Fungsi Agama Fungsi dan Tujuan Agama
37
memuat norma-norma tertentu. Secara umum norma-norma tersebut menjadi kerangka acuan dalam bersikap danbertingkah laku agar sejalan
dengan keyakinan agama yang dianutnya. Sebagai sistem nilai agama memiliki arti yang khusus dalam kehidupan individu serta dipertahankan
sebagai bentuk ciri khas.
35
Sedangkan fungsi agama dalam masyarakat adalah fenomena hidup manusia. Dorongan untuk bergama, penghayatan terhadap wujud agama
serta bentuk pelaksanaanya dalam masyarakat biasa berbeda-beda, namun pada hakekatnya sama, yaitu, bahwa semua agama merupakan jawaban
terhadap kerinduan manusia yang paling dalam yang mengatasi semua manusia. Pada hakekatnya seluruh manusia ini secara fithriah mempunyai
potensi untuk percaya kepada Yang Maha Esa dan karena agama yang mengajarkan tentang konsepsi ketuhanan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dan kehidupan umat manusia. Agama merupakan factor yang sangat penting dan sangat menentukan bagi kehidupan jutaan manusia.
Agama seringkali menjadi motif dalam keputusan-keputusan politik, social ekonomi, serta pernyataan-pernyataan kebudayaan. Agama dapat
mempersatukan dari berbagai suku dan bangsa di dunia ini. Agama dapat menjadi tali pengikat persaudaraan yang kekal, yang
melampaui batas-batas wilayah atau georafi. Orang-orang beragama lebih dekat satu sama lain karena mereka mengenal seperangkat nilai-nilai dasar
sebagai pedoman bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Agama mempunyai 2 dimensi yaitu transcendentalukhrowi menyangkut
hubungan manusia dengan Tuhannya dan mondial duniawi menyangkut
35
Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005, h.254
38
hubungan manusia dengan manusia lain dan lingkungan. Menurut DR. Nico Syukur Dister ditinjau dari segi psikologi agama ada 4 macam
motivasi kelakuan bergama yaitu: 1.
Agama sebagai sarana untuk mengatasi frustasi 2.
Agama sebagai sarana untuk menjaga kesusilaan dan tata tertib masyarakat.
3. Agama sebagai sarana untuk memuaskan intelek yang ingin tahu.
4. Agama sebagai sarana mengatasi ketakutan. Tinjauan ini bersifat
fungsional, sedangkan dibalik itu masih ada motif lain yang lebih dalam yang tidak bisa lepas dari sifat dan kodrat manusia itu sendiri.
36