27
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang kami lakukan dengan sampel awal 55 ekor tikus, meskipun minimal sampel yang akan kami gunakan pada penelitian ini sebanyak
30 ekor tikus berdasarkan perhitungan dari rumus Federer. Akan tetapi dari ke-30 sampel tersebut yang berhasil bertahan dari awal hingga akhir penelitian hanya 15
sampel. Kematian hewan coba terjadi pada waktu yang berbeda-beda, 5 diantaranya mati pada masa adaptasi, sedangkan sisa tikus lainnya mati pada masa
setelah diinduksi aloksan dan juga pada kondisi setelah dinyatakan diabetes mellitus dan memasuki tahap penelitian. Kematian hewan coba ini diakibatkan
oleh kondisi laboratorium Animal House yang kurang bersih sehingga hewan coba banyak yang terkena infeksi. Dan dari ke-15 sampel yang masih bertahan sampai
akhir penelitian kami membagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 6 sampel kelompok normal, 3 sampel kelompok diabetes mellitus dan 6 sampel kelompok
diabetes mellitus dengan terapi ekstrak Cinnamomun cassia. Pengelompokan kelompok normal, kelompok diabetes mellitus dan
kelompok terapi dilakukan tidak secara random sampling akan tetapi berdasarkan kadar gula darah yang tinggi setelah diinduksi aloksan, dengan tujuan
agar ketika pemberian ekstrak dimulai dan selesai sampai tahap akhir terlihat perbedaan yang signifikan antara yang diberi ekstrak ataupun tidak.
Dan pada penelitian ini ide awalnya hanya ingin melihat seberapa besar pengaruh ekstrak terhadap kadar gula darah, akan tetapi karena selama penelitian
terjadi beberapa kendala yang tidak diharapkan, jadi penelitian ini menambahkan dua kategori untuk diteliti yaitu pengukuran berat badan dan pengukuran kadar
profil lipid khususnya kadar HDL. Dan pengukuran kadar HDL ini hanya dilakukan di akhir penelitian untuk membandingkan hasil kadar lipid antara
kelompok normal, kelompok diabetes mellitus dan kelompok terapi.
4.1 Glukosa Darah
Data glukosa darah pada pembahasan ini diambil dari jumlah rerata glukosa darah dari awal penelitian hari ke-1 dan akhir penelitian hari ke-7 dari