Mengadakan Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Bimbingan Agama
74
bertujuan untuk menambah wawasan keagama’an bagi setiap pegawai agar tidak menyalahgunakan kesempatan yang ada sehingga terbentuknya pola
motivasi berprestasi kerja yang benar-benar sesuai dengan aturan dan harapan masyarakat.
Kemenag melaksanakan evaluasi dengan secara teliti dan secara keseluruhan terhadap para pegawai Kementerian Agama Bogor, dengan
cara menijau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi,seperti adanya perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan
dalam pencapaian suatu tujuan. Sedangkan dengan faktor internalnya yaitu strategi yang tidak efektif atau hasil implementasi yang buruk sehingga
dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang akan dicapai, mengkur prestasi membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan, mengambil
tindakan korektif yaitu untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana, tindakan ini diperlukan bila tindakan hasil tidak sesuai dengan
yang dibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan. Tanda-tanda keberhasilan diadakannya strategi bimbingan agama
ini cukup banyak, salah satunya disiplin mengenai waktu kerja, adanya etika yang cukup tinggi disesama pegawai, menipisnya nilai-nilai negatif
yang selama ini menempel pada citra PNS.
7
Adapun tingkat keberhasilan yang dicapai dengan diadakannya strategi bimbingan agama ini, memang tidak bisa diukur dengan nilai,
namun yang jelas pola pendekatan agama ini cukup berhasil terutama menghilangkan sifat-sifat buruk dalam bekerja yang mungkin kerap kali
dialami seseorang dalam bekerja terutama adanya godaan materi sehingga yang bersangkutan tidak bekerja sesuai aturan yang berlaku.
7
Wawancara pribadi dengan Bapak H. Deden Efendi SE, M.Si, Bogor 3 september 2012
75
Disiplin mengenai waktu kerja hal itu dapat dilihat melalui kehadiran para pegawai ditempat kerja untuk bekerja sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan dan menurunkan tingkat absensi pegawai. Adanya kerajinan para pegawai dalam melakukan tugas tanpa adanya paksaan
melainkan dengan adanya rasa penuh tanggung jawab, adanya etika yang cukup tinggi di sesama pegawai, menipisnya nilai-nilai negatif yang
selama ini menempel pada citra PNS, adanya pola peningkatan kuantitas kerja seperti seberapa cepat pekerjaan dapat diselesaikan, adanya kualitas
kerja yang lebih baik seperti ketepatan, ketelitian dan keterampilan dalam menyelesaikan pekerjaan, dan adanya peningkatan kinerjadari setiap
pegawai terutama bagaimana menempatkan pesan agama dalam setiap aktifitas kerja sehingga hasil prestasi yang dirasakan bisa sesuai harapan
lembaga, masyarakat dan bisa bernilai ibadah di mata Allah SWT.
8