II.3. Teori S-O-R Stimulus – Organism – Response
Teori S-O-R semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu
komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan kognasi.
Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara
pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah Effendi, 1993 : 254-255 :
a. Pesan Stimulus, S, stimulus atau pesan yang dimaksud di sini adalah tayangan anak Laptop Si Unyil yang ditayangkan oleh Trans7. Stimulus atau pesan yang disampaikan
kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.
Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya,
maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap atau opini. b. Komunikan Organism, O, yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah Pelajar
SMP Yayasan Pendidikan Safiyyatul Amaliyyah. c. Efek {Response, R, yaitu terbentuknya perilaku anak sebagai response yang
ditujukan terhadap perangsang yang bersifat kontroversif.
Universitas Sumatera Utara
Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai stimulus yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang sesuai dengan
stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan dialami oleh komunikan, sikapnya
akan berubah jika stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi apa yang pernah ia alami. Dalam mempelajari sikap yang baru tersebut ada tiga variabel yang harus
diperhatikan, yaitu: perhatian, pengertian, dan penerimaan. Prosesnya adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Model S-O-R
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa stimulus yang disampaikan kepada komunikan dapat berdampak diterima atau ditolak. Komunikasi terjadi jika komunikan
memberikan perhatian kepada stimulus yang disampaikan kepadanya sampai kepada proses komunikan memikirkannya dan timbul pengertian dan penerimaan atau mungkin
sebaliknya. Respon yang ditimbulkan stimulus sampai pada tahap tahap behavioral
perubahan sikap terhadap pesan, dikarenakan penelitian tentang tayangan Laptop Si Unyil sebagai media komunikasi melihat kepada pembentukan perilaku respon. Adapun
tahap-tahap yang sesuai dari respon tersebut Rakhmat, 2004:209, adalah: Stimulus
Organism :
Perhatian
Pengertian
Penerima
Response
Universitas Sumatera Utara
1. Tahap kognitif, yaitu meliputi ingatan-ingatan terhadap suatu pesan,
kesadaranpengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan terhadap pesan tersebut. 2.
Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi informasi, evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba dan melakukannya.
Jika disederhanakan lagi, maka dapat disebutkan bahwa model teori S-O-R yaitu merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme khalayak. Komunikasi
tersebut akan berlangsung jika adanya suatu perhatian dari komunikan. Adapun proses berikutnya dapat terlihat bahwa komunikan mengerti dan menerima.
II.4. Televisi II.4.1. Pengertian Televisi