Definisi Gangguan Tidur Fungsi Tidur Fisiologi Tidur

5 BAB II PENGELOLAAN KASUS

2.1. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gangguan Tidur

2.1.1. Definisi Gangguan Tidur

Gangguan tidur adalah kondisi yang jika tidak diobati, secara umum akan menyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan munculnya salah satu dari ketiga masalah berikut : insomnia, gerakan atau sensasi abnormal dikala tidur atau ketika terjaga ditengah malam atau rasa mengantuk yang berlebihan di siang hari Naylor dan Aldrich, 1994, dalam Potter Perry, 2005.

2.1.2. Fungsi Tidur

Menurut Kozier 2004, tidur menggunakan kedua efek psikologis pada jaringan otak dan organ-organ tubuh manusia. Tidur dalam beberapacara dapat menyegarkan kembali aktivitas tingkatan normal dan aktivitas normal pada bagian jaringan otak. Menurut Dewit 2001, istirahat dan tidur yang cukupsangat penting bagi kesehatan dan pemulihan dari kondisi sakit. Potter2005berpendapat bahwa, selama tidur NREM bermanfaat dalammemelihara fungsi jantung dan selama tidur gelombang rendah yang dalam NREM tahap IV tubuh melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan memperbaharui sel epitel dan khusus seperti selotak. Selain itu, tubuh menyimpan energi selama tidur dan penurunan laju metabolic basal menyimpan persediaan energi tubuh.

2.1.3. Fisiologi Tidur

Sistem yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah reticular activating sistemRAS dan bulbar synchronizing regionalBSR yang terletak pada batang otak Potter Perry, 2005. RAS merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk kewaspadaan dan tidur. RAS ini terletak dalam mesenfalon dan bagian atas pons. Selain itu RAS dapat memberi rangsanganvisual, pendengaran, nyeri dan perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin. Demikianjuga pada saat tidur, disebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu BSR Potter Perry, 2005.

2.1.4. Tahapan Tidur

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 54 41

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 3

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 25

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 0 5

Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Tidur Pada Klien Diabetes Melitus Di Kelurahan Harjosari Lingkungan Vii Kecamatan Medan Amplas Medan

0 0 6

Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Tidur Pada Klien Diabetes Melitus Di Kelurahan Harjosari Lingkungan Vii Kecamatan Medan Amplas Medan

0 0 4

Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Tidur Pada Klien Diabetes Melitus Di Kelurahan Harjosari Lingkungan Vii Kecamatan Medan Amplas Medan

0 0 1

Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Tidur Pada Klien Diabetes Melitus Di Kelurahan Harjosari Lingkungan Vii Kecamatan Medan Amplas Medan

0 0 3