Pendekatan Pembelajaran kooperatif Kajian Teoritis

Keterampilan tingkat mahir meliputi mengelaborasi, memeriksa dengan cermat, menanyakan dengan benar, menetapkan tujuan, dam berkompromi. Semua siswa yang terlibat dalam pambelajaran kooperatif diharapkan memiliki keterampilan-keterampilan yang disebutkan di atas. Hal ini sangatlah penting dikarenakan pendekatan pembelajaran kooperatif sangat bergantung pada keterampilan tersebut.

3. Metode Diskusi

Menurut Roestiyah metode diskusi adalah salah satu metode belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru disekolah. Didalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat saling tukar menukar informasi, pengalaman, pemecahan masalah, dapat juga semuanya aktif tidak tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja. 18 Menurut Sudjana diskusi pada dasarnya adalah tukar menukar informasi, pendapat dan unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian yang lebih jelas dan lebih teliti tentang suatu atau persiapan dan merampungkan keputusan bersama. Oleh karena itu diskusi bukan debat, melainkan tiap orang diharapkan memberi sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali paham hasil pemikiran bersama. 19 Menurut Suryosubroto metode diskusi adalah suatu metode diskusi adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa kelompok-kelompok siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau penyusunan berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. 20 Menurut Cross diskusi dikelas sangat efektif dalam 18 Roestiyah N, K, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta: Jakarta, 2008, cet.7, h.10 5. 19 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar Sinar Baru Algensindo: Bandung, 2010, cet. 11, h.79. 20 Suryosubroto, Proses Belajar mengajar Disekolah, rineka cipta: jakarta, 2009, cet. 5, h. 16. mengkionstruksi pengetahuan karena pelajar mengemukakan idenya, bertanya, memberikan umpan balik, dan mengevaluasi idenya. 21 Metode diskusi adalah proses pembelajaran berupa pembentukan kelompok- kelompok belajar siswa, dimana terjadi pertukaran informasi antar sesama siswa mengenai suatu materi pelajaran untuk mendapatkan keputusan bersama. Dalam proses diskusi semakin banyak siswa yang terlibat dalam menyumbangkan pikiran semakin banyak pula informasi yang mereka pelajari. Langkah- langkah dalam melaksanakan diskusi: 22 a. Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberi pengarahan seperlunya mengenai cara pemecahan masalah. b. Dengan diarahkan oleh guru siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi. c. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing, sedangkan guru berkeliling dari satu kelompok ke kelompok yang lain untuk memberikan dorongan dan bantuan agar setiap anggota kelompok berpartisipasi dalam berdiskusi. d. Kemudian tiap-tiap anggota kelompok melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi tersebut ditanggapi oleh semua siswa dan guru memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan e. Semua siswa mencatat seluruh hasil diskusi. Kelebihan metode diskusi antara lain 23 : a. Siswa dilatih untuk melakkukan proses berpikir, b. Siswa dilatih mengungkapkan dan mempertahankan pendapat c. Siswa dilatih untuk berpikir kritis, berpikir sistematis, bersikap terbuka, dan belajar menghargai pendapat orang lain. d. Menunjang usaha pengembangan sikap sosial dan demokratis para siswa. 21 Y. Herlanti, Dkk, Kualitas Argumentasi Pada Diskusi Isu Sosiosiantifik Mikrobiologi Melalui Web Blog, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, h, 169 jurnal diakses pada tanggal 3 Januari 2013 dari httpjournal.unnesindex.phpjppi 22 Suryosubroto, Op.cit, h. 169. 23 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains Jakarta: Lembaga penelitian UIN Jakarta, 2006, h.100. Dengan metode diskusi diharapakan siswa dapat berbagi pengalaman dalam pemecahan masalah. Meningkatkan pemahaman siswa terhadat suatu masalah. Mengembangkan kemapuan berpikir dan komunikasi. Membina kerjasama yang sehat antar siswa. Diskusi baik dilaksanakan apabila membahas: 24 a. Hal-hal yang menarik minat dan perhatian siswa. Siswa akan memiliki motivasi yang kuat dalam memecahkan soal kalau mereka berminat dan menaruh perhatian terhadap masalah itu. b. Masalah itu harus mengandung banyak memungkinan jawaban, dan masing- masing dapat dijamin kebenarannya. c. Harus merangsang pertimbangan, kemampuan berpikir logis dan usaha memperbandingkannya.

3. Interaksi Dalam Proses Belajar Mengajar

Menurut Zahed: 25 “Interaction is the same as interpersonal comunication it is progress through which information, meanings and emotions are expressed through verbal an non verbal messages ” Kutiapan diatas mengandung arti interaksi merupakan komunikasi antar sesama melalui proses informasi, pikiran dan emosi secara tertulis dan non tertulis. Menurut Vann den Oord and Rossem: 26 “Interction between students and teachers have the potential to shape the course of tudent learning” Kutipan diatas mengandung arti interaksi antara guru dan siswa memiliki potensi membentuk arah belajar guru dan siswa. Menurut Suryo Subroto proses 24 Roestiyah N, K, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta: Jakarta, 2008, cet.7, h. 7. 25 Solmaaz et. all, A Sudy On The State Of Teacher –Student Verbal Interactins During Teaching Process And Its Relationship With Academic Achievment Of Midlle School Students In Ardabil, International Research Journal of Applied and Basic Sciens, Vol 4 7 2013 26 Julie B. Smart And Jeff C. Marshass, Interaction Between Classroom Discoure, Teahers, Questioning, And Student Cognitive Engagement In Middle School Science, Journal of Science Teacher Education , Diakses pada tanggal 8 Juni 2013 dari www.presby.eduwp- contentuploadssites542013065-3d4-smart-scholary-work-samle.pdf belajar mengajar ialah terjadinya interaksi guru dengan siswa dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. 27 Proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang disepakati dan dilakukan guru-mudir untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. 28 Menurut De corte mengatakan bahwa proses belajar mengajar adalah intreraksi antara kegiatan guru dan kegiatan siswa selama periode tertentu. dalam proses belajar mengajar terdapat aspek proses belajar, prosedur didaktis, materi pelajaran, pengelompokan siswa dan media pengajaran. 29 Proses belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi dan komunikasi timbal balik antara guru dan siswa merupakan ciri dari syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Perlu lebih dipahami bahwa interaksi dalam proses belajar mengajar tidak sekerdar hubungan komunikasi antara siswa dengan guru tetapi merupakan interaksi edukatif yang tidak hanya menyampaikan materi pelajaran melainkan juga menanamkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. 30 Sesuai dengan penyebutannya proses belajar mengajar adalah kesatuan dua proses antara siswa yang belajar dengan guru yang membelajarkan. Kedua proses ini harus disadari oleh siswa yang sedang belajar dan guru yang membelajarkan, sehingga antara kedua proses ini terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar. 31 27 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah Jakarta: PT.Asdi Mahatsatya, h. 30 28 Pupuh Fatturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: strategi mewujudkan pembelajaran bermakna melalui, penanaman konsep umum konsep islami Bandung : PT Refika Aditama, 2010, h. 10 29 Eko Pujiastuti, dkk., Kompetensi Profesional, Pedagogik Guru IPA, Persepsi Siswa Tentang Proses Pembelajaran, Dan Kontribusinya Terhadap Hasil Pembelajaran IPA Di SMPMTS Kota Banjar Baru, Innovative Journal Of Curriculum And Educational Technology, h.23, jurnal diakses pada tanggal 22 juli 2013 dari http:journal.unnes.ac.idsjuindex.phpujet 30 Nuryani , Strategi Belajar Mengajar Biologi Malang: UM PRESS, 2005, h. 5 31 Pupuh Fatturrohman dan Sobry Sutikno, Op.cit, h. 5