Kadar HDL . Pengukuran Sampel
masing-masing kelompok, sehingga didapatkan jumlah persentase berupa penurunan, data yang didapatkan dari hasil penelitian adalah:
Tabel 4.1. Glukosa Darah hari ke-1 dan hari ke-7 Semua Kelompok
Rerata Glukosa Darah Awal
mgdl hari ke-1 Rerata Glukosa
Darah Akhir mgdl hari ke-7
Persentase Penurunan
Kelompok normal 103
100 2,9
Kelompok diabetes mellitus 365
345 5,5
Kelompok terapi 555
397 28,5
Grafik 4.1 Rerata Glukosa Darah Hari ke-1 dan Hari ke-7 Semua Kelompok
Berdasarkan grafik 4.1 dan tabel 4.1 terdapat penurunan kadar glukosa darah terhadap ke-3 kelompok ini, tetapi untuk jumlah persentase tentunya
berbeda yaitu 2,9 untuk kelompok normal, 5,5 untuk kelompok diabetes mellitus, dan 28,5 untuk kelompok terapi. Persentase penurunan kadar glukosa
darah paling tinggi adalah kelompok terapi, tetapi penurunan kadar glukosa darah tidak mencapai kadar normalnya.
100 200
300 400
500 600
glukosa darah hari ke-1 glukosa darah hari ke-7
Kelompok normal Kelompok diabetes mellitus
Kelompok terapi mgdl
Selanjutnya dilakukan perhitungan secara statistik dengan menggunakan One-Way Anova. Namun karena distribusi data tidak normal dan varians data
tidak sama meskipun telah dilakukan transformasi data lampiran 4. Maka perhitungan secara statistik dilanjutkan dengan menggunakan Kruskal-Wallis.
21
Data yang didapat adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Analisis Data Glukosa Darah Akhir
Mean Rank p-Value
Glukosa darah akhir Kelompok normal
3,50 Kelompok diabetes
mellitus 10,67
0,006 Kelompok terapi
11,17
Dari tabel 4.2 diatas diperoleh nilai p 0,05 menunjukkan terdapat perbedaan glukosa darah yang bermakna antara kelompok penelitian, sehingga
dapat disimpulkan pemberian ekstrak Cinnamomum cassia selama 7 hari dengan dosis 200 mgkgbb memberi efek terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus
yang diinduksi aloksan. Pada glukosa darah kelompok diabetes mellitus terjadi penurunan sebesar
5,5 karena tikus ini mengalami diabetes yang berarti terjadi defisiensi insulin dan rusaknya sel-sel beta pankreas sehingga glukosa didalam darah sulit
dipecahkan, penurunan penyerapan glukosa oleh sel-sel, disertai peningkatan pengeluaran
glukosa oleh
hati melalui
proses glukoneogenesis
dan glikogenolisis.
6
Karena sebagian besar sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa tanpa bantuan insulin, timbul keadaan ironis, yakni terjadi kelebihan
glukosa ekstra sel sementara terjadi defisiensi glukosa intrasel. Sedangkan pada kelompok terapi, terjadi penurunan kadar glukosa darah sebesar 28,5 dengan
arti kayu manis memberi efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus.
Methylhydroxy chalcone polymer yang terkandung dalam kayu manis menunjukkan peningkatan aktivitas insulin lebih dari 20 kali dibandingkan
dengan komponen lain yang diteliti pada penelitian diabetes in vitro.
4