Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya motivasi

45 mempengaruhi motivasi seseorang. Faktor-faktor tersebut mencakup kemampuan, talenta, keahlian, pengetahuan dan lain-lain. Jika seseorang tidak mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam suatu tugas, motivasi untuk menjalankan tugas tersebut akan rendah dan kinerjanya menjadi tidak optimal. b. Pengaruh kelompok Menjelaskan bahwa motivasi individu dipengaruhi oleh orang- orang disekitarnya atau kelompok bekerja. Dalam hal ini, motivasi individu akan menurun jika satu atau dua anggota kelompok kerja tersebut tidak memiliki kemampuan kerja kelompok yang baik. c. Pengaruh organisasi Menjelaskan faktor-faktor yang datang dari perusahaan, seperti: obligasi, peraturan, politik, konflik dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Beberapa peneliti lain berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dapat dikelompokan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Wahjosumidjo 1987 menguraikan dua faktor tersebut sebagai berikut: 1. Faktor internal Faktor internal adalah keadaan yang berasal dari dalam diri. Faktor- faktor tersebut dintaranya adalah: a Sifat-sifat pribadi yang melekat sebagai unsur kepribadiannya. b Sistem nilai atau norma yang dianut c Kedudukan atau jabatan pada organisasi dan tingkat pendidikan. 46 d Pengalaman-pengalaman kerja e Persepsi dan sikap f Kemampuan dan keterampilan 2. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah : a Kebijaksanaa-kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi atau perusahaan, termasuk didalamnya prosedur kerja, berbagai rencana dan program kerja. b Persyaratan kerja yang telah dipenuhi oleh karyawan. c Tersediannya seperangkat alat-alat dan sarana yang diperlukan dalam mendukung pelaksanaan kerja. d Gaya kepemimpinan atasan,dalamarti sifat-sifat dan perilakuatasan terhadap bawahan. 5. Tujuan Pemberian Motivasi a. mendorong gairah dansemangat kerja karyawan b. meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan c. meningkatkan produktifitas kerja karyawan d. mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan e. meningkatkan kedisiplinan menurunkan tingkat absensi karyawan 44

F. Berprestasi

1. Pengertian berprestasi

Prestasi adalah hasil usaha dari suatu kegiatan yang dilakukan 44 Malayu S.P Hasibuan, Organisasi dan Motivasi, Bandung: Bumi Aksara, 1996, h. 97 47 seseorang, prestasi merupakan hasil sebuah usaha yang tidak selamanya identik dengan hasil yang baik, tetapi bisa sesuatu hasil yang tidak baik, namun pada umumnya prestasi diasosiasikan sebagai hasil terbaik. Meneurut Adi Negero, prestasi adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu menunjukan kecakapan suatu bangsa. Sedangkan m enurut W. J. S Winkel Purwadarmtinto “prestasi adalah hasil yang dicapai secara optimal. Dari pengertian di atas maka prestasi bisa didefinisikan adalah sebuah usaha, pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga mencapai hasil yang terbaik dan maksimal. 45

2. Jenis Prestasi

a. Prestasi Belajar Prestasi belajar dapat dilihat dariadanya perubahan tingkah laku atau sikap dari anak didik. Menurut Bloom ada 2 bentuk prestasi yaitu: 46 1 Prestasi belajar aspek kognitif Prestasi belajar aspek kognitif ini hanya menitik beratkan pada masalah atau bidang intelektual sehingga kemampuan akal akan selalu mendapatkan perhatian yaitu kerja otak untuk dapat menguasai berbagai pengetahuan yang diterima. 2 Prestasi belajar aspek afektif Prestasi belajar aspek ini lebih menitik beratkan pada bidang dan tingkah laku. Aspek ini sudah tentu mempunyai nilai 45 Redaksi PT Pustaka Binaman Pressindo, Penilaian Prestasi Kerja Jakarta: PT Gramedia, 1986, h. 59 46 Ibid., h. 59