 S : yaa. 7a
17
Lampiran 7, h. 157
18
Lampiran 7, h. 157
19
Lampiran 7, h. 157
185 G : kok daunnya terkena penyakit setelah itu daunnya Diekstrak kemudian disaring. Tapi pada saat disaring ternyata penyebab
penyakit ini lolos lagi, berarti tidak sesuai dengan saringan yang ada, karena pada saat itu yang ada hanya saringan bakteri.
Sedangkan ketika itu orang tahunya bakteri yang paling kecil kan. Dan itu lolos berarti dia lebih dari sekedar bakteri. Tapi
bukan bakteri karena dikatakan belum merupakan sel. Kalo sel itu kan ada dua, ada yang eukariot dan ada yang prokariot tapi
dia sudah berbentuk sel. Kalo yang prokaiot dnanya tidak terselubung, kalo yang eukariot dnanya terselubung. Kalau yang
ini, ini apa? Tidak jelas. Makanya setiap saat ilmu itu berkembang terus menerus ternyata ada makhluk hidup yang
terkecil. Mungkin suatu saat nanti kalau ada mikroskop yang paling canggih mungkin ada lagi makhluk yang lebih kecil dari
virus. Kan ilmu itu sangat luas. 1
h. Guru mengemukakan ayat al-quran yang terkait dengan materi virus
Tindakan yang dilakukan oleh guru pada tahap ini menjelaskan arti surat al-Furqon ayat 25 mengenai virus. Tindak pedagogik yang
dilakukan guru merupakan motif informing menginformasikan. Berikut cuplikan wacana yang terjadi:
20
186 G : seperti dijelaskan dalam surat al- Furqon ayat 25 “yang
kepunyaannyalah kerajaan langit dan bumi dan Dia tidak mempunyai anak dan tidak ada sekutu baginya dalam
kekuasaanya. Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia meletakan ukurannya dengan serapi-
rapinya” ukurannya sudah ditetapkan ini termasuk unsur yang makro dan mikro. Dari ayat
ini sebenernya kita harus liat. Oh ternyata, segala sesuatunya ada yang belum dijelaskan dalam al-Quran. Kalau hewan ada
dijelaskan dalam al-Quran, kalau tumbuhan juga ada dijelaskan dalam al-Quran. Didalam al-quran itu ada yang menjelaskan
hewan mulai melata, berjalan diatas perut, dengan dua kaki, empat kaki ada. Tapi virus inikan belum. Berarti perlu penelitian
lebih lanjut kekitanya. 1
i. Guru mendeskripsikan DNA dan RNA
Tindakan yang dilakukan oleh guru pada tahap ini memberikan pengetahuan dasar mengenai DNA dan RNA. Guru juga membatasi
pemahaman siswa mengenai DNA dan RNA karena materi tersebut akan dipelajari pada kelsa berikutnya. Tindak pedagogik yang
dilakukan guru merupakan motif informing menginformasikan dan
20
Lampiran 7, h.158.
motif boundary marking membatasi. Berikut cuplikan wacana yang terjadi:
21
194 G : Nanti akan dipelajari DNA dan RNA itu apa. DNA itu Deoxyribonucleid Acid sedangkan RNA itu Ribonucleid Acid.
Yah, jadi DNA dan RNA adalah bahan dasar makhluk hidup. Bahan dasar protein. Ada kode-kodenya nanti akan dipelajari
lebih lanjut di buku biologi empat yah. Ini hanya untuk mengetahui saja. 1
195 G : jika kalian senang dengan mikro, dengan molekul nanti kuliahnya bisa memilih jurusan mikro, yah bisa meneliti DNA
dan RNA bisa. Nah itu. 2 196 G : tetapi kalo virus dia hanya punya DNA saja tadikan. Nah inikan
. memperlihatkan gambar pertama kali dia disaring, kemudian ini bentuk-bentuknya. Dan virus hanya punya DNA atau RNA
sudah itu saja. Tidak mempunyai selubung inti, hanya punya protein saja ya kan. Pokoknya jika sudah keluar dari makhluk
hidup ya sudah tidak berdaya. Yah... Mengkristal namanya, tidak berdaya kalau virus keluar dari makhluk hidup. Tetapi kalo
virus sudah menempel sedikit saja di kulit hidup lagi virusnya. Makanya dia dinamakan parasit obligat. Mutlak harus hidup di
makhluk hidup. Wajib di makhluk hidup. 1
j. Guru menolak pendapat siswa
Pada tahap ini guru menolak tindakan siswa yang menyebutkan bahwa virus tidak mati. Tindak pedagogik yang dilakukan guru
merupakan bentuk motif boundary marking membatasi. Berikut cuplikan wacana yang terjadi:
22
197 S : kalau tidak mati. 9 198 G : virus bukan mati, tetapi dia mengkristal. 6c
199 S : bu virus tidak pernah mati bu? 9
k. Guru menjelaskan peran virus dalam kehidupan
Tindakan yang dilakukan oleh guru pada tahap ini menjelaskan manfaat dan kerugian yang disebabkan oleh virus. Manfaat virus
diantaranya sebagai vaksin dari virus itu sendiri. Sedangkan untuk kerugian virus menyebabkan penyakit pada hewan, manusia maupun
tumbuhan. Tindak pedagogik yang dilakukan guru merupakan motif
21
Lampiran 7, h. 159.
22
Lampiran 7, h. 160.
informing menginformasikan dan motif elicting menenjelaskan. Berikut cuplikan wacana yang terjadi:
23
210 G : Selain Polio, apa lagi yang disebabkan oleh virus? 1 211 S : cacar 7a
212 S : hepatitis 7a 213 G : bisa jadi begini virus itu ditemukan, kemudian dikembangbiakan
saya kurang mengetahui bagaimana caranya itu bagian mikro. Nanti diambil bagian yang beracun dari virus itu, diolah
kemudian dimasukan kedalam tubuh racun yang sudah dilemahkan tadi itu namanya vaksin. Vaksin tersebut kemudian
disuntikan namanya imunisasi kedalam tubuh kita sehingga tubuh kita sudah punya vaksin. Misalnya vaksin polio begitu
terkena virus polio sudah ketahuan nih langsung dia serang. 1
214 S : cacar 9 215 G : sama dengan orang yang penyakit cacarkan, kalo dia sudah
pernah kena cacar berarti dia sudah punya imunkan sudah ada bekasnyakan suatu saat kena cacar lagi antibodinya sudah kenal.
Tapi yang belum pernah kena cacar, maka antibodinya tidak mengenali. 1
l. Guru menjelaskan replikasi virus
Tindakan yang dilakukan oleh guru pada tahap ini menjelaskan bagaimana proses replikasi virus berdasarkan gambar yang tertera pada
slide power point dan video. Tindak pedagogik yang dilakukan guru merupakan motif elicting menenjelaskan. Berikut cuplikan wacana
yang terjadi:
24
225 G : dipakai, kan tadi kan dia mencari gambar fase replikasi virus
5a 226
Hening 11 227
G : inikan DNAnya ya jadi kalian membayangkan bagaimana orang mengebor mau mengecor, sama seperti cara virus
mengebor inang. Jadi dengan mengebornya orang yang sedang mengecor itu Mirip sekali. Dia selubungnya hanya protein
didalam DNA. Inikan inang yah, inangnya itu bisa berbagai macam mulai dari bakteri sampai kemanusia memperlihatkan
video. Nah mengebor dia, terus dnanya masuk dan tersebar. Tidak virus hanya perlu untuk menitipkan dnanyasaja, inikan
masuk fase merakit nih, dibentuk lagi kepala, ekor sama seperti dia sebelumnya namanya replikasi baru litik. Sudah nanti virus
tersebut masuk lagi ke yang berikutnya jadi virus tidak punya selubung lagi ya sudah selesai. Bayangkan bakteri saja yang
sangat keci bisa menghasilkan beberapa virus apa lagi kalau
23
Lampiran 7, h. 161
24
Lampiran 7, h.162
virus masuk ke dalam sel tubuh kita, yah. 1
m. Guru menutup kegiatan pembelajaran
Pada tahap ini tindakan yang dilakukan oleh guru menjelaskan kegiatan pada pertemuan berikutnya serta mengabsen siswa. Tindak
pedagogik yang dilakukan guru merupakan motif informing menginformasikan. Berikut cuplikan wacana yang terjadi:
25
247 G : besok tolong dipelajari lagi materi yang sudah diberikan dari
kemarin, nanti saya berikan modulnya besok kita siap untuk ulangan. 2
248 S : kapan bu.? 9
249 S : iya bu kapan ? 9
250 G : tidak ada lagi hari yah? 3
251 S: habis lebaran saja buu 7a
252 G : ya udah, yang jelas kamu belajar saja dulu siap-siap. 2
253 G : siapa yang hadir hari ini? 1
Berdasarkan motif tindak pedagogik materi subjek menurut Siregar
26
pada proses belajar mengajar materi virus ini, tindak pedagogik yang dilakukan oleh
guru lebih banyak melakukan tindak pedagogik berupa motif informing menginformasikan dimana guru hanya memberikan tambahan penjelasan dari
apa yang telah didiskusikan oleh siswa. Beberapa motif elicting mengaitkan dan memberi penjelasan pada materi yang memerlukan penjelasan yang lebih
mendalam, motif direting mengarahkan pada saat diskusi berlangsung dan terdapat pula motif boundary marking membatasi dimana guru membatasi
pemberian informasi kepada siswa agar tidak keluar dari materi virus. 3. Pola Komunikasi
Pola komunikasi yang terjadi dari interaksi verbal dalam proses belajar mengajar menggunakan pendekatan kooperatif pada konsep virus merupakan pola
komunikasi banyak arah atau pola komunikasi transaksi. Menurut Sudjana pola komunikasi transaksi adalah komunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksi
25
Lampiran 7, h.164
26
Muhammad Halomoan, “Analisis Interaksi Kelas Dan Pertanyaan Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar Suhu Dan Kalor”, Tesis pada PPS UPI, Bandung : tidak Diterbitkan, h. 20
dinamis antara guru dengan siswa tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya.
27
Dimana terjadi komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan sesama siswa hal ini dapat terbuktikan dari teks
dasar, lembar observasi guru dan siswa, dan catatan lapangan yang ada. Pola komunikasi ini membuat proses belajar mengajar menjadi lebih interaktif.
27
Pupuh Fatturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: strategi mewujudkan pembelajaran bermakna melalui, penanaman konsep umum konsep islami Bandung : PT
Refika Aditama, 2010, h. 40
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN