3.5 Alur Penelitian
3.6 Pengolahan Data
Dalam pengambilan data untuk penelitian ini, dilakukan eksperimen langsung terhadap tikus jenis ”Sprague-dawley” dengan berat badan 170 gr–200
gr, yang telah diberi perlakuan sebelumnya berupa pemberian aloksan dan ekstrak kayu manis Cinnamomum cassia. Ditambah dengan pencarian literatur dan
melakukan peninjauan pustaka untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh kayu manis Cinnamomum cassia terhadap penurunan kadar glukosa darah, berat
Pemberian makan dan minum sesuai kebutuhan ad libitum Hewan coba 55 ekor
tiba di Animal House Hewan coba mati 5 ekor
Hari - ke
7
Masa Adaptasi Hewan Coba
Adaptasi hewan coba setelah induksi
aloksan Pengukuran kadar
glukosa darah pengelompokkan
hewan coba Pengukuran
Glukosa darah akhir dan proses
sacrificed untuk pengambilan
plasma dan organ Pengukuran
kadar HDL
Hari - ke
8 10
11
12 19
Pengukuran BB glukosa darah
awal serta induksi aloksan 125
mgkgbb Pemberian ekstrak Cinnamomum
cassia 200 mgkgbb 1 kali sehari + pengukuran BB
20
35 hewan coba mati
Masa Perlakuan Hewan Coba
badan, dan kadar HDL. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data secara komputerisasi yaitu dengan SPSS versi 16.0. Uji yang dilakukan dengan variabel
kategorik-numerik adalah menggunakan uji One-Way Anova dengan syarat distribusi data normal dan varian data homogen. Pada pengolahan data glukosa
darah karena data tidak homogen, pengolahan data menggunakan uji Kruskal- Wallis. Pengolahan data berat badan, dan kadar HDL menggunakan uji One Way
Anova.
27
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang kami lakukan dengan sampel awal 55 ekor tikus, meskipun minimal sampel yang akan kami gunakan pada penelitian ini sebanyak
30 ekor tikus berdasarkan perhitungan dari rumus Federer. Akan tetapi dari ke-30 sampel tersebut yang berhasil bertahan dari awal hingga akhir penelitian hanya 15
sampel. Kematian hewan coba terjadi pada waktu yang berbeda-beda, 5 diantaranya mati pada masa adaptasi, sedangkan sisa tikus lainnya mati pada masa
setelah diinduksi aloksan dan juga pada kondisi setelah dinyatakan diabetes mellitus dan memasuki tahap penelitian. Kematian hewan coba ini diakibatkan
oleh kondisi laboratorium Animal House yang kurang bersih sehingga hewan coba banyak yang terkena infeksi. Dan dari ke-15 sampel yang masih bertahan sampai
akhir penelitian kami membagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 6 sampel kelompok normal, 3 sampel kelompok diabetes mellitus dan 6 sampel kelompok
diabetes mellitus dengan terapi ekstrak Cinnamomun cassia. Pengelompokan kelompok normal, kelompok diabetes mellitus dan
kelompok terapi dilakukan tidak secara random sampling akan tetapi berdasarkan kadar gula darah yang tinggi setelah diinduksi aloksan, dengan tujuan
agar ketika pemberian ekstrak dimulai dan selesai sampai tahap akhir terlihat perbedaan yang signifikan antara yang diberi ekstrak ataupun tidak.
Dan pada penelitian ini ide awalnya hanya ingin melihat seberapa besar pengaruh ekstrak terhadap kadar gula darah, akan tetapi karena selama penelitian
terjadi beberapa kendala yang tidak diharapkan, jadi penelitian ini menambahkan dua kategori untuk diteliti yaitu pengukuran berat badan dan pengukuran kadar
profil lipid khususnya kadar HDL. Dan pengukuran kadar HDL ini hanya dilakukan di akhir penelitian untuk membandingkan hasil kadar lipid antara
kelompok normal, kelompok diabetes mellitus dan kelompok terapi.
4.1 Glukosa Darah
Data glukosa darah pada pembahasan ini diambil dari jumlah rerata glukosa darah dari awal penelitian hari ke-1 dan akhir penelitian hari ke-7 dari
masing-masing kelompok, sehingga didapatkan jumlah persentase berupa penurunan, data yang didapatkan dari hasil penelitian adalah:
Tabel 4.1. Glukosa Darah hari ke-1 dan hari ke-7 Semua Kelompok
Rerata Glukosa Darah Awal
mgdl hari ke-1 Rerata Glukosa
Darah Akhir mgdl hari ke-7
Persentase Penurunan
Kelompok normal 103
100 2,9
Kelompok diabetes mellitus 365
345 5,5
Kelompok terapi 555
397 28,5
Grafik 4.1 Rerata Glukosa Darah Hari ke-1 dan Hari ke-7 Semua Kelompok
Berdasarkan grafik 4.1 dan tabel 4.1 terdapat penurunan kadar glukosa darah terhadap ke-3 kelompok ini, tetapi untuk jumlah persentase tentunya
berbeda yaitu 2,9 untuk kelompok normal, 5,5 untuk kelompok diabetes mellitus, dan 28,5 untuk kelompok terapi. Persentase penurunan kadar glukosa
darah paling tinggi adalah kelompok terapi, tetapi penurunan kadar glukosa darah tidak mencapai kadar normalnya.
100 200
300 400
500 600
glukosa darah hari ke-1 glukosa darah hari ke-7
Kelompok normal Kelompok diabetes mellitus
Kelompok terapi mgdl
Selanjutnya dilakukan perhitungan secara statistik dengan menggunakan One-Way Anova. Namun karena distribusi data tidak normal dan varians data
tidak sama meskipun telah dilakukan transformasi data lampiran 4. Maka perhitungan secara statistik dilanjutkan dengan menggunakan Kruskal-Wallis.
21
Data yang didapat adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Analisis Data Glukosa Darah Akhir
Mean Rank p-Value
Glukosa darah akhir Kelompok normal
3,50 Kelompok diabetes
mellitus 10,67
0,006 Kelompok terapi
11,17
Dari tabel 4.2 diatas diperoleh nilai p 0,05 menunjukkan terdapat perbedaan glukosa darah yang bermakna antara kelompok penelitian, sehingga
dapat disimpulkan pemberian ekstrak Cinnamomum cassia selama 7 hari dengan dosis 200 mgkgbb memberi efek terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus
yang diinduksi aloksan. Pada glukosa darah kelompok diabetes mellitus terjadi penurunan sebesar
5,5 karena tikus ini mengalami diabetes yang berarti terjadi defisiensi insulin dan rusaknya sel-sel beta pankreas sehingga glukosa didalam darah sulit
dipecahkan, penurunan penyerapan glukosa oleh sel-sel, disertai peningkatan pengeluaran
glukosa oleh
hati melalui
proses glukoneogenesis
dan glikogenolisis.
6
Karena sebagian besar sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa tanpa bantuan insulin, timbul keadaan ironis, yakni terjadi kelebihan
glukosa ekstra sel sementara terjadi defisiensi glukosa intrasel. Sedangkan pada kelompok terapi, terjadi penurunan kadar glukosa darah sebesar 28,5 dengan
arti kayu manis memberi efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus.
Methylhydroxy chalcone polymer yang terkandung dalam kayu manis menunjukkan peningkatan aktivitas insulin lebih dari 20 kali dibandingkan
dengan komponen lain yang diteliti pada penelitian diabetes in vitro.
4