5 terjadinya oksidasi pada etanol misalnya pembentukan asam asetat dalam
fermentasi dan fermipan sebagai sumber mikroorganismenya untuk mengonversi glukosa yang ada pada substrat menjadi etanol.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian yang akan dilakukan adalah agar bisa menghasilkan bioetanol dari jenis tanaman perkebunan lainnya yaitu limbah kulit kakao yang mana merupakan
limbah padat yang berlimpah dan belum banyak dimanfaatkan selama ini.
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN
Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah : 1.
Pada tahap fermentasi bahan yang digunakan hidrolisat hasil hidrolisis kulit buah kakao Theobroma Cacao, L
2. Bahan fermentasi yang digunakan adalah fermipan, dan tanin.
3. Fermentasi hidrolisat kulit buah kakao Theobroma Cacao, L
Variabel tetap: - Temperatur fermentasi yaitu temperatur ruangan 30
o
C - Massa tanin yang ditambahkan sebanyak 4 gram.
Variabel berubah: -
Waktu fermentasi 2, 3, 4, dan 5 hari dengan kondisi anerobik. -
Massa fermipan yang ditambahkan adalah 3 ww; 5 ww; 7 ww dari volume total dari larutan hasil hidrolisis .
Analisis yang dilakukan adalah : 1.
Analisis kadar etanol untuk mengetahui jumlah etanol yang terbentuk dengan menggunakan GC merk Shimadzu 2010
2. Uji indeks bias dengan menggunakan refraktometer ABBE
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BUAH KAKAO Theobroma cacao L.
Indonesia merupakan tiga negara terbesar penghasil buah kakao Theobroma cacao L. didunia. Data dari Badan PBB untuk Pangan dan Pertanian FAO menyebutkan,
Indonesia memproduksi 574.000 ton kakao di tahun 2010 menyumbang sekitar 16 dari produksi kakao secara global
[ ]. Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya
cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara
[ ]. Luas perkebunan kakao di Indonesia sudah mencapai 84.700 ha pada tahun 2013
[ ]. Tabel 2.1 Produksi kakao ribu ton di Sumatera Utara
[ ] Tahun
Produksi ribu ton 2007
64,8 2008
60,3 2009
67,3 2010
63,4 2011
54,5 2012
37,16 2013
36,19 Dari tabel 2.1 di atas dapat dilihat bahwa produksi kakao di Sumatera Utara cukup
besar. Besarnya angka ini berbanding lurus dengan jumlah limbah dari kakao itu sendiri yaitu kulit kakao. Untuk itu dilakukanlah berbagai penelitian untuk menambah nilai
guna dari kulit buah kakao ini. Adapun komposisi kulit buah kakao sebagai berikut: