SACCHAROMYCES CEREVISIAE Pembuatan Bioetanol dari Hidrolisat Kulit Kakao (Theobroma Cacao, L)Menggunakan Fermipan
18 Saccharomyces cerevisiae adalah salah satu spesies khamir yang memiliki daya
konversi gula menjadi etanol sangat tinggi. Mikroba ini biasanya dikenal dengan baker’s
yeast dan metabolismenya telah dipelajari dengan baik. Produk metabolit utama adalah etanol, CO
2
, dan air, sedangkan beberapa produk lain dihasilkan dalam jumlah sedikit. Khamir ini bersifat fakultatif anaerobik. Saccharomyces cerevisiae memerlukan suhu 30
o
C dan pH 4,0 -4,5 agar dapat tumbuh dengan baik. Selama proses fermentasi akan timbul panas. Bila tidak dilakukan pendinginan, suhu akan terus meningkat sehubungan
proses fermentasi terhambat
[ ].
S. cerevisiae mempunyai aktivitas optimum pada suhu 30 –35
o
C dan tidak aktif pada suhu lebih dari 40
o
C. S. cerevisiae dapat memfermentasi glukosa, sukrosa, galaktosa serta rafinosa. Biakan S. cerevisiae mempunyai kecepatan fermentasi optimum
pada pH 4,48 [ ].
Jenis ragi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ragi roti yang biasa dikenal dengan nama fermipan.
Ragi roti merupakan khamir jenis Saccharomyces cerevisiae yang telah diseleksi sebelumnya untuk tujuan komersil. Ragi roti merupakan khamir jenis Saccharomyces
cerevisiae tipe tertentu yang umumnya cepat tumbuh di dalam adonan roti. Di dalam kondisi anaerob ragi roti tetap menghasilkan gas CO
2
, meskipun tidak secepat dalam kondisi aerob
[ ]. Ragi roti dibuat dari molasses, nitrogen, urea, kecambah malt, garam organik, faktor
pertumbuhan dalam bentuk ekstrak sayur, serelia, khamir, dan sejumlah kecil vitamin. Semakin banyak ragi yang ditambahkan maka kadar etanol yang dihasilkan juga
semakin besar karena dengan semakin banyak ragi yang ditambahkan, maka bakteri yang mengurai glukosa menjadi etanol pun semakin banyak
[ ]. Sehingga pada penelitian yang telah dilakukan diberi variasi kadar fermipan terhadap waktu fermentasi.