Glukosa Darah HASIL DAN PEMBAHASAN

Grafik 4.2 Rerata Berat Badan Semua Kelompok Berdasarkan tabel 4.3 dan grafik 4.2 berat badan rerata antara kelompok percobaan selama penelitian terlihat perbedaan. Kelompok normal mengalami kenaikan berat badan sebanyak 12,7. Hal ini dapat terjadi antara lain karena intake makanan yang didapatkan tidak sesuai dengan energi expenditure, sehingga lebih banyak kalori yang didapat tetapi sedikit yang dipergunakan. Pada kelompok diabetes mellitus terjadi penurunan sejumlah 32,8 , pada keadaan diabetes mellitus akan terjadi penurunan berat badan yang merupakan salah satu dari gejala klinis yakni polifagia, polidipsi, dan poliuria. Penurunan berat badan diakibatkan karena pada kondisi diabetes mellitus terjadi defisiensi insulin atau resistensi insulin yang berpengaruh terhadap metabolisme lemak dan protein. 6 Pada kelompok terapi terjadi penurun berat badan sebesar 24,8 , pada penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan dosis yang sama tetapi waktu penelitian yang berbeda yaitu selama 30 hari terjadi kenaikan berat badan yang signifikan, tetapi karena penelitian ini hanya dilakukan selama 7 hari kenaikan berat badan belum terlihat. 17 50 100 150 200 250 300 350 Hari 0 Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Kelompok normal Kelompok diabetes mellitus Kelompok terapi gr Tabel 4.4 Hasil Statistik Uji One-Way Anova Mean Standar Deviasi p-Value Kelompok normal 1,1715 20,9540 Kelompok diabetes mellitus 66,5397 16,439939 0,002 Kelompok terapi 84,0556 22,66642 Berdasarkan data dari statistik tabel 4.4, berat badan menunjukan hasil yang signifikan dengan p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak kayu manis memberikan pengaruh terhadap berat badan pada masing-masing kelompok penelitian.

4.3 HDL

Tabel 4.5 Hasil Analisis Data HDL Semua Kelompok Mean Standar deviasi p-Value Kelompok normal 75,0 9,63328 Kelompok diabetes mellitus 94,5 10,81912 0,030 Kelompok terapi 83,3 7,0701 Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji One-Way Anova 5 dengan arti terdapat perbedaan yang bermakna antara pengaruh ekstrak Cinnamomum cassia dengan kadar HDL. Perbedaan yang bermakna ini meliputi kelompok normal, kelompok diabetes mellitus dan kelompok terapi. Berdasarkan tabel 4.5, kelompok normal dengan rerata kadar HDL 75 mgdl, pada keadaan ini tikus kelompok normal memang memiliki kadar HDL yang rendah tetapi masih dalam batas normal yaitu 40 mgdl. Kelompok diabetes mellitus dengan rerata kadar HDL 94,5 mgdl terjadi perbedaan yang bermakna karena pada penderita diabetes mellitus akut tubuhnya masih dapat berkompensasi dan kerja insulin untuk meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel jaringan lemak melalui rekrutmen GLUT-4 masih bagus, sehingga glukosa berfungsi sebagai prekursor untuk pembentukan asam lemak dan gliserol. 6 Sedangkan pada kelompok terapi memiliki rerata kadar HDL 83,3 mgdl, karena ekstrak kayu manis tidak hanya mampu bertindak sebagai agen hipoglikemik, tetapi juga mampu bertindak sebagai agen hipokolesterolemik dan meningkatkan kadar HDL. Cinnamate dapat menghambat aktivitas HMG-CoA reduktase hepar dan menurunkan peroksidasi lipid di hepar, mekanisme ini setara dengan obat penurun kolesterol golongan statin. 19 Selain itu pada penelitian lain yang sama-sama menyatakan bahwa ekstrak Cinnamomun cassia berperan langsung dalam metabolisme lipid, sebagai contoh penelitian yang dilakukan dengan dosis berbeda 1,3,6 gramhari dapat mencegah terjadinya hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida dan menurunkan level dari asam lemak bebas diplasma pada subjek diabetes mellitus tipe 2. 16,18 Serta meningkatkan kadar HDL pada tikus terapi Cinnamomun cassia sebesar 83,3 sedangkan kadar normalnya 70. 18

4.4 Hambatan Penelitian

Penelitian yang dilakukan kali ini mempunyai keterbatasan dan kekurangan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, yaitu: 1. Kurangnya variasi dosis yang peneliti gunakan, sehingga peneliti tidak dapat membandingkan dengan dosis yang maksimal. 2. Sarana prasarana yang tersedia di laboratorium Animal house kurang memadai dari segi peralatan dan kebersihan, sehingga peneliti harus menyediakan sendiri alat-alat yang dibutuhkan.

Dokumen yang terkait

Efek pemberian ekstrak nigella sativa terhadap kadar glukosa darah dan kolesterol pada tikus diabetes mellitus yang diinduksi dengan streptozotocin

3 7 62

Efek ekstrak kayu manis “cinnamomum cassia” terhadap kadar glukosa darah, berat badan dan trigliserida pada tikus jantan strain sparague dawley yang diinduksi aloksan

2 13 69

Pengaruh Ekstrak Daun Yakon (Smallanthus sonchifolia) terhadap Berat Badan, Glukosa Darah, serta Kadar Kolesterol Tikus Diabetes strain Sprague dawley yang Diinduksi dengan Aloksan. 2014

0 7 63

Efek Pemberian Ekstrak Kayu Nigella sativa terhadap Glukosa Darah Dan Kolesterol Tikus Diabetes Mellitus yang Diinduksi Streptozotocin. 2014

1 6 62

Program Studi Pendidikan Dokter. Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014.

0 3 69

Efek ekstrak kayu manis (cinnamomun cassia) terhadap kadar glukosa darah, berat badan, berat organ pankreas, ginjal dan jantung tikus diabetes mellitus strain sprague dawley yang diinduksi aloksan

0 6 64

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 5 69

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Low Density Lipoprotein (LDL) pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 6 72

Efek Ekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kolestrol Tikus yang Diinduksi Streptozotosin(STZ)

1 15 66

Efek Pemberian Ekstrak Kayu Nigella sativa terhadap Glukosa Darah Dan Kolesterol Tikus Diabetes Mellitus yang Diinduksi Streptozotocin. 2014.

2 6 62