PERALATAN Pembuatan Bioetanol dari Hidrolisat Kulit Kakao (Theobroma Cacao, L)Menggunakan Fermipan

25 12. Refluks kondensor 13. Rotary evaporator merk Ruchi Evaporator R-205 14. Spatula 15. Pipet Tetes 16. Kertas saring 17. pH meter 18. Corong gelas

3.4 RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan faktorial 3 x 4 dengan 3 kali pengulangan. Perlakuan awal limbah kulit kakao matang dikeringkan dan digiling dalam ball mill hingga berbentuk bubuk yang telah dihidrolisis menghasilkan hidrolisat kulit kakao. Hidrolisat yang digunakan adalah volume total dari larutan hasil hidrolisis. Penelitian ini dilakukan dengan variabel bebas massa fermipan yang digunakan E1, E2, dan E3 dan waktu fermentasi t. Variasi jumlah fermipan yang ditambahkan adalah sebanyak 3 ww; 5 ww; 7 ww, jumlah tanin yang ditambahkan 4 gram, dan waktu fermentasi 2, 3, 4, dan 5 hari dengan kondisi anerobik. Adapun kombinasi perlakuan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Rancangan Penelitian massa fermipan waktu t, hari 2 hari t1 3 hari t2 4 hari t3 5 hari t4 3 ww E1t1 E1t2 E1t3 E1t4 5 ww E2t2 E2t2 E2t3 E2t4 7 ww E3t2 E3t2 E3t3 E3t4 26 3.5 PROSEDUR 3.5.1 Prosedur Penelitian Fermentasi Hidrolisat Limbah Kulit Kakao a. Proses Fermentasi Prosedur proses fermentasi diadopsi dari [7], [28], [58], [48], [46] sebagai berikut: 1. Hasil glukosa terbaik yang diperoleh dari proses hidrolisis, yaitu glukosa yang diperoleh dari hidrolisis kulit kakao. 2. Diatur pH-nya menjadi 4,5 yang diukur dengan pH-meter. Pengaturan pH dilakukan dengan menambahkan NaOH 4 M. 3. Hidrolisat tersebut kemudian didinginkan hingga mencapai suhu ruangan . 4. Dilakukan sterilisasi alat beserta hidrolisat kulit buah kakao dengan menggunakan oven. 5. Masukkan fermipan ke dalam hidrolisat kulit kakao dengan konsentrasi 3, 5, 7 ww dari volume total hidrolisat. 6. Ditambahkan tanin 4 gram. 7. Lalu diaduk diaduk selama 5 menit sampai homogen . 8. Menutup rapat botol. 9. Selanjutnya larutan difermentasi selama 2, 3, 4, dan 5 hari. 10. Hasil dari fermentasi yang didapat dimasukkan ke dalam labu distilasi. 11. Dilakukan distilasi pada suhu 80 o C hingga tidak ada lagi distilat yang keluar. 12. Distilat yang keluar diperoleh berupa etanol. 13. Dianalisis kadar etanolnya menggunakan instrumen GC di PPKS Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan Analisis hasil penelitian berupa: Uji kualitatif : indeks bias dengan menggunakan alat refraktometer ABBE Uji kuantitatif : menggunakan instrumentasi GC merk Shimadzu 2010