5.1.3. Distribusi Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji
Dari survey yang telah dilakukan oleh peneliti pada bulan juli 2010 melalui kuisioner yang telah dibagikan kepada 160 orang responden yang memenuhi kriteria, didapat data
frekuensi konsumsi makanan cepat saji Mahaiswa FK USU stambuk 2007. Distribusi responden berdasarkan frekuensi konsumsi makanan cepat sajinya dapat
dilihat dari tabel berikut:
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Status Konsumsi Makanan Cepat Saji
Status konsumsi Frekuensi
Frekuensi
Selalu ≥ 1xhari
Kadang ≥1xminggu
10 102
6.25 63.75
Tidak Pernah ≤ 3xbulan
48 30
Total 160
100
Rata-rata status konsumsi makanan cepat saji adalah “kadang-kadang” yaitu 102 orang 63,75. Dari tabel 5.2 dapat diketahui bahwa responden yang “tidak pernah”
mengkonsumsi makanan cepat saji sebanyak 48 orang 30, sebagian lagi memiliki status konsumsi “selalu” yaitu 10 orang 6,25. Untuk penelitian ini, jumlah responden dengan
status konsumsi “selalu” dan “kadang” akan disatukan menjadi status “mengkonsumsi” yaitu sebanyak 112 responden 70.
5.1.4. Distribusi Akne Vulgaris
Distribusi responden berdasarkan frekuensi akne vulgaris dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Akne Vulgaris
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik Frekuensi
Frekuensi Menderita akne vulgaris
Tidak menderita akne vulgaris
80 80
50 50
Total 160
100
Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari seluruh responden ada 80 orang 50 yang menderita akne vulgaris, sebagian lagi yaitu 80 orang 50 tidak memiliki menderita akne
vulgaris sama sekali
5.1.5. Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Kejadian Akne Vulgaris
Distribusi responden berdasarkan status konsumsi makan cepat saji terhadap kejadian akne vulgaris pada Mahasiswa FK USU stambuk 2007.
Tabel 5.4. Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Kejadian Akne Vulgaris
Status Akne Vulgaris Status konsumsi makanan cepat saji
Jumlah Mengkonsumsi
Tidak mengkonsumsi
Menderita akne vulgaris Tidak menderita akne vulgaris
Total
55 57
112 25
23
48 80
80
160
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari seluruh responden yang mengkonsumsi makanan cepat saji, terdapat 55 49,1 orang yang menderita akne vulgaris dan sebagian
lagi yaitu 57 orang 50,9 tidak menderita akne vulgaris. Sedangkan pada responden yang tidak mengkonsumsi makan cepat saji, terdapat 25 orang 52,08 yang menderita akne
vulgaris dan selebihnya yaitu 23 orang 47,91 tidak menderita akne vulgaris.
5.1.6. Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji terhadap Kejadian Akne Vulgaris Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi responden berdasarkan status konsumsi makan cepat saji terhadap kejadian akne vulgaris pada Mahasiswa FK USU stambuk 2007 menurut jenis kelamin.
Tabel 5.5. Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Kejadian Akne pada Pria
Status Akne Vulgaris Status konsumsi makanan cepat saji
Jumlah Mengkonsumsi
Tidak mengkonsumsi
Menderita akne vulgaris
Tidak menderita akne vulgaris
Total
25
17
42 11
7
18 36
24
60
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.5 diketahui bahwa dari 36 responden pria yang menderita akne vulgaris, didapati 25 orang 69,44 yang mengkonsumsi makanan cepat saji dan yang tidak
mengkonsumsi sebanyak 11 orang 30,55. Sedangkan dari 24 responden pria yang tidak menderita akne vulgaris, terdapat 17 orang 70,83 yang mengkonsumsi makanan cepat saji
dan 7 orang 29,16 yang tidak mengkonsumsi makanan cepat saji.
Tabel 5.6. Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan Kejadian Akne pada Wanita
Status Akne Vulgaris
Status konsumsi makanan cepat saji Jumlah
Mengkonsumsi Tidak
mengkonsumsi
Menderita akne vulgaris
Tidak menderita akne vulgaris
Total
30
40
70 14
16
30 44
56
100
Dari tabel 5.6 diketahui bahwa dari 44 responden wanita yang menderita akne vulgaris, didapati 30 orang 68,18 yang mengkonsumsi makanan cepat saji dan yang tidak
mengkonsumsi sebanyak 14 orang 31,81. Sedangkan dari 56 responden wanita yang tidak menderita akne vulgaris, terdapat 40 orang 71,42 yang mengkonsumsi makanan cepat saji
dan 16 orang 28,57 yang tidak mengkonsumsi makanan cepat saji.
5.2. Pembahasan