Teknik Analisis Data Deskripsi Interaksi Verbal dalam Peroses Belajar Mengajar menggunakan Pendekatan Kooperatif dengan Metode Diskusi pada Konsep Virus

Tabel 3.4 Matrik Hubungan Antar Kategori VICS s Misalnya pada pasangan 2-2 diletakan pada baris 2 dan kolom 2 terletak di daerah A. Pasangan 9-5a diletakan pada baris 9 dan kolom 5a terdapat di daerah G. Pasangan 12-10 diletakan pada baris 12 dan kolom 10 yaitu terletak di daerah U. pasangan 10-8 diletakan pada baris 10 kolom ke 8 terletak didaerah T dst. 16 16 Lampiran 6, h. 136. 1 2 3 4 5a 5b 5c 6a 6b 6c 7a 7b 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5a 5b 5c 6a 6b 6c 7a 7b 8 9 10 11 12 K L M N O I Dime ns i Pe ngajar Dime ns i Pe mbe lajar B J S T D im en si Pe ng aja r D im en si Pe m be la ja r A D C E F G H P Q R U 45 BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

1. Interaksi Verbal Menurut Siregar matriks hubungan antar kategori Verbal Interaction category system VICS merupakan hubungan dimensional yang memperlihatkan interaksi verbal yang terjadi antara pembelajar dan pengajar. Matriks pada gambar 4.4 merupakan gambaran interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Tabel 4.1 Urutan antar hubungan kategori pada proses belajar mengajar virus 1 Keterangan:  Angka dalam kotak merupakan jumlah munculnya dalam wacana.  Huruf dalam lingkaran merupakan daerah interaksi.  Angka yang ada ditiap daerah merupakan frekuensi yang diperoleh masing-masing daerah. 1 Lampiran 6, h. 136-137 1 2 3 4 5a 5b 5c 6a 6b 6c 7a 7b 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5a 5b 5c 6a 6b 6c 7a 7b 8 9 10 11 12 Dimensi Pengajar Dimensi Pembelajar D im en si P en gaj ar 11,81 1,57 8,66 D im en si P em be laj ar 3,15 4,72 4,72 0,78 9,54 7,09 2,36 1,57 44,09 2 3 2 2 2 1 4 2 2 1 4 1 10 2 5 4 2 1 1 42 12 1 1 2 1 1 6 A B C D E F G U J I H K L M N T S R Q P 1 1 1 1 1 2 1 1 1 Dengan presentase dari masing- masing daerah adalah sebagai berikut: 2 Gambar 4.1 Persentase masing-masing daerah Berdasarkan diagram tersebut diatas persentase daerah O 9,54 dan daerah T dengan persentase 44,09 mengindikasikan bahwa proses diskusi mendominasi interaksi verbal yang terjadi didalam kelas. Peran guru pada interaksi ini terlihat dengan persentase daerah A sebesar 11,81 dimana selama diskusi berlangsung guru hanya berperan sebagi pemberi informasi informing. Terjadinya kegiatan tanya jawab yang terjadi didalam kelas dapat dilihat dari persentasi daerah C sebesar 8,66 dan daerah G sebesar 4,72. Dimana tingkat inisiatif siswa untuk mengajukan pendapat atau bertanya kepada guru sebesar 7, 09.. Dari diagram tersebut juga dapat terlihat masih rendahnya respon guru dalam menerima atau menolak pendapat atau perilaku siswa terlihat dari persentase daerah B sebesar 1,57, daerah J sebesar 0,79, daerah Q sebesar 2,36 dan daerah R sebesar 1,75. Dimana Daerah B dan daerah Q merupakan gambaran guru menerima pernyataan, pertanyaan atau perilaku siswa. Daerah J dan daerah R merupakan gambaran guru menolak pernyataan, pertanyaan atau perilaku siswa. Berdasarkan persentase pada masing-masing daerah tersebut dan 2 Lampiran 6, h. 137. Daerah A, 11.81 Daerah B, 1.57 Daerah C, 8.66 Daerah G, 4.72 Daerah J, 0.79 Daerah K, 3.15 Daerah O, 9.54 Daerah P, 7.09 Daerah Q, 2.36 Daerah R, 1.57 Daerah T, 44.09 Daerah U, 4.72 juga dilihat dari transkrip percakapan yang ada pada teks dasar dapat diketahui bahwa guru kurang memberikan respon berupa menerima atau menolak jawaban dari pernyataan yang diucapkan siswa. Daerah U yang merupakan penggambaran dari kategori 11 merupakaan kondisi kelas senyap dan kategori 12 merupakan gambaran kondisi kelas ribut memiliki persentase sebesar 4, 72. Kondisi kelas dalam keadaan hening terjadi dimana siswa mempersiapkan mulainya diskusi dan menyimak jalannya presentasi dari diskusi. sedangkan kondisi kelas ribut terjadi ketika sesi tanya jawab pada saat presentasi berlangsung dan jugaperalihan dari kegiatan awal ke kegiatan inti dan atau dari kegiatan inti ke kegiatan akhir. Selama proses belajar mengajar berlangsung tidak terjadi interaksi verbal pada daerah D, E, F, H, I, L, M, N, M, dan S. 2. Tindak Pedagogik Guru Ada 13 tindakan pedagogik guru yang terjadi selama proses belajar mengajar menggunakan pendekatan kooperatif dengan metode diskusi pada konsep virus. Pembelajaran yang terjadi yaitu : guru mendeskripsikan pertemuan sebelumnya, guru mempersiapkan siswa berkelompok, guru mengawasi jalannya diskusi, guru mempersiapkan siswa untuk presentasi, guru menutup seluruh kegiatan jalannya proses diskusi, guru memberikan penguatan materi virus, guru menjelaskan sejarah penemuan virus, guru mengemukakan ayat al-quran yang terkait virus,guru mendeskripsikan DNA dan RNA, guru menjelaskan proses replikasi virus, guru menutup kegiatan pembelajaran. Tindakan yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar merupakan bentuk dari perwujudan tindakan pedagogik materi subjek menurut Siregar. Tindakan pedagogik guru tersebut berupa motif informing menginformasikan, eliciting menggali atau memberi penjelasan, directing mengarahkan dan boundary marking membatasi Tabel 4.2 Motif penyajian menurut siregar dengan jumlah tindak pedagogik guru selama pengajaran Motif Pengajar Jumlah Tindakan Pedagogik Informing 14 Eliciting 3 Diriciting 3 Boundary Marking 3 3. Pola Komunikasi Interaksi verbal yang terjadi pada proses belajar mengajar menggunakan pendekatan kooperatif dengan metode diskusi pada konsep virus membentuk pola komunikasi banyak arah atau pola komunikasi transaksi. Berikut adalah gambar pola komunikasi yang terjadi. Keterangan: G = Guru 1 = kelompok 1 2 = kelompok 2 3 = kelompok 3 4 = kelompok 4 5 = kelompok 5 Gambar 4.2 Pola komunikasi yang terjadi G 1 5 3 2 4