Teori Teori dapat digunakan sebagai landasan kerangka berpikir dalam membahas

hiburan dam lain sebagainya. Tiga komponen yang saling mempengaruhi di antaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik trasidional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum. Berdasarkan konsepsi diatas, maka dalam tulisan ini penulis mengkaji peran dan proses dari hasil karya Jasa Tarigan sebagai seorang pencipta atau pemain musik tradisional Karo dalam menghasilkan ide-ide inovasi dan kreatifitas dalam kemajuan unsur budaya yaitu kesenian musik tradisi Karo khususnya ensamble musik. Tidak terlepas juga pembahasan tentang apa saja yang telah berubah bertambah, berkurang dan dimodifikasi sebagai akibat dari ‘pekembangan’ tersebut dalam struktur dan fungsi Musik tradisi Karo serta pro dan kontranya dalam masyarakat Karo.

1.5.2 Teori Teori dapat digunakan sebagai landasan kerangka berpikir dalam membahas

permasalahan. Teori merupakan alat yang terpenting dari suatu pengetahuan. Tanpa teori hanya ada pengetahuan tentang serangkaian fakta saja, tetapi tidak akan ada ilmu pengetahuan Koentjaraningrat,1987:10. Untuk itu penulis mencoba mengambil beberapa teori yang dianggap perlu sebagai referensi atau acuan dalam penulisan skripsi ini. Untuk melihat bagaimana kebudayaan luar bisa mempengaruhi kebudayaan yang lain kita bisa merujuk pada teori-teori perubahan yang ada, antara lain seperti Universitas Sumatera Utara yang ditawarkan L.Dyson 1987:39, ia mengatakan bahwa, sikap menerima dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : faktor kebutuhan, keuntungan langsung yang dapat di nikmati, senang pada satu hal yang baru novelty, dan sifat inovatif yang ingin slalu berkreasi. Adapun sikap menolak disebabkan oleh anggapan bahwa hal-hal yang baru itu merugikan, atau bertentangan dengan tata nilai yang sudah dianut sebelumnya. Selain itu ada pula yang menolak tanpa alasan. Sealin itu, Edi Sudyawati 1987 juga mengatakan bahwa perubahan terjadi bukan semata-mata disebabkan karena lingkaran pemilikan suatu seni tradisi menjadi lebih luas, tetapi bisa pula karena manusia-manusia pendukung kebudayaan daerah itu sendiri telah berubah, karena perubahan gaya hidup, dan pergantian generasi. Tidak jauh dari pandangan Edi diatas, Umar Kayam 1981:48 menjelaskan bahwa sudah waktunya kreatifitas kesenian dipahami dalam konteks perkembangan masyarakat, agar strategi pengembangan kesenian mengacu kepada perkembangan masyarakat. Tulisan ini juga membahas tentang perubahan unsur kebudayaan khususnya dalam ensambel musik Karo, penulis mengacu pada teori akulturasi yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat. Menurut Koentjaraningrat 1981:149 akulturasi adalah perpaduan kebudayaan yang terjadi bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan sendiri. Akulturasi budaya pada dasarnya juga merupakan pertemuan wahana atau area dua kebudayaan, dan masing- masing dapat menerima nilai-nilai bawaannya. Universitas Sumatera Utara

1.6 Metode Penelitian