dalam golongan remaja awal. Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan
tidak bergantung dengan orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebanyanya
Agustiani, 2006:29 . Selain itu, pengetahuannya yang bertambah luas menyebabkan timbulnya cita-cita dan angan-angan yang menjulang tinggi. Sikap kritis dan
mempertanyakan kebenaran dari apa yang dihadapi akan mendorong atau mendesak fantasi agar tercapai pikiran yang realistis Gunarsa, 2000:22 .
Dalam pemilihan sekolah, Shafiyyatul Amaliyyah dikenal sebagai sekolah high class. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat apakah sekolah kelas atas ini dalam
membentuk perilaku mereka masih melihat dari tayangan seperti Laptop Si Unyil. Walaupun dari judul tayangan sudah mengikuti perkembangan zaman, namun
penyajian dari peran Unyil tersebut masih tradisional jika dibandingkan dengan kondisi gaya hidup mereka yang sudah semakin maju.
Walaupun isi dari tayangan Laptop Si Unyil sangat bermanfaat dan mendidik, tetapi apabila disejajarkan dengan perkembangan teknologi sekarang, pelajar seperti
mereka ini kemungkinan besar lebih memilih hasil buah budaya baru.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
“Bagaimanakah tanggapan Pelajar SMP Yayasan Shafiyyatul Amaliyyah kelas VII dan VIII terhadap tayangan Laptop Si Unyil di Trans7 dalam pembentukan perilaku
anak?”
Universitas Sumatera Utara
1.3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti.
Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
a. Penelitian bersifat deskriptif, yang mana hanya memaparkan suatu situasi
atau peristiwa secara sistematis, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
b. Penelitian hanya terbatas pada tayangan Laptop Si Unyil yang ditayangkan
di Trans7 setiap hari pukul 13.00 WIB. c.
Penelitian hanya terbatas pada tanggapan penonton terhadap tayangan Laptop Si Unyil.
d. Objek penelitian terbatas pada pelajar SMP Yayasan Pendidikan
Shafiyyatul Amaliyyah Medan.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Mengungkap persepsi masyarakat tentang tayangan Laptop Si Unyil yang ditayangkan di televisi swasta Trans7.
b. Menelaah pesan edukatif yang terdapat dalam setiap episode Laptop Si
Unyil untuk membantu pembentukan perilaku anak.
Universitas Sumatera Utara
1.4.2. Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Secara teoritis, hasil kajian ini diharapkan bermanfaat kepada pembacanya yang ingin mengetahui penerapan konsep komunikasi massa melalui pesan-
pesan yang disampaikan pada film kartun di berbagai media televisi. b.
Secara Akademis, hasil kajian ini diharapkan bermanfaat bagi para akademisi lain yang ingin melakukan kajian lanjutan tentang sebuah
tayangan, sehingga pesan-pesan yang disampaikan dalam setiap tayangan memberi sumbangan berarti bagi pembentukan perlaku penontonnya.
1.5. Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan teori sebagai dasar menjelaskan berbagai fenomena-fenomena yang penting dalam bidang yang diteliti. Kerlinger menyebutkan,
teori adalah himpunan konstruk konsep, defenisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004:6. Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam
memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana akan disoroti
Nawawi,2001:39. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1.5.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare
yang berarti “membuat sama” to make common. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering dipakai sebagai asal – usul kata komunikasi, yang merupakan
akar dari kata – kata latin yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama Mulyana, 2005:41.
Menurut Carl Hovland dalam karyanya yang berjudul Social Communication muncul istilah science of communication yang didefenisikan sebagai suatu upaya yang
sitematis untuk merumuskan dengan cara setepat – tepatnya asas – asas pentransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap Effendy, 2003:13.
Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk membertihau atau merubah sikap, pendapat atau
perilaku baik langsung maupun tidak langsung melalui media. Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana
efek komunikasi terhadap seseorang, yaitu kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki.
Dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur di dalamnya, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek Effendy, 2006:10. Dalam buku
Ardianto 2004:7, Rakhmat merangkum defenisi – defenisi komunikasi massa, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak tersebar, heterogen, anonim, melalui media cetak maupun elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
Universitas Sumatera Utara
media cetak dan media elektronik. Ada beberapa bentuk komunikasi massa, antara lain: televisi, radio, majalah, koran, buku, dan film Nurudin, 2003:2
Menurut Wright 1959, dalam Severin dan Tankard 2007:4, perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi yang memiliki
ciri: a.
Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relatif besar, heterogen, dan anonim.
b. Pesan – pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk bisa
mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan sifatnya sementara.
c. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang
kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.
1.5.2. Teori S-O-R
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response, ini semua berasal dari psikologi. Objek material dari psikologi dan komunikasi adalah sama
yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, konasi. Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya
perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang stimulus yang berkomunikasi dengan organisme.
Elemen-elemen dari model ini adalah pesan stimulus, komunikan organism, efek response. Model S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
response stimulus
Gambar 1 Model S-O-R
Proses diatas mengambarkan perubahan sikap dan bergantung kepada proses yang terjadi pada individu. Stimulus yang diberikan kepada organisme dapat diterima
atau dapat ditolak. Jika pada proses selanjutnya terhenti. Ini berarti stimulus tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi organisme, maka tidak ada perhatian attention dari
organisme. Jika stimulus diterima oleh organisme berarti adanya komunikasi dan perhatian
dari organisme, dalam hal ini stimulus efektif dan ada reaksi. Langkah selanjutnya adalah jika stimulus telah mendapat perhatian dari organisme, kemampuan dari
organisme inilah yang dapat melanjutkan proses berikutnya. Pada langkah berikutnya adalah organisme dapat menerima secara baik apa yang telah diolah sehingga dapat
terjadi kesediaan dalam mengubah sikap. Dalam perubahan sikap dapat dilihat bahwa sikap dapat berubah hanya jika
rangsangan yang diberikan melebihi rangsangan semula. Perubahan berarti bahwa stimulus yang diberikan dapat meyakinkan organisme, dan akhirnya secara efektif
dapat merubah sikap. Organism :
- Perhatian
- Pengertian
- penerimaan
Universitas Sumatera Utara
Hovland beranggapan bahwa perubahan sikap adalah serupa dengan proses belajar. Dalam mempelajari sikap yang baru ada tiga variabel penting yang menunjang
proses belajar tersebut yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan Effendy,2003:255.
1.5.3. Televisi
Everet M. Roger, dalam bukunya Diffusion of Innovation menyatakan bahwa tekhnologi dirancang untuk “instrumental action” gerak peralatan guna mengurangi
ketidak pastian dalam hubungan sebab akibat, termasuk di dalamnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam bukunya yang lain Communication Technology: The
new media in society, Roger menulis bahwa tekhnologi biasanya memiliki dua aspek, yaitu aspek perangkat keras dan aspek perangkat lunak. Aspek perangkat keras bersifat
objek materi, sedangkan aspek perangkat lunak adalah dasar informasi untuk perangkat keras.
Menurut J.B Wahyudi, pada dasarnya perkembangan tekhnologi tidak dapa lepas dari proses berfikir ilmiah manusia itu sendiri. Maka perkembangan teknologi
abad 20 bukanlah monopoli perorangan atau ahli saja, tetapi merupakan karya dari banyak ahli yang berkesinambungan.
Dalam teknologi informasi, media saluran televisi menempati posisi terdepan dalam hal popularitas dan pengaruh. Kemampuan media massa televisi memadukan
informasi dalam bentuk audio dan visual membuatnya begitu dipuja. Kemampuan itu pula yang membuat daya tembusnya dalam pikiran pemirsa,
bisa begitu dalam yang pada akhirnya meninggalkan bekas mendalam. Fungsi televisi hampir sama dengan fungsi media massa lainnya surat kabar dan radio siaran, yakni
Universitas Sumatera Utara
sebagai alat informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Fungsi menghibur lebih dominant pada media televisi.
Sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan pada umumnya tujuan utama
khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi Ardianto, 2004 : 128.
Media massa televisi memiliki karakteristik yang membedakannya dengan media massa lainnya yaitu :
a. Audiovisual b. Berpikir dalam gambar
c. Pengoperasian lebih kompleks
1.5.4. Perilaku
Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dan mengendarai motor atau mobil. Sekalipun pengamatan dari
luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh manusia. perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme makhluk hidup yang
bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh – tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena
mereka mempunyai aktifitas masing – masing. Sehingga yang dimaksud perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan
atau aktifitas manusia dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan
sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun
yang tidak dapat diamati pihak luar Notoatmodjo 2003 hal 114. Perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dakam bentuk
terselubung atau tertutup covert. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan kesadaran, dan sikap
yang terjadi belumbisa diamati secara jelas oleh orang lain. b.
Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut
sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek practice.
Perilaku merupakan bentuk respon dari stimulus rangsangan dari luar. Hal ini berarti meskipun bentuk stimulusnya sama namun bentuk respon akan berbeda dari
setiap orang.
Faktor – factor yang membedakan respon terhadap stimulus disebut determinan perilaku. Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan
sebagainya.
b. Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, fisik, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering menjadi factor yang dominanyang mewarnai
perilaku seseorang. Notoatmodjo, 2007 hal 139.
Universitas Sumatera Utara
Awal dari teori ini adalah teori belajar social kognitif. Penelitian awalnya berfokus pada pembelajaran pengamatan-pembelajaran yang terjadi melalui pengamatan
terhadap apa yang dilakukan orang lain. Dalam pembelajaran pengamatan, orang secara kognitif mewakili perilaku orang lain dan kemudian terkadang menerima oerilaku ini
untuk mereka sendiri.
Teori social kognitif menrupakan teori tentang perilaku yang memper imbangkan pikiran seseorang. Teori ini menyatakan bahwa perilaku, lingkungan, dan
orangkognisi merupakan factor penting dalam perkembangan. Orangkognisi mengacu pada karakteristik pribadi contohnya introvert dan extrovert dan percaya bahwa
seseorang dapat mengendalikan pengalaman dari secara efektif dan pada proses kognitif yang menengahi hubungan antara lingkungan dan perilaku.
1.6. Kerangka Konsep
Menurut kerlinger, konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus Rakhmat, 2004:12. Bungin mengartika konsep sebagai generalisasi dari
sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan semua fenomena yang sama Krisyantono, 2006:17.
Menurut Kerlinger, konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus Rakhmat, 2004:12. Konsep merupakan abstraksi tentang fenomena sosial yang
dirumuskan melalui generalisasi dari jumlah karkteristik peristiwa atau keadaan fenomena sosial tertentu yang ditarik dari intisari melalui ide-ide dan gambar fenomena sosial Silalahi,
2009:112. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan
mengubahnya menjadi variable. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tayangan Laptop Si Unyil dan tanggapan penonton televisi.
Universitas Sumatera Utara
1.7. Model Teoritis