Tujuan Agama Fungsi dan Tujuan Agama

39 Swt. 4. Menyempurnakan akhlak manusia. D. Strategi Bimbingan Agama Strategi bimbingan agama adalah suatu proses atau cara untuk bimbingan yang diarahkan kepada agama, baik tujuan materi maupun metode yang diterapkan. Bimbingan tersebut berupa pertolongan dibidang mental spiritual, yang bertujuan agar dapat mengembangkan potensi fitrah yang dibawa sejak lahir secara optimal dengan rasa menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al- Qur’an dan Al-Hadist Rasulullah dalam dirinya, sehingga ia mampu hidup selaras sesuai dengan apa yang dianjurkan Allah dan Rasulullah sehingga mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 37 Berkembangnyafitrah beragama tiap individu secara optimal, maka akan dapat menciptakan hubungan yang baik dengan Allah SWT, dengan manusia, dengan alam sekitar, sekitar makhluk lainnya sebagai manifestasi dari perannya sebagai Khalifah Allah dibumi yang sekaligus juga berfungsi sebagai penyembah pengabdi kepada Allah SWT. 38 Oleh sebab itu, Nabi Muhammad SAW menduduki fungsi sebagai counselor agung ditengah umatnya, yang diteladani oleh para sahabatnya dan para ulama sepanjang zaman. Fenomena yang seperti inilah peran serta para ulama sangat dibutuhkan sebagai orang yang memahami agama islam secara mendalam, dan yang akan membimbing manusia kejalan yang di ridhoi Allah SWT. 37 Thohari Musnawar, Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam, Yogyakarta: UII Press, 1992 h.76 38 Umar, Tartono, Bimbingan dan Penyuluhan Bandung: PT. Pustaka Setia, 1998 Cet. Ke-1, h. 77 40 Jadi dapat penulis simpulkan strategi bimbingan agama yaitu: suatu proses atau cara membantu individu agar mampuhidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun diakhirat.

E. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak ataupun berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterprestasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motif menurut Drs. Malayu SP. Hasibuan adalah suatu perangsang keinginan want dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sedangkan motif menurut Bernard Berelson dan Gray A. Steiner “ A motives is an inner state that energizes, actives or moves and that direct or channels behavior toward goals, yang artinya “ sebuah motif adalah suatu pendorong dari dalam untuk beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau mengarah kepada sasaran akhir. 39 Motivasi hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut.Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan pegawai agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk 39 Malayu S.P Hasibuan, Organisasi dan Motivasi, Bandung: Bumi Aksara, 1996, h. 95 41 mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang “mampu, cakap dan terampil”, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal.Kemampuan,kecakapan dan keterampilan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktifitas